Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Sengaja Digagalkan, Polda Metro Jaya Sebut Fahri Tak Lolos karena Tak Penuhi Syarat Kesehatan

Kombes Endra Zulpan memberikan tanggapannya terkait adanya video viral seorang pemuda yang mengaku sengaja digagalkan untuk masuk pendidikan Polri.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Bukan Sengaja Digagalkan, Polda Metro Jaya Sebut Fahri Tak Lolos karena Tak Penuhi Syarat Kesehatan
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pengungkapan publik pigur berinisial CA yang menjadi tersangka karena terlibat prostitusi online di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (4/1/2022). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

TRIBUNNEWS.COM - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan memberikan tanggapannya terkait adanya video viral seorang pemuda yang mengaku sengaja digagalkan untuk menempuh pendidikan Bintara Polri 2022.

Zulpan menegaskan bahwa Polda Metro Jaya tidak akan antikritik terhadap pernyataan pria bernama Fahri Fadilah Nur Rizki itu.

"Polda Metro Jaya merespons dan tidak antikritik dengan pernyataan calon siswa tersebut," kata Zulpan dilansir Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Menurut Zulpan Fahri bukan sengaja digagalkan dan digantikan posisinya oleh orang lain.

Baca juga: Polda Metro Jaya Beberkan Penyebab Fadillah Gagal Meski Telah Lolos Tahap I Bintara Polri

Lebih lanjut Zulpan menuturkan, Fahri sebelumnya sudah tiga kali mendaftarkan dirinya sebagai calon siswa Bintara di Polda Metro Jaya sejak 2019 hingga 2021.

Namun Fahri tidak lolos dalam seleksi tahun 2019 dan 2020, serta dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Pada tahun 2021, Fahri dinyatakan lolos seleksi bintara tahap 1 tahun anggaran 2022.

Berita Rekomendasi

Kemudian berdasarkan surat dari Mabes Polri, para peserta yang lolos diwajibkan untuk mengikuti kegiatan supervisi.

Baca juga: Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Pemuda yang Gagal Masuk Pendidikan Polri Meski Masuk Ranking 35

Dari Kegiatan supervisi itulah Fahri dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Biddokkes Polda Metro Jaya, dan disaksikan oleh Kabid Propam serta Sekretariat SDM Polda Metro Jaya, Fahri dinyatakan menderita buta warna parsial.

Padahal syarat untuk menjadi anggota Polri harus tidak buta warna.

"Hasilnya buta warna parsial ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak. Untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan," terang Zulpan.

Baca juga: Viral Siswa Bintara Berprestasi Gagal Ikut Pendidikan, Begini Penjelasan Polda Metro Jaya

Viral Video Pemuda Kecewa Merasa Digagalkan Masuk Pendidikan Polri

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, video pemuda mengaku kecewa tak bisa masuk pendidikan Polri meski sebelumnya dinyatakan lolos, mendadak viral di media sosial.

Bahkan video tersebut juga diunggah ulang oleh Anggota Komisi I DPR RI, Hillary Brigitta Lasut.

Dalam video tersebut, pemuda yang disebutkan bernama Fahri Fadillah Nurizky mengaku kecewa dengan proses rekrutmen Bintara Polri.

Ia mengaku memiliki bukti jika sudah lolos bahkan mendapat ranking 35.

Namun setelah pengumuman anggota yang lolos untuk ikut pendidikan, namanya diganti dengan peserta lain.

Fahrifadillah Nurizky mengaku kecewa dengan proses rekrutmen Bintara Polri.
Fahrifadillah Nurizky mengaku kecewa dengan proses rekrutmen Bintara Polri. (Instagram/ Hillary Brigitta Lasut)

Baca juga: Polda Metro Jaya Beberkan Penyebab Fadillah Gagal Meski Telah Lolos Tahap I Bintara Polri

Fahri mengungkap telah lulus terpilih dalam tes berada di ranking 35 dari 1.200 peserta tes Polda Metro Jaya.

Ia mengungkap telah mengikuti bimbingan dan pelatihan selama enam bulan.

"Ketika saya mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang oleh orang yang sudah gagal," ujar Fahri dalam video.

Fahri pun memohon perhatian presiden, kapolri, kapolda hingga anggota dewan agar mengembalikan haknya.

Tak sendiri, Fahri ditemani ibunya, sang ibu juga memohon bantuan berbagai pihak agar masalah anaknya itu terselesaikan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Siti Nurjannah Wulandari)(Kompas.com/Tria Sutrisna)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas