52 Warga Usia Balita hingga Dewasa di Kelurahan Pondok Labu Cilandak Terjangkit Penyakit DBD
52 warga di Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan terjangkit penyakit DBD, angka ini tertinggi dari seluruh kelurahan di Jaksel.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tercatat 52 warga di Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Camat Cilandak, Djaharuddin mengatakan, angka kasus DBD itu terjadi sejak Januari hingga Juni 2022.
Penyakit DBD yang disebabkan nyamuk Aedes aegypti itu menjangkiti pasien usia balita hingga dewasa.
Djaharuddin menuturkan dari 52 warga di Kelurahan Pondok Labu yang terjangkit, 50 orang telah dinyatakan sembuh dan DBD.
"(Angka kasus DBD itu) tertinggi dari kelurahan se-Jakarta Selatan. Sebenarnya sudah sembuh semua. Tapi, kan data seperti model data Covid, per kasus " kata Djaharuddin, Rabu (6/7/2022).
Lebih lanjut, pihaknya melakukan antisipasi agar kasus DBD tak semakin melonjak.
Seperti mengadakan lomba bebas jentik yang dilakukan di setiap kelurahan yang ada di Kecamatan Cilandak.
Untuk diketahui, total kasus DBD di Jakarta Selatan yang memiliki 10 kecamatan ini berjumlah 884 kasus.
Angka itu melonjak 157 kasus DBD dari sebelumnya yang tercatat ada sebanyak 727 sepanjang Januari hingga Mei 2022.
DBD di Jakarta Barat
Sebelumnya, Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatat, angka kasus demam berdarah (DBD) di wilayahnya mencapai 562 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data yang diberikan oleh Sudinkes Jakarta Barat per Kamis (16/6/2022).
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengatakan, angka tersebut berdasarkan data sejak bulan April, Mei dan Juni 2022.
"Ada trafik penurunan. Bulan April terdapat 270 kasus, Bulan Mei 225 kasus, sementara Bulan Juni sampai tanggal 16 Juni 2022 kemarin tercatat ada 67 kasus," ujar Arum saat dikonfirmasi Jumat (17/6/2022).
Menurut Arum, curah hujan dan kelembaban yang tinggi menjadi penyebab tingginya kasus DBD di Jakarta Barat.
Arum menjelaskan, berdasarkan prediksi BMKG, tingkat kesesuaian kelembaban udara terhadap vektor atau jentik DBD Bulan Juni 2022 sebanyak 79 persen.
Prosentase tersebut merupakan angka yang cukup tinggi.
"Kami sudah melakukan berbagai langkah, salah satunya dengan pemeriksaan epidomologi kasus DBD," ujar Arum.
Selain itu, pihaknya juga fokus melakukan fogging di seluruh wilayah di Jakarta Barat, dengan tetap menjaga jarak dan mentaati protokol kesehatan.
"Jadi untuk DBD, Sudinkes melakukan pembinaan terhadap petugas kesehatan untuk tata laksana kasus, promosi kesehatan, monitoring pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," ujar Arum.
Baca juga: Sepanjang 2022, Delapan Warga Karawang Meninggal Akibat DBD
Lebih lanjut Arum menginformasikan, pihaknya juga akan melakukan pembinaan, pengawasa dan pengendalian program terkait masalah kasus DBD di Jakarta Barat.
"Pemantauan vektor atau jentik DBD tetap dilakukan dengan mengutamakan peran serta masyarakat dengan melaporkan hasil pemantauan jentik di rumah melalui grup WhatsApp," ujar Arum.
Sementara itu, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat sampai kini jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Pusat mencapai 377 kasus.
Angka kasus ini adalah yang tertinggi di tahun ini.
DBD di Jakarta Pusat
Sementara itu, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat sampai kini jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Pusat mencapai 377 kasus.
Angka kasus ini adalah yang tertinggi di tahun ini.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari mengungkapkan bahwa Kecamatan Kemayoran memiliki jumlah kasus paling tinggi di Jakarta Pusat yakni mencapai 114 orang.
"Kemudian sisanya di wilayah Johar Baru dan Cempaka Putih," ucap Rismasari di kantor Puskemas Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (17/06/2022).
Rismasari menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan DBD semakin meningkat di Jakarta Pusat.
Salah satunya karena kesadaran masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan mereka sendiri.
"Kalau kebersihan diperdulikan, maka pertumbuhan DBD bisa diminimalisir," tutur Rismasari.
Baca juga: Sepanjang 2022, Kasus DBD di Indonesia Capai 45 ribu dengan Jumlah Kematian Sebanyak 432
Saat ini kata Risma pihaknya sedang melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Mulai dari memantau tempat penampungan air yang bisa menjadi tumbuhnya nyamuk Aedes Aegypti, hingga fogging.
"Nanti kita akan cek di seputaran rumah kita, jika ada air langsung dibuang agar tidak terjadi jentik nyamuk," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Waspada, Kasus DBD di Kelurahan Pondok Labu Tertinggi di Jakarta Selatan, ada Puluhan Orang Tumbang,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.