TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tiga orang wartawan nasional menjadi korban penyekapan di Kejari Kota Tangerang ramai diperbincangkan, Sabtu (10/9/2022).

Kabarnya tiga wartawan itu diduga disekap selama belasan jam di gedung Kejari Kota Tangerang di jalan TMP Taruna, Kecamatan Tangerang, mulai Kamis (8/9/2022) hingga Jumat (9/9/2022).

Ketiga jurnalis itu juga diduga hilang kontak selama di dalam kantor Kejari.

Ketua PWI Kota Tangerang Abdul Madjid angkat bicara terkait kabar itu.

Ia memastikan kabar tersebut tidaklah benar alias hoax.

Dirinya sudah mengkonfirmasi dari berbagai sumber baik dari wartawan tersebut maupun dari pihak Kejaksaan Negeri Kota Tangerang.

Baca juga: Nikita Mirzani Berkoar di Medsos Soal Kasus Penyekapan, Ahmad Sahroni Minta Polri Menyelidikinya

“Hanya klarifikasi dan konfirmasi pemberitaan terkait adanya upload video ke instagram Tangerang 24 Jam yang membuat viral di masyarakat,” ujar Madjid.

“Di Kejati Banten juga santai kok, bahkan sempat ketemu teman-teman wartawan yang biasa liputan di Kejati Banten,” ujar Madjid menirukan yang disampaikan salah satu wartawan.

Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Tangerang, Bayu Probosutopo  membantah tegas kabar penyekapan wartawan tersebut.

"Gak benar itu. Saya pastikan itu tidak benar," kata Bayu saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Sabtu (10/9/2022).

Bayu juga memberikan klarifikasi soal perayaan ultah Kasi Pidum yang hanya spontanitas.

TribunJakarta.com juga mewawancarai salah satu wartawan media online yang dikabarkan disekap di kantor Kejari Kota Tangerang.

Wartawan pria yang minta tak disebutkan namanya tersebut mengaku tidak disekap.

Ia hanya memberikan penjelasan soal berita saat berada di gedung Kejari Kota Tangerang.

"Enggak ada, Mas. Bahwa penyekapan terhadap saya enggak ada Mas," kata dia, melalui aplikasi pesan singkat, Sabtu (10/9/2022).

ia juga menjelaskan dirinya bisa keluar masuk kantor penegak hukum itu dengan bebas tidak seperti kabar yang beredar, terkurung.

"Kata siapa sih (disekap)? Aduh. Berita ini siapa yang giring? Saya masih keluar masuk Kejaksaan kok saat itu," ujarnya.

Ia dan dua wartawan lain hanya diminta klarifikasi soal pemberitaan perayaan ultah Kasi Pidum.

Baca juga: Dada Korban Ditendang, KemenPPPA Kawal Kasus Penganiayaan Santri di Pondok Pesantren Gontor

"Saya hanya diminta klarifikasi saja," ujarnya.

"Dan enggak ada juga ya terkait saya dijemput oleh orang kejaksaan," pungkasnya.

Salah seorang wartawan yang dikabarkan disekap, Hendrik Simorangkir mengaku tidak ada unsur penyekapan atas kasus itu.

Dirinya bersama kedua orang seprofesinya datang ke Kejari Tangerang untuk konfirmasi.

Kemudian untuk memperjelas semua itu, mereka juga diajak ke Kejati Banten untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

"Saya sendiri juga bingung dan bertanya-tanya, siapa yang menyeret-nyeret masalah tersebut ke kasus penyekapan. Tidak ada itu," ujar Hendrik.

Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota Tangerang, Dapot Dariarma mengatakan, masalah ini bermula dengan kedatangan Hendrik Simorangkir dari Metcom, Khairul (Detikcom) dan Jehan (VOI) pada Kamis (8/9) petang.

Mereka datang untuk mengkonfirmasi terkait berita yang menyebut perayaan ulang tahun dirinya yang diberitakan meriah karena kabar yang ditayangkan di medsos (Tangerang 24 Jam) itu dianggap tidak sesuai fakta, Dapot berusaha menjelaskan kepada ketiga wartawan tersebut.

Pimpinan ke-3 media itu juga telah menyampaikan klarifikasinya. (Tribun Jakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Perayaan Ultah Pejabat Kejari Kota Tangerang Pakai Palang Pintu hingga Hoaks Penyekapan 3 Wartawan