Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Hari Belajar Tata Cara Membunuh Tanpa Suara dari Internet, Setelah itu Rudolf Habisi Nyawa Icha

Cristian Rudolf Tobing belajar tiga hari dari internet cara membunuh secara senyap agar tak ketahuan orang demi bisa menghabisi nyawa Icha.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Tiga Hari Belajar Tata Cara Membunuh Tanpa Suara dari Internet, Setelah itu Rudolf Habisi Nyawa Icha
Screenshot video CCTV
Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. Cristian Rudolf Tobing belajar tiga hari dari internet cara membunuh secara senyap agar tak ketahuan orang demi bisa menghabisi nyawa Icha. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Polisi menyebut Cristian Rudolf Tobing alias R pelaku pembunuh AYR alias Icha (36) sempat belajar dari internet tentang cara membunuh secara senyap.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan pelaku belajar bagaimana membunuh senyap tanpa suara agar tak ketahuan orang.

"Pelaku melakukan searching di internet bagaimana cara membunuh tanpa suara. Itu dia (R) pelajari selama tiga hari," kata Panjiyoga, Minggu (23/10/2022).

Sejatinya pelaku ingin membayar pembunuh bayaran untuk melaksanakan aksi bejatnya itu.

Namun hal itu tak terealisasi dikarenakan pelaku terbentur soal biaya untuk membayar orang suruhan.

"Karena menurut keterangan pelaku itu tarifnya (membayar jasa pembunuh bayaran) terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," sebutnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan, Christian Rudolf Tobing, membuat siasat sebelum akhirnya membunuh wanita yang jasadnya dibuang ke kolong tol Becakayu, Bekasi berinisial AYR alias Icha (36).

Pembunuhan itu dilakukan pada Senin (17/10/2022).

Sebelum itu, Rudolf awalnya mengajak Icha untuk melakukan siaran podcast bersama di sebuah kamar Apartemen di kawasan Jakarta Pusat.

"Pada saat perjalanan (ke apartemen) pelaku menyekenariokan bahwa podcast mereka akan begini-begini. Di situ pelaku mulai melancarkan skenario bahwa akan ada sponsor dari kalung kesehatan, korban pun setuju," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut setelah sampai di Apartemen, Rudolf berdali jika siaran podcast disponsori oleh salah satu produk kalung kesehatan.

Icha diminta Rudolf untuk berpura-pura menjadi korban penculikan dengan tangan dan kakinya diikat.

Icha yang tidak menaruh curiga kepada Rudolf mengikuti kemauan dari tersangka. Nahas, momen itu yang justru menjadi awal mula petaka kepadanya terjadi.

"Pada saat di TKP pelaku berbincang masalah podcast lalu menyampaikan ke korban bahwa nanti promosinya itu seakan-akan ada korban itu adalah korban penculikan. Jadi pelaku mengikat korban dengan kabel tis dan disetujui korban," terang Panjiyoga.

"Pada saat kaki dan tangan terikat pelaku langsung berbicara dengan korban sebenarnya pelaku membohongi korban," sambungnya.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Wanita dalam Plastik Pernah Jadi Pendeta Muda, Begini Penjelasan Gereja

Dalam kondisi terikat itu, Icha dicecar Rudolf alasan berteman dengan H yang saat itu menjadi musuhnya.

Kesal dengan jawaban korban, Rudolf lalu menampar Icha. Tindakan itu terjadi berulang kali.

"Lalu di situ pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H?," terang Panjiyoga.

Rudolf bahkan sempat bertanya apakah Icha akan melaporkannya ke polisi jika dia dilepaskan. Korban berjanji tidak akan melaporkan Rudolf ke pihak kepolisian.

Namun, Rudolf tidak percaya dengan jawaban tersebut hingga akhirnya mencekik korban hingga meninggal dunia.

"Pelaku kembali menganiaya korban dengan menampar korban dua kali dan kembali bertanya apakah kalau saya melepaskan kamu, kamu tidak akan melaporkan saya? Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi pelaku tidak percaya. Akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," katanya.

Targetkan 3 Orang untuk Dieksekusi

Polda Metro Jaya menemukan sejumlah fakta baru dalam kasus pembunuhan yang dilakukan seorang mantan pendeta muda, Christian Rudolf Tobing terhadap seorang wanita berinisial AYR alias Icha (36).

Diketahui, jasad AYR dibawa oleh Rudolf dengan dimasukan ke kantong plastik dan dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok, Bekasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sebelum membunuh Icha, tersangka ternyata mengincar korban lain yang juga merupakan rekannya berinisial H.

"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (21/10/2022). 

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Rudolf sempat mencoba menemui H. 
Tersangka saat itu menghubungi adik H untuk mengetahui keberadaan temannya tersebut. 

"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.

Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. Dan potret Rudolf seusai diamankan pihak kepolisian. (Screenshot video CCTV // Tangkap layar Kompas TV)
Gaya eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (kanan) dalam kasus pembunuhan terhadap temannya berinisial AYR alias Icha (36) (kiri) yang jasadanya dibuang di kolong tol Becakayu, Pondok Gede, Bekasi. Dan potret Rudolf seusai diamankan pihak kepolisian. (Screenshot video CCTV // Tangkap layar Kompas TV) ((Screenshot video CCTV // Tangkap layar Kompas TV))

Selain itu, Panjiyoga mengatakan masih ada korban lain yang menjadi target tersangka. Dia adalah seorang wanita berinisial S yang juga rekan tersangka.

Namun, pelaku baru berhasil mengeksekusi korban Icha sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.

Rudolf mengaku korban I merupakan targetnya yang paling lemah dan mudah dijangkau. 

"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas