Analisis soal Dampak Ekonomis Even Jakarta Hajatan
Direktur Celios, Bhima Yudhistira mengatakan even Jakarta Hajatan bisa menggerakkan sektor UMKM yang memicu penyerapan tenaga kerja.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Hasanudin Aco
Kebijakan pemulihan ekonomi sektor UMKM di masa pandemi Covid-19. Di antaranya terkait masalah pemasaran.
"UMKM kita masukan ke marketplace, bahan baku bisa lebih murah, perizinan antar jemput izin perusahaan. Dan masyarakat kita perlakukan sebagai raja, khususnya yang membuka usaha," ucapnya.
Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos Syarif Hidayatullah menuturkan ada dua alasan mengangkat tema webinar Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat yakni bertepatan HUT ke-495 Jakarta di mana ibu kota yang semakin maju dapat menjadi percontohan untuk kota-kota lainnya.
Baca juga: Makna Logo Ulang Tahun ke-495 Jakarta yang Usung Tema Jakarta Hajatan, Cerminkan Identitas Daerah
Juga karena di masa transisi pandemi menjadi endemi, banyak sektor yang tumbuh setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19.
"Tak bisa dipungkiri seperti kita tahu Jakarta sudah ada pertumbuhan di 2021. Catatan BI, triwulan keempat ada sekitar 3,64 persen dan terus naik sampai triwulan pertama tahun 2022 mencapai 4,30 persen," ujar Syarif Hidayatullah.
Capaian tersebut, menurut dia, berkat kerja sama pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat luas. Dengan menjaga kestabilan vaksin dan lainnya, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi.
"Kita juga tak boleh lengah, karena Covid-19 masih ada. Kita juga tidak tahu apakah akan ada inflasi berikut atau tidak. Maka itu mari kita kolaborasi membuat peluang usaha yang kita bisa manfaatkan," katanya.
"Dari diskusi ini kami berharap menghasilkan solusi dan ide kreatif serta jalan keluar dari permasalahan pascapandemi ini," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Edwin S Inkiriwang mengatakan, dalam dua tahun terakhir modal usaha, kerja dan investasi tidak mudah dilalui.
"Krisis pandemi berdampak besar kepada masyarakat menengah ke bawah. Bahkan secara signifikan perekonomian indonesia pernah turun 0,27 persen," katanya.
"Dampak lainnya banyak usaha kecil yang tutup. Kondisi ini sangat berbeda dengan krisis sebelumnya. Sebab, semua sendi ikut terpengaruh. ibarat tubuh, kalau kaki sakit, tidak bisa jalan," terangnya.
Program pemerintah melalui KUR, dikatakan dia, bisa membangkitkan ekonomi. Untuk itu, Pegadaian hadir untuk salurkan KUR super mikro. "Kami masuk ke UMKM. Data ini kami peroleh dari bawah (RT/RW). Jadi kami masuk dari sana," ungkapnya.
"KUR dengan program supermicro nilainya Rp5,9 triliun dan akan dilayani oleh 600 cabang pegadaian di seluruh wilayah di Indonesia," imbuhnya.
Sekjen Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) Imbong Hasbullah mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang terus menggenjot UMKM. Karena, program tersebut menyasar masyarakat bawah.
"Kami mendukung program tersebut, dan kami sudah menggenjot lewat bazar festival di Kemang," katanya.