FAKTA Wanita Penerobos Istana: Sosok Suami, Sering Paksa Tetangga Pengajian, hingga Ibu Rumah Tangga
Identitas wanita yang coba terobos istana terungkap, selain itu sosok suami hingga keseharian si wanita juga terungkap.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wanita yang nekat terobos Istana Merdeka, pada Selasa (25/10/2022) itu bernama Siti Elina.
Sosok Siti Elina ini akhirnya terbongkar seusai aksi dirinya digagalkan dan dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Siti Elina (24), ditahan di Polda Metro Jaya, dan ditetapkan sebagai tersangka.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut Siti Elina dijerat menggunakan UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penguasaan senjata api secara ilegal.
Seperti diberitakan sebelumnya, wanita yang membawa senjata api (senpi) itu nekat akan menerobos istana, bahkan sempat menodongkan pistol ke arah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Wanita penerobos itu membawa senpi jenis pistol Browning HI Power Kaliber 9 mm.
Baca juga: UPDATE Wanita Bersenjata Terobos Istana Presiden: Disebut Punya Pemahaman Radikal, Rumah Digeledah
Seusai diamankan pihak kepolisian, rumah Siti Elina pun digeledah oleh petugas.
Dari penggeledehan yang dilakukan selama 8 jam itu, polisi membawa salah satu keluarga, yakni ibu terduga pelaku Siti Elina.
Penggeledahan dilakukan di rumah Siti Elina di kawasan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Selasa (25/10/2022).
Dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Siti Elina berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT).
Warga sekitar pun tak banyak yang mengenal Siti Elina lantaran dikenal tertutup dan jarang bergaul.
Nurjanah, istri ketua RT setempat mengatakan Siti Elina memang tertutup.
"Sama tetangga jarang ngobrol, tertutup, paling sama saya kalau lewat hanya sekedar menyapa," katanya.
Lantas Nurjananah mengatakan, suami Siti Elina bekerja di biro jasa.
"Jadi orang nggak begitu kenal sama suaminya," lanjutnya.
Sementara pihaknya juga mengatakan berdasarkan tetangga yang ada di dekat rumah