Keluh Kesah Penumpang Hari Kedua Perubahan Rute KRL, Capek Naik Tangga Hingga Harus Banyak Tanya
Sejumlah penumpang KRL Commuterline mengeluhkan mekanisme perjalanan baru pada hari kedua diterapkannya switch over (SO)
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah penumpang KRL Commuterline mengeluhkan mekanisme perjalanan baru pada hari kedua diterapkannya switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2022).
Rini, seorang penumpang yang hendak melakukan perjalanan dari Stasiun Duri menuju Depok, menceritakan pengalamannya saat hendak berpindah kereta atau transit di Stasiun Manggarai.
Dia dan temannya, Neneng (52) mengaku baru mencoba menumpangi KRL setelah setahun tidak naik kereta akibat pandemi Covid-19.
"Rasanya capek banget, pegel, naik tangga. Naik tangga capek, sampe ngos-ngosan, mana bawa anak lagi," kata wanita berusia 48 tahun ini, saat ditemui ketika menunggu kereta di peron 11-12 Stasiun Manggarai, Minggu (29/5/2022).
PT KAI Commuterline sebetulnya telah menyediakan fasilitas seperti eskalator dan lift bagi penumpang yang hendak bertransit.
Namun, wanita berhijab pink itu menjelaskan alasannya tidak menggunakan kedua fasilitas tersebut.
Kata dia, sejumlah eskalator tidak berfungsi sepenuhnya, hanya untuk penumpang yang turun.
Baca juga: Mulai Hari Ini Rute KRL Bogor-Tanah Abang-Jatinegara Dihapuskan
Kemudian pada elevator, umumnya banyak digunakan oleh penumpang lanjut usia.
"Tadi nggak nyobain naik lift karena mungkin buat lansia. Jadi kita ya sadar diri ajalah, bukannya kita ya kan situasi itu. Nah kita masih kuat naik tangga," ujarnya.
Lebih lanjut dia menilai regulasi baru ini cenderung menyulitkan.
Bahkan Rini mengaku jadi sering bertanya kepada pihak keamanan mengenai rute perjalanan baru ini
"Ya mudah-mudahan diperbaiki kembali biar bisa sekaligus, lancar, nggak jadi kerumunan gini. Kan kalau corona kan nggak boleh berdeketan," ujarnya.
Baca juga: Mandor Proyek di Stasiun Kereta Api Serpong Tewas Tertabrak KRL
Daryono, penumpang lainnya yang hendak pergi ke Stasiun Citayam juga mengaku lelah harus transit di Stasiun Manggarai.
Berangkat dari stasiun Pondok Ranji, pria 53 tahun ini mengatakan dirinya menjadi dua kali transit, yakni di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai.
"Rasanya kurang nyaman, capek, naiknya terlalu terburu-buru jadinya, harus pindah kereta," ujar Daryono.
"Biasanya langsung tanpa harus transit. Kalau enggak, transit tapi nggak harus pindah kereta," lanjut dia.
Selain lelah, Daryono mengaku dirinya juga bingung dengan rute baru KRL ini.
Meski demikian, dia pun memahami ketentuan baru tersebut.
Dia pun mendukung langkah KAI untuk memperbaiki pelayanan ini.
Ayah tiga anak ini berharap agar PT KAI Commuter bisa mengevaluasi dan memperbaiki pelayanan agar lebih mudah dipahami masyarakat.
"Jadi enggak tanya sini, tanya sana. Karena ya tulisannya ini belum lengkap kelihatannya. Rutenya gapapa diubah, tapi petunjuk tulisannya dilengkapi," katanya.
Sebagai informasi, KAI Commuter mengubah jalur operasi perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Perubahan jalur operasi perjalanan KRL tersebut sudah berlangsung sejak Sabtu (28/5/2022).
Sebelumnya, Vice President (VP) Corporate Communication Secretary KAI Commuter, Anne Purba telah menginformasikan, KRL lintas Bogor tidak lagi melayani perjalanan langsung ke Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Kampung Bandan.
"Para pengguna yang akan menuju ketiga stasiun tersebut, dapat transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai, dan menunggu keberangkatan KRL di pron jalur enam atau tujuh," ujar Anne, Jumat (27/5/2022).
Perubahan tersebut terjadi karena adanya pelaksanaan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai.