Keroyok Ustaz di Kuburan Cilandak Karena Tak Terima Ditegur Main Petasan, 2 Pemuda Jadi Tersangka
Kasus pengeroyokan Ustaz Qomar di pemakaman wakaf kawasan Cipete Selatan akhirnya sampai pada penetapan 2 tersangka, begini nasib mereka sekarang.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menetapkan 2 tersangka kasus pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar.
Pria 49 tahun itu dikeroyok di pemakaman wakaf di kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pengeroyokan terjadi pada H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022) pagi.
Sebelum dikeroyok, Ustaz Qomar sempat dua kali menegur rombongan pemuda yang menyalakan petasan di areal pemakaman.
Hingga akhirnya dia diserang dan mengalami sejumlah luka.
Baca juga: Detik-detik Ustaz Qomar 2 Kali Tegur Rombongan Pemuda Main Petasan di Kuburan hingga Dikeroyok
Baca juga: Fakta Ustaz Jago Silat Dikeroyok di Kuburan Cilandak Karena Petasan, Provokatornya Diduga 4 Gadis
Tak hanya menetapkan tersangka, polisi juga mempertemukan pelaku dengan korban, Ustaz Qomar.
Tujuannya untuk minta maaf atas perbuatannya, merespons itu Ustaz Qomar menerima.
Dia menyatakan sudah memaafkan pelaku hanya saja dia ingin kasus hukum tetap berjalan.
Polisi Tetapkan 2 Pengeroyok Ustaz Qomar di Kuburan Cipete Sebagai Tersangka
Polisi telah menetapkan dua pelaku pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar (49) sebagai tersangka.
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di pemakaman wakaf kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Informasi dari penyidik, sudah ditetapkan tersangka 2 orang," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022).
Namun, Budhi belum menjelaskan secara detail kronologi penangkapan dan identitas kedua tersangka.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu hanya menyebutkan bahwa hingga kini penyidikan masih berlangsung.
"Dan tidak menutup kemungkinan (tersangka) akan bertambah karena proses sidik masih berlangsung," ujar dia.
Ustaz Qomar Maafkan Pelaku yang Mengeroyoknya Tapi Proses Hukum Jalan Terus
Belum sembuh luka di tubuh usai dipukuli, kediaman Ustaz Qomar (49) didatangi oleh sejumlah orang.
Dengan didampingi pengurus RW dan polisi, rupanya yang bertamu ke rumah Ustaz Qomar ialah perwakilan dari pihak pelaku yang telah mengeroyoknya.
Kedatangan mereka memang baik.
Yakni untuk bersilaturahmi lebaran dan utamanya adalah untuk meminta maaf serta bersedia melakukan biaya ganti rugi atas apa yang diterima Ustaz Qomar.
Ustaz Qomar sendiri mengaku telah memaafkan sejumlah remaja yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya.
"Dia datang kemari, pertama buat silaturahmi, kedua minta maaf, yang ketiga mau ngasih ganti rugi," kata Ustaz Qomar saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/5/2022).
Ustaz Qomar sendiri mengaku telah memaafkan sejumlah remaja yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya.
Namun, ia ingin proses hukum tetap berjalan.
"Kedatangan saya terima, minta maaf, saya maafin, tapi proses hukum tetap berjalan," ujarnya.
Detik-detik Ustaz Qomar 2 Kali Tegur Rombongan Pemuda Main Petasan di Kuburan hingga Dikeroyok
Ustaz Qomar (49) mengungkapkan detik-detik pengeroyokan terhadap dirinya di pemakaman wakaf kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Ia mengatakan, pengeroyokan itu terjadi pada H+1 Lebaran atau Selasa (3/5/2022) pagi.
Ketika itu, Ustaz Qomar bersama anak dan keponakannya sedang melakukan aktivitas ngaji kubur di pemakaman wakaf tersebut.
Di saat yang bersamaan, datang sekelompok remaja hendak berziarah.
Menurut Ustaz Qomar, jumlahnya mencapai 15 orang.
"Tiba-tiba ada yang masang petasan di tengah kuburan itu, saya kan kaget. Yang lagi ziarah di situ juga kaget," kata Ustaz Qomar saat ditemui di kediamannya, Jumat (6/5/2022).
Merasa tersanggu dengan suara pesadan itu, Ustaz Qomar kemudian menegur sekelompok remaja tersebut secara sopan.
