Demo Buruh Tampilkan Aksi Teatrikal, Gambaran Rakyat Topang Beban Berat
Aksi teatrikal ditampilkan oleh sejumlah massa dalam demo buruh yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Rabu (12/10/2022).
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
![Demo Buruh Tampilkan Aksi Teatrikal, Gambaran Rakyat Topang Beban Berat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aksi-teatrikal-massa-demo-buruh-monas-nih3.jpg)
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Aksi teatrikal ditampilkan oleh sejumlah massa dalam demo buruh yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Rabu (12/10/2022).
Aksi teatrikal menampilkan empat orang dari massa aksi. Mereka tampak hanya memakai celana, seluruh badannya diwarnai cat berwarna silver, caping pun terpasang di kepala masing-masing mereka.
Dalam aksi yang berlangsung, tampak empat orang tersebut menarik sebuah kotak berwarna silver yang dikaitkan telah dengan tali. Di kotak tersebut terdapat tulisan 'beban rakyat'.
Sahito, bagian dari Garda Metal DKI Jakarta, satu di antara empat orang yang melakukan aksi teatrikal menjelaskan maksud dari aksi teatrikal kali ini.
Ia mengatakan aksi ini merupakan sebuah gambaran di mana rakyat yang saat ini semakin berat dalam menopang bebannya akibat kebijakan pemerintah yang ada saat ini.
Selain itu, aksi ini juga ditampilkan agar pihaknya punya warna tersendiri dalam menyampaikannya aspirasi dan dapat menarik perhatian banyak pihak.
"Aksi ini teatrikal supaya ada kesan beda dengan aksi-aksi buruh yang lain atau mahasiswa, atau aliansi lain yang semenarik mungkin," uhar Sahito.
"Supaya juga bisa dinikmati masyarakat dan dilihat pemerintah bahwa tuntutan kita ini dikabulkan, seperti tolak kenaikan harga BBM, minta kenaikan upah, dan omnibus law ditolak," tambahnya.
Partai Buruh tiba di Patung Kuda sekira pukul 11.45 WIB. Tampak ratusan massa hadir dengan atribut demo dan Partai Buruh. Aksi kali ini, disebut Presiden Partai Buruh Said Iqbal, bakal berlangsung hingga pukul empat sore nanti.
Baca juga: Hadirkan Ribuan Orang, Partai Buruh Serukan Enam Tuntutan
Ia juga menambahkan aksi kali ini tidak ada agenda untuk menemui pihak istana, tapi sebatas aksi aspirasi.
Aksi kali ini membawa enam tuntutan, yaitu tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja, naikan UMK/UMSK tahun 2023 sebesar 13 persen, tolak PHK di tengah ancaman resesi global, wujudkan reforma agraria, dan sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Adapun aksi ini bukan yang terakhir, jelas Said Iqbal. Pihaknya bakal terus menyuarakan aspirasinya hingga Desember 2022.
Apabila tidak digubris pemerintah, mereka mengancam akan melakukan aksi mogok dalam skala nasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.