Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tolak Kenaikan Harga BBM, Partai Buruh Gelar Aksi Longmarch Menuju Istana Negara

Ratusan buruh yang termasuk dalam Partai Buruh menggelar aksi longmarch dari Balai Kota DKI Jakarta menuju Istana Negara pada Sabtu (24/9/2022).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tolak Kenaikan Harga BBM, Partai Buruh Gelar Aksi Longmarch Menuju Istana Negara
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Ratusan buruh yang termasuk dalam Partai Buruh menggelar aksi longmarch dari Balai Kota DKI Jakarta menuju Istana Negara pada Sabtu (24/9/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan buruh yang termasuk dalam Partai Buruh menggelar aksi longmarch dari Balai Kota DKI Jakarta menuju Istana Negara pada Sabtu (24/9/2022).

Adapun aksi longmarch tersebut dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional (HTN).

Tak hanya itu, ada sejumlah isu yang disuarakan oleh ratusan buruh tersebut.

Pantauan Tribunnews di lokasi, ratusan buruh itu tampak memakai seragam berwarna hitam dan oranye.

Baca juga: Massa Aksi Bela Rakyat Bakal Terus Gelar Demo Sampai Tuntutan Dipenuhi Pemerintah

Mereka juga tampak membawa sejumlah atribut aksi unjuk rasa.

Di antaranya, spanduk yang bertuliskan penolakan pemberlakukan Omnimbus Law dan UU Cipta Kerja.

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, mereka juga membawa poster berisikan tuntutan agar pemerintah melindungi petani.

Dalam orasinya, ratusan buruh menyatakan ada 3 tuntutan yang diminta kepada pemerintah dalam aksi tersebut.

Pertama, buruh meminta pemerintah segera melaksanakan reforma agraria dengan meredistribusi juta hektar yang merupakan program prioritas pemerintah.

"Pemerintah harus menyelesaikan konflik-konflik agraria yang terjadi di lapangan," kata orator di atas mobil komando.

Baca juga: Kapolda Metro di Depan Mahasiswa Hingga Buruh Buat Rencana Pindahkan Lokasi Demo ke Dalam Monas

Kedua, buruh menolak Omnibus Law yang dinilai telah merugikan buruh.


Mereka juga menolak UU Cipta Kerja yang dianggap melayani kepentingan investor.

"Ketiga, buruh menolak keputusan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM. Kebijakan ini memberatkan masyarakat," ujarya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas