Antisipasi Kekeringan di Musim Kemarau, BPBD DKI Jakarta Koordinasi Siapkan Air Bersih
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga ibu kota untuk waspada menghadapi musim kemarau.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga ibu kota untuk waspada menghadapi musim kemarau.
Pasalnya berdasarkan prakiraan musim kemarau di Indonesia tahun 2022 dari BMKG, rerata wilayah DKI sudah masuk musim kemarau pada April.
Sedangkan wilayah Jakarta Timur dan Selatan baru masuk musim kemarau pada bulan Juni 2022.
Adapun dampak dari musim kemarau yakni kekeringan yang mengakibatkan pada kelangkaan air bersih dan peningkatan polusi udara.
Berdasarkan catatan BPBD DKI, dalam rentang waktu lima tahun terakhir yakni 2017-2021 musim kemarau berdampak pada kekeringan air. Bahkan Pemprov DKI membentuk Satgas Air Bersih pada September 2019 untuk memasok air buat masyarakat.
"Kami di jajaran Pemprov DKI Jakarta saling berkoordinasi untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).
Isnawa menerangkan pihaknya berkoordinasi dengan para pejabat wilayah untuk menghitung kebutuhan air bersih khususnya pada wilayah rawan kekeringan.
Baca juga: BMKG Ungkap Pemicu Suhu Panas di Beberapa Wilayah di Indonesia
"Terutama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD. PAM Jaya yang menyiagakan Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile dan juga mobil-mobil tangki air agar siap memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta saat terjadi kekeringan," ungkapnya.
Sebagai informasi, BMKG mencatat dalam sepekan terakhir selama periode tanggal 1 - 7 Mei 2022, suhu maksimum terukur berkisar antara 33 - 36,1 derajat Celsius. Puncak musim kemarau diprakirakan akan terjadi pada bulan Juli - September 2022.