Patung Tikus Berdasi Bawa Koper Dolar Ikut Aksi Demo Sejuta Buruh
Sebuah patung tikus berdasi sambil memegang koper tampak di antara massa demo aksi sejuta buruh yang berlangsung di depan gedung DPR RI, Senayan,
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah patung tikus berdasi sambil memegang koper tampak di antara massa demo aksi sejuta buruh yang berlangsung di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Diketahui patung tersebut dibuat oleh Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Berdasarkan pantauan Tribunnews, patung tersebut sudah disiapkan sejak demonstrasi dimulai.
Patung tikus tersebut tampak mengenakan jas hitam, baju biru, dasi putih, dan celana panjang berwarna hitam.
Bagian perutnya dibuat buncit, tikus itu juga memegang koper berlogo mata uang dollar.
Perwakilan KASBI Amad Syarif mengatakan pihaknya memang sengaja membawa patung tersebut untuk demonstrasi hari ini.
Amad menyebut karakter tikus memang sengaja dipilih untuk mengartikan istilah soal tikus-tikus kantor.
Baca juga: Demo Hari Ini, Serikat Buruh hingga Ojol Tuntut Pencabutan UU Ciptaker, Massa Padati Gedung DPR
"Replika itu menggambarkan pejabat-pejabat yang membawa uang rakyat," ucap dia di lokasi.
"Memang sengaja ingin merealisasikan seperti lagunya Iwan Fals tentang anggota DPR," tambahnya.
Amad menyatakan replika tersebut memang terasa pas dibawa pada demonstrasi yang dilakukan di depan gedung DPR pada hari ini.
Diketahui, ribuan buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Rabu (10/8/2022)
Koordinator Aliansi Aksi Sejuta Buruh Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja Mohammad Jumhur Hidayat menyebutkan aksi demo ini dilakukan karena pemerintah, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan DPR tidak menghiraukan berbagai aksi dan dialog baik sebelum dan sesudah disahkannya Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Para massa demo kali ini tergabung dari para buruh yang berasal dari Jakarta hingga luar Jakarta.
Beberapa massa yang berasal dari luar Jakarta bahkan telah melakukan long march panjang dalam perjalanan menuju Jakarta untuk melakukan aksi.
Adapun massa aksi dari luar Jakarta adalah yang berasal dari Bandung, Majalengka, Karawang, Cirebon, hingga Banten.