Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu SCBD? Segitiga Emas Jakarta, Dulunya Lahan Kumuh Kini Jadi Kawasan Elite

Apa itu SCBD? Bagaimana sejarahnya? SCBD dulunya adalah lahan kumuh yang kini disulap menjadi kawasan elite.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Apa Itu SCBD? Segitiga Emas Jakarta, Dulunya Lahan Kumuh Kini Jadi Kawasan Elite
Tribunnews/JEPRIMA
Ratusan remaja dari berbagai daerah di pinggiran Jakarta berkumpul di Taman Sudirman, Jakarta, Kamis (7/7/2022).| Apa itu SCBD? Bagaimana sejarahnya? SCBD dulunya adalah lahan kumuh yang kini disulap menjadi kawasan elite. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan apa itu SCBD hingga sejarah kawasan di Jakarta Selatan ini.

Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) belakangan ramai dibicarakan lantaran menjadi tempat nongkrong bagi remaja alias anak baru gede (ABG) dari Citayam hingga Bojonggede.

Saking ramainya oleh para remaja dari kawasan tersebut, SCBD kemudian dipelesetkan menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok.

Lantas, seperti apakah profil SCBD?

SCBD dibuat oleh PT Danayasa Arthatama sebagai kawasan pusat bisnis premium dengan gedung perkantoran, hunian eksklusif, pusat perbelanjaan modern, dan hotel bintang lima yang didukung dan dilengkpai sarana dan prasarana terintegrasi.

Awal perencanaan kawasan SCBD bermula ketika masterplan dibuat pada 1987-1992.

Baca juga: SCBD Diplesetkan Menjadi Sudirman Citayam Bojonggede dan Depok, Ini Tanggapan Anies Baswedan

Setelahnya, pembangunan kawasan infrastruktur SBD berlangsung selama satu tahun, 1992-1993.

Berita Rekomendasi

Dikutip dari situs resmi SCBD, pembangunan ini mengubah lahan kumuh seluas 45 hektar di jantung Segitiga Emas Jakarta menjadi kawasan niaga terpadu dan modern.

Gedung Artha Graha yang berdiri pada 1995, menjadi gedung perkantoran pertama di SCBD.

Setelahnya, Gedung Bursa Efek Indonesia dan Apartemen Kusuma Chandra selesai dibangun pada 1998.

Enam tahun berlalu, pembangunan Apartemen SCBD dan Capital Residence berlangsung.

Kedua gedung ini selesai dibangun pada 2006.


Di tahun 2011, One Pacific Place dan Equity Tower juga selesai dibangun.

Kemudian, sejak 2013 hingga sekarang, SCBD telah menjadi komplek mixed-use terintegrasi terbaik di Indonesia.

Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas terbaik untuk menunjang kenyamanannya, seperti taman dan trotoar, keamanan, telekomunikasi, hingga pusat pengendalian monitor.

Kawasan SCBD
Kawasan SCBD (scbd.com)

Baca juga: Kawasan Sudirman-Thamrin, Kemang hingga SCBD Ditutup Tiap Pukul 00.00 WIB

SCBD terus bertransformasi menjadi kawasan elite di Jakarta dengan gedung-gedung pencakar langit.

Mengutip Kompas.com, SCBD saat ini dikenal sebagai kawasan elite di jantung Segitiga Emas Jakarta, seakan menghapus sejarah awalnya yang merupakan kawasan kumuh di Ibu Kota.

Kata Anies Baswedan soal Remaja dari Citayam hingga Bojonggede Nongkrong di SCBD

Menanggapi fenomena serbuan bocah Citayam, Depok, dan Bojonggede itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berbicara tentang trotoar yang dibangunnya sebagai ruang ketiga.

Ruang ketiga yang dimaksud adalah ruang publik yang berada di antara ruang pertama (rumah) dan ruang kedua (tempat bekerja atau tempat belajar).

"Bagaimana kita menyiapkan ruang ketiga menjadi ruang yang mensetarakan," ujar Anies dalam pernyataan yang diunggah di Instagramnya (@aniesbaswedan), Kamis (7/7/2022).

Anies lantas menyinggung soal kondisi Jalan Jenderal Sudirman yang sebelumnya hanya menjadi area bagi masyarakat yang bekerja di area sekitarnya.

"Teman-teman ingat jalan-jalan Sudirman beberapa tahun yang lalu? Jalan itu dimiliki oleh mereka yang bekerja di tempat ini saja."

"Di luar itu tidak bisa ikut menikmati jalan terbesar di Republik ini. Jalan itu hanya dimiliki oleh mereka yang bekerja, kenapa, Karena semuanya menggunakan kendaraan pribadi," kata Anies.

"Begitu sampai kantor, masuk kantor, keluar kantor, pakai mobil, pakai motor, tidak ada yang berjalan kaki antar gedung," tambahnya.

Setelah dirinya membangun trotoar yang lebar di kawasan Sudirman, maka masyarakat luas bisa turut menikmati kawasan Sudirman.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditanya terkait pengusungan sebagai calon presiden pada pemilu 2024 oleh 32 DPW Partai NasDem, Anies ditemui usai menghadiri Rakernas JATTI, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2022).
Anies ditemui usai menghadiri Rakernas JATTI, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2022). (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Baca juga: Inspirasi Outfit ke Kantor, Contek Gaya Ala Anak SCBD yang Lagi Viral

Terlebih, banyak yang berjalan kaki untuk berpindah dari satu gedung ke gedung lainnya sehingga menciptakan interaksi.

"Apa yang terjadi setelah dibangun trotoar. Trotoarnya sangat lebar. Yang sesungguhnya terjadi adalah bukan saja mereka yang bekerja di kawasan ini yang bisa berjalan kaki leluasa."

"Tapi seluruh warga Jabodetabek bisa menikmati jalan dengan pemandangan gedung-gedung tinggi, satu-satunya di Republik ini," uajrnya.

Menurut Anies, trotoar lebar yang dibangun pada era kepemimpinannyalah yang membuat warga dari luar Jakarta betah nongkrong di kawasan elite yang penuh dengan gedung pencakar langit itu.

"Jadi yang kita miliki itu bukan sekedar trotoar. Mendadak tower-tower itu bukan hanya menjadi milik mereka yang bekerja di tempat ini sebagai sebuah pengalaman, tetapi siapa saja silakan datang. Saya mengistilahkan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman karena menjadi milik semua, siapa saja bisa menikmati," ujarnya.

Bahkan, menurut Anies, gedung tinggi di kawasan Sudirman akan menjadi harapan bagi orang tua kepada anaknya agar kelak bisa bekerja di dalamnya.

"Dan orang tua itu bawa anak-anak jalan sambil mereka dengan mudah bilang 'Nak kau belajar yang rajin nak ya. Biar sautu saat kamu bisa kerja di gedung ini. Nak kamu belajar yang rajin, ya. Biar sautu saat nanti kamu bisa bekerja di tempat ini'," ujar Anies.

Anies ingin, kawasan Sudirman dan sekitarnya yang kadung mendapat cap ruangnya masyarakat ekonomi menengah hingga atas, bisa dirasakan oleh semua, termasuk masyarakat kelas ekonomi bawah.

"Tempat Ini tidak harus mereka yang secara sosial ekonomi tengah-atas. Justru demokratisasi itu yang terjasdi di tempat ini. Siapa saja bisa menikmati," kata dia.

Baca juga: Apa itu SCBD, Lanyard Coach, dan Flat Shoes Tory Burch yang Viral di TikTok?

Anies hanya berpesan, bagi warga Citayam, Bojonggede, Depok, dan sekitarnya untuk bisa menjaga lingkungan di Jakarta.

"Yang penting jaga kebersihan, jaga ketertiban, selebihnya nikmati ruang ketiga bersama untuk semuanya," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anies Baswedan Bicara Panjang Lebar Soal Fenomena SCBD Sudirman Citayam Bojonggede Depok

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela, TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas