Nasib Bocah di Kramat Jati yang Bakar Jemuran Tetangganya Karena Halusinasi Liat Makhluk Halus
Bocah SD berusia 10 tahun nekat membakar jemuran milik tetangganya di RW 11, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, begini nasibnya.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bocah SD yang masih berusia 10 tahun nekat membakar jemuran milik tetangganya di RW 11, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ternyata bocah tersebut berhalusinasi, melihat jemuran seperti makhluk halus sehingga nekat membakar jemuran milik tetangganya.
Lantas bagaimana nasih bocah yang membakar jemuran tersebut ?
Akibat pemabakaran yang dilakukan si bocah, warga setempat sempat ingin melaporkannya ke pihak kepolisian.
Namun akhirnya kasus pembakaran jemuran tersebut berakhir damai setelah adanya mediasi antara warga dengan kedua orang tua terduga pelaku.
Dari hasil mediasi tersebut, diduga bocah yang berusia sekitar 10 tahun itu mengalami halusinasi karena ketika kejadian melihat makhluk tak kasat mata.
"Korban yang jemurannya dibakar sebenarnya sempat mau minta ganti rugi. Tapi karena kondisi ekonomi orang tua tidak bisa ya sudah," kata Trisno di Jakarta Timur, Kamis (22/9/2022).
Dari hasil mediasi, pengurus lingkungan dan warga hanya meminta agar anak yang masih duduk di bangku kelas IV SD itu lebih mendapat pengawasan.
Pasalnya kontur permukiman warga RW 11 berupa gang-gang kecil, sehingga bila terjadi kasus serupa dan api membesar kebakaran sulit dipadamkan.
"Sekarang penting warga sudah agak tenang. Yang penting anak itu diawasi, karena masih kelas IV SD. Mudah-mudahan dapat berubah, kasihan juga kita," ujarnya.
Trisno menuturkan hasil mediasi kasus ini sudah disampaikan kepada Polsek Kramat Jati melalui personel Bhabinkamtibmas Kelurahan Kramat Jati.
Warga kini berharap kondisi anak yang diduga mengaku melihat sosok tidak kasatmata dapat segera ditangani, sehingga tidak terjadi kasus serupa.
"Dia masih kelas IV SD, mau diproses (hukum) bagaimana. Walaupun ibunya kemarin sudah pasrah kalau anaknya diproses. Tapi enggak mungkin juga," tuturnya.
Pelakunya Diduga Ulah Bocah 4 SD