Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa MTsN 9 Pondok Labu Tewas Tertimpa Tembok, KPAI Minta Sekolah Miliki SOP Penanganan Bencana

Komisioner KPAI Retno Listyarti menanggapi tewasnya 3 siswa MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, setelah tertimpa tembok yang roboh akibat luapan air

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Siswa MTsN 9 Pondok Labu Tewas Tertimpa Tembok, KPAI Minta Sekolah Miliki SOP Penanganan Bencana
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Komisioner KPAI Retno Listyarti menanggapi tewasnya tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, setelah tertimpa tembok yang roboh akibat luapan air. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPAI Retno Listyarti menanggapi tewasnya tiga siswa MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, setelah tertimpa tembok yang roboh akibat luapan air.

Dirinya menilai bencana saat jam belajar membuat para peserta didik dan guru rentan menjadi korban.




Sehingga, Retno meminta sekolah membuat prosedur standar untuk penanganan saat bencana.

"Karena pada hari masuk sekolah, warga sekolah sedang banyak-banyaknya, bisa ratusan orang berada di sekolah tersebut. Oleh karena itu, penting ada SOP Penanganan saat bencana terjadi," kata Retno melalui keterangan tertulis, Jumat (7/10/2022).

Retno menyontohkan SOP yang dibuat saat sekolah dilanda bencana banjir.

Para siswa, kata Retno, dapat dievakuasi ke lantai 2 atau 3, dan tidak boleh bermain hujan karena akan sangat berisiko pada keselamatannya.

Baca juga: BPBD: Tiga Siswa MTsN 19 Pondok Labu Meninggal Tertimpa Tembok Runtuh Akibat Luapan Banjir

BERITA TERKAIT

"Bisa ada petir, terseret air atau ketimpa tembok sekolah seperti kejadian ini," ucap Retno.

Sekolah-sekolah yang berada di dekat sungai, menurut Retno, perlu memiliki SOP penanganan bencana.

Selain itu, Retno mengatakan sekolah juga perlu memiliki jalur evakuasi ketika terjadi bencana.

"Misalnya ketika gempa bumi, maka anak-anak dievakuasi keluar ruangan, namun ketika banjir terjadi, sebelum ada pertolongan karena hujan deras masih berlangsung, maka warga sekolah harus dievakuasi ke lantai yang lebih tinggi," jelas Retno.

Baca juga: Bangunan MTS 19 Pondok Labu Roboh Diduga akibat Banjir, 3 Orang Meninggal

Menurutnya, SOP itu wajib dilatih kepada warga sekolah agar saat bencana terjadi semua tertib diarahkan ke jalur evakuasi untuk penyelamatan.

Seperti diketahui, tiga siswa meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka setelah tertimpa tembok pembatas bangunan di belakang panggung terbuka MTs N 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022).

Hasil kaji cepat sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, peristiwa robohnya tembok itu diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume genangan air dari luar sekolah yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Siswi MTS Berusia 13 Tahun di Pangadaran Jadi Korban Rayuan Maut Pria Beristri, Digauli 10 Kali

Sementara itu, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.

Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas