Kisah 7 Bocah Bekasi Bolos Sekolah demi Ikut Demo di Patung Kuda
Niatan ikut demo di Patung Kuda gagal, tujuh bocah asal Bekasi diamankan petugas, mereka mengaku masih SMP dan nekat bolos demi ikut demo.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian berhasil mengamankan pelajar yang nekat ikut aksi demo di Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Sebanyak tujuh bocah diringkus polisi, karena hendak menyusup unjuk rasa di Patung Kuda pada Kamis (21/4/2022).
Pada polisi mereka mengaku mendapat info ada aksi demo sehingga berniat ikut turun aksi.
Polisi pun menemukan dua bendera merah putih dari para pelajar tersebut.
Sebelumnya pada aksi 11 April, sejumlah pelajar juga banyak yang terjaring di beberapa titik perbatasan Jakarta dengan daerah penyangga di Bekasi, Bogor dan Tangerang.
Padahal polisi dan Dinas Pendidikan setempat sudah melarang keras pelajar ikut aksi demo.
Tujuh Bocah Bekasi Diamankan saat Demonstrasi Digelar di Patung Kuda
Sebanyak tujuh bocah diringkus polisi, karena hendak menyusup unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat.
Para bocah tersebut diamankan di dekat Wisma Antara atau tepatnya di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).
Rela Bolos Sekolah Karena Diajak Teman Ikut Demo
Seorang bocah yang diamankan mengaku bahwa dirinya datang dari Bekasi, Jawa Barat, untuk ikut unjuk rasa.
Bahkan, dia rela bolos sekolah bersama teman-temannya.
Baca juga: Ayah di Bogor Rudapaksa Anak Kandung Sejak 2019 Karena Istri Stroke, Pelaku: Saya Kapok
Baca juga: Kisah 2 Remaja di Bogor Diajak ke Vila, Dilecehkan dan Dijual Rp 500 Ribu Sekali Kencan Via MiChat
Bocah yang belum diketahui namanya itu mengaku diajak teman untuk berunjuk rasa.
Ia sendiri tidak tahu tujuan unjuk rasa tersebut.
"Masih kelas satu. Ya dateng saja namanya dikasih info. (soal demo apa) enggak tahu," katanya.
Para pelajar yang diamankan pihak kepolisian dibawa ke pos pengamanan yang ada di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, untuk dimintai keterangan.
Diciduk Polisi Jelang Unjuk Rasa Mahasiswa di Patung Kuda, Pelajar SMP: Ah, Dilihat Emak Dah Nih
Polisi menjaring sekolompok pelajar, jelang aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).
Berdasarkan keterangan satu dari tujuh pelajar tersebut, mereka mengaku berasal dari Bekasi.
"Dari Bekasi, Bang," kata seorang pelajar tersebut, saat digelandang polisi menuju pos pengamanan di dalam kawasan Monas.
Mereka mengaku masih duduk di bangku SMP.
Saat ditanya maksud dan tujuan mereka ke Jakarta, mereka mengaku hanya ingin ikut aksi unjuk rasa, dan mengetahui informasi tersebut dari rekan-rekannya.
"Ya dateng aja, namanya dikasih info sama temen," ucap salah satu pelajar lainnya.
Mereka mengaku tidak mengetahui aksi apa yang nantinya akan digelar oleh mahasiswa.
Para pelajar itu masih berusia sekitar 11 tahun, dan duduk di kelas 1 SMP.
Saat dibawa oleh polisi, satu pelajar melontarkan pernyataan penyesalan dan takut dilihat oleh orang tuanya.
"Izin bang (enggak masuk sekolah), ah dilihat emak dah nih, ditanyain guru nih," ucapnya.
Dari tangan mereka, polisi menemukan dua bendera merah putih
Polisi Lakukan Filterisasi
Sebelumnya cegah unjuk rasa berakhir rusuh seperti 11 April 2022 lalu, Polda Metro Jaya akan berlakukan filterisasi bagi para massa aksi Kamis (21/4/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan bahwa saat ini ada tujuh elemen yang mengajukan surat pemberitahuan akan melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Gambir dan depan Gedung DPR RI, Tanah Abang.
Sehingga nantinya, saat ada massa aksi hendak masuk titik unjuk rasa baik di DPR RI dan Patung Kuda, Polda Metro Jaya akan meminta surat pemberitahuan unjuk rasa.
"Kegiatan filterisasi untuk hindari penyusupan dari orang lain maupun kelompok yang akan melakukan unjuk rasa sehingga kita harapkan dengan filterisasi ini tidak ada penyusup yang masuk ke kelompok unjuk rasa," kata Zulpan di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).
Baca juga: Aksi di Patung Kuda, BEM UI Suarakan 7 Tuntutan, Polisi Siapkan Pengamanan dan Rekayasa Lalu Lintas
Filterisasi akan dilakukan di beberapa titik.
Misalnya saja di kolong flyover dekat DPR RI yang menjadi salah satu lokasi unjuk rasa.
Apabila tidak memiliki surat pemberitahuan aksi, massa dilarang mendekat ke titik demo.
"Kami lakukan filterisasi baik dari lokasi mereka bergerak nanti akan kita lakukan filterisasi, jadi tidak diberikan akses untuk menuju ke lokasi unjuk rasa," ujar Zulpan.
Baca juga: Cegah Pelajar Tangerang Ikut Demo di Patung Kuda, 700 Personel Polisi Berjaga di 8 Posko Penyekatan
Rencananya, akan ada 800 hingga 1.200 peserta yang akan melakukan unjuk rasa.
Sementara personel gabungan yang dikerahkan mencapai 9.915 orang.
"Untuk kekuatan yang dikerahkan hari ini totalnya 9.915, itu terdiri dari kekuatan Polri dan dibantu TNI dalam hal ini Kodam Jaya 1.140 personel, selebihnya anggota Polri dan juga ada Satpol PP," jelas Zulpan.
Menurut Zulpan, banyaknya personel yang dikerahkan ialah untuk antisipasi jamin keamanan masyarakat yang melakukan demonstrasi dan juga masyarakat yang di sekitar lokasi demonstarsi.
Zulpan mengimbau agar peserta aksi bisa berunjuk rasa dengan tertib sesuai dengan amanat Undang-undang No 9 tahun 1998. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarata.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.