"Yang lain kan juga terganggu kan. Saya tegur, 'bang, mohon maaf, ini kuburan. Kita lagi pada ngaji, yang lain lagi ziarah. Tolong jangan pasang petasan'," ujar dia.
Untuk beberapa saat, lanjut Qomar, belasan remaja itu terdiam.
Namun, tak lama kemudian, salah satu remaja kembali menyalakan petasan.
"Saya balik badan, tiba-tiba der (suara petasan). Kesannya kok malah kayak nantangin," tutur Ustaz Qomar.
Ia pun kembali menegur para remaja tersebut.
Teguran itu kembali dilayangkan secara sopan agar tidak membuat remaja-remaja itu tersinggung.
"Saya bilang, 'bang, Masya Allah. Minta tolong jangan pasang petasan'. Maksudnya, di situ kan ada yang tua-tua, diingetin, dinasehatin gitu," ungkapnya.
Baca juga: Warga Cilincing Heboh, Sanca Berbobot 30 Kilogram Bersarang di Bawah Rumah
Baca juga: Empat Petugas Damkar Evakuasi Sanca 3 Meter di Pemukiman Warga Depok
Ustaz Qomar kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar makam bernama Sahro untuk menegur para remaja yang menyalakan petasan.
Singkat cerita, beberapa remaja berlari ke arah korban dan langsung menyerang.
"Dari 15 orang gerombolan itu, ada 7 orang yang nyerang mukulin saya. Dikeliling depan belakang," kata Ustaz Qomar.
Korban mengaku sempat melakukan perlawanan hingga membuat 4 pelaku pengeroyokan terjatuh.
Ustaz Qomar Alami Patah Tangan Kanan, 2 giginya Otek dan Robek di Paha Kanan
Akibat diserang rombongan pemuda yang tak terima ditegur, Ustaz Qomar mengalami sejumlah luka.
Dia mengaku patah tangan kanan, dua giginya otek.
Lalu robek di paha kanan dan memar di tulang rusuk.
Situasi Kondusif
Sementara itu, polisi telah menggelar pertemuan dengan pihak RT, tokoh agama, dan tokoh masyarakat terkait kasus pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar.
Kapolsek Cilandak Kompol Multazam mengatakan, pertemuan itu digelar untuk meredam permasalah tersebut.
"Polsek Cilandak telah koordinasi dengan Ketua RT, Ketua RW, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sehubungan dengan perkara pengeroyokan tersebut untuk meredam masalah tersebut agar tidak bergejolak," kata Multazam saat dikonfirmasi, Jumat (6/5/2022).
"Hingga sekarang ini suasana kondusif dan masyarakat melakuan kegiatan seperti semula," tambahnya.
5 Orang Diperiksa
Multazam menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan terhadap Ustaz Qomar.
Sebanyak 5 orang telah diperiksa sebagai saksi, termasuk korban atau pelapor.
"Keterangan korban bahwa pelaku yang telah melakukan pengeroyokan dilakukan kurang lebih dari 7 orang dan pada saat menegur para pelaku yang sedang main petasan di area pemakaman keluarga," ujar Multazam.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, jelas Multazam, korban mengalami luka di bagian bibir, luka gores di paha sebelah kanan, dan luka lecet di kaki kanan.
Namun, untuk lebih memastikan luka yang diderita korban, polisi masih menunggu hasil visum dari RS Fatmawati.
Ustaz Qomar Bukan Sosok Sembarangan
Ustaz Qomar yang dikeroyok belasan remaja di kuburan wakaf kawasan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan bukanlah sosok sembarangan.
Buktinya, meski dikeroyok sampai 15 orang, dia masih bisa membuat empat pelaku terkapar.
Hal itu karena selain sebagai guru agama, Ustaz Qomar juga merupakan guru silat.
"Ustaz Qomar sempat menghajar 4 orang gerombolan hingga terkapar mengingat korban juga guru silat," kata Warga sekitar berinisial BR saat dihubungi, Kamis (5/5/2022).
Bahkan, Ustaz Qomar juga masih bisa berlari mencari pertolongan ke rumah Ketua RT.
Kendati ilmu silatnya mumpuni, jumlah pengeroyok yang tak sebanding dengan dirinya membuatnya terluka parah.
BR menuturkan, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Cilandak, setelah dikeroyok belasan remaja.
"Paha kanannya juga robek, terus tulang punggung retak," kata dia. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.