Demo 1706 Depan Kedubes India Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Arah Mampang Macet
Kepadatan arus lalin terjadi akibat aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Kedutaan Besar India.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi arus lalu lintas tampak padat di Jalan HR Rasuna Said, tepatnya di depan Gedung Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022) sore.
Kepadatan arus lalin terjadi akibat aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Kedutaan Besar India.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com sekira pukul 16.00 WIB, arus lalu lintas cenderung padat dari arah Menteng, Jakarta Pusat menuju Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kemacetan terjadi dari Kedutaan Besar India hingga Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sebaliknya, arus lalu litas dari Warung Buncit menuju Menteng tampak relatif lancar.
Sejumlah petugas Kepolisian juga terlihat berjaga dan mengatur lalu lintas guna mengurai kepadatan.
Baca juga: Orasi di Demo 1706, Pegiat Media Sosial Babe Aldo: Usir Duta Besar India
Hingga sekira pukul 16.15 WIB, aksi unjuk rasa di depan gedung Kedubes India, Setiabudi, Jakarta Selatan, masih berlangsung.
Aksi itu diikuti kurang lebih ratusan peserta. Aksi sempat dihentikan sementara dengan ibadah Salat Ashar oleh peserta aksi.
Unjuk rasa kembali dilanjutkan setelah ibadah selesai dilaksanakan.
Diketahui juru bicara partai Bharatiya Janata bernama Nupur Sharma mengolok-olok Al-Qur'an dan menyamakannya dengan 'bumi itu datar'.
Dia juga disebut menghina nabi Muhammad karena menikah dengan istrinya, Aisyah, saat masih muda.
Hal itu menyulut ragam reaksi, termasuk umat Islam di Indonesia.
Umat Islam di Indonesia yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama, dan Persaudaraan Alumni 212 pun lakukan aksi demo 1706 atas pernyataan politikus India tersebut.
Aksi demo 1706 berlangsung di depan Kedutaan Besar India.
Ratusan umat muslim memenuhi area Kedubes India lengkap dengan atribut tolak islamophobia dan penolakan terhadap politikus India.