Beda Dengan Sektor Ekonomi, Anies Baswedan Dinilai Buruk Tangani Kemacetan hingga Banjir di Jakarta
kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Anies Baswedan perihal sarana umum termasuk soal kemacetan disebut mendapat nilai buruk.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
![Beda Dengan Sektor Ekonomi, Anies Baswedan Dinilai Buruk Tangani Kemacetan hingga Banjir di Jakarta](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hasil-survei-lsi-kinerja-pemerintahan-dki-nih3.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil survei terbarunya yang di mana kali ini terkait evaluasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di masa kepemimpinan Anies - Ariza.
Dalam hasil survei itu didapati kalau, penilaian masyarakat DKI Jakarta terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Anies Baswedan perihal sarana umum termasuk soal kemacetan disebut mendapat nilai buruk.
Bahkan kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, angkanya hanya berada di bawah 50 persen.
"Mengatasi masalah kemacetan ini nilainya di bawah 50 persen," kata Djayadi saat menyampaikan hasil surveinya secara virtual, Jumat (21/10/2022).
Tak hanya itu, berdasarkan hasil surveinya, angka kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Anies dalam mengatasi masalah kemiskinan juga masih rendah yakni di angka 51 persen.
Lebih lanjut, untuk permasalahan klasik warga Jakarta yakni banjir juga masih dinilai buruk oleh masyarakat.
Di mana penilaiannya hanya berada di peringkat 4 terbawah kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.
"Angkanya itu hanya 5 persen sangat puas, 54 persen cukup puas, 34 persen kurang puas dan 6 persen tidak puas sama sekali," kata Djayadi.
"Jadi itu tiga kebijakan pemerintah yang menjadi masalah yang penanganannya oleh pemerintah DKI Jakarta masih belum mendapatkan nilai yang sangat positif," sambungnya.
Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Warga Jakarta Nilai Positif Kinerja Pemerintah DKI di Bawah Anies-Riza Patria
Sementara untuk kondisi perekonomian di Jakarta dalam lima tahun belakangan ini dinilai positif oleh masyarakat Jakarta jika dibandingkan dengan kondisi secara nasional.
"Untuk sektor ekonomi ini, di Jakarta kalau dibandingkan secara nasional itu sedikit lebih baik dibanding tingkat nasional, kalau ditingkat nasional kan yang dominan yang persepsi negatif," kata Djayadi.
Adapun dalam hasil temuan LSI, jumlah masyarakat yang menilai positif terhadap kondisi perekonomian di Indonesia hanya berbanding tipis dengan yang menilai negatif.
Angkanya sendiri untuk yang menilai positif itu berada di angka 35,2 persen sedangkan yang negatif di angka 27,3 persen.
"Kalau di sini persepsi negatifnya ada di angka 27,3 persen (1,5 persen sangat buruk, 25,8 buruk) persepsi positifnya itu 35,2 persen (34 persen baik , 1,2 persen sangat baik)," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.