Hingga Jumat Tercatat 14 Kasus Hepatitis Akut Misterius di Jakarta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan 14 kasus hepatitis akut misterius tersebut di antaranya probable satu kasus perempuan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga Jumat (13/5/2022), tercatat sebanyak 14 kasus hepatitis akut misterius di Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan 14 kasus hepatitis akut misterius tersebut di antaranya probable satu kasus perempuan.
"Kami sampaikan hasil update terakhir hepatitis akut non etiologi DKI Jakarta per 13 Mei 2022 itu, probable satu kasus perempuan. Pending 12 kasus. Jadi totalnya ada 14 kasus di DKI Jakarta yang masuk kategori hepatitis akut," ungkap Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jumat (13/5/2022).
Data ini masih sama seperti yang diungkap Ahmad Riza Patri beberapa hari lalu.
Sebab, dari 21 kasus yang disebutkan sebelumnya, sebanyak 14 di antaranya berusia kurang dari 16 tahun.
Sementara untuk 7 sisanya berusia 16 tahun lebih dan tidak masuk kriteria WHO sebagai kewaspadaan hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya.
"Itu sudah terkonfirmasi hepatitis akut yang sesuai standar WHO," ujarnya.
Baca juga: Mengeluh Sakit di Perut, Orangtua Ungkap Kondisi Terakhir Anaknya Diduga Terinfeksi Hepatitis Akut
Diberitakan sebelumnya, jumlah dugaan kasus hepatitis akut misterius di DKI Jakarta bertambah menjadi 21 kasus dari sebelumnya hanya tiga.
Jumlah ini telah dipastikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Riza menjabarkan dari 21 kasus yang ada, sebanyak 14 di antaranya berusia kurang dari 16 tahun.
"Dari 21 kasus, 14 orang (termasuk 3 yang meninggal) berusia kurang dari 16 tahun," katanya via whatsapp grup yang dikutip TribunJakarta.com, Kamis (12/5/2022).
Sementara untuk 7 sisanya berusia 16 tahun lebih dan tidak masuk kriteria WHO sebagai kewaspadaan hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya.
"14 orang yang berusia kurang dari 16 tahun, semua masih dalam proses penyelesaian pemeriksaan hepatitis (belum semua lengkap jenis pemeriksaan Hepatitis A-E) sehingga semua kasus masih berstatus 'pending clasification'," lanjutnya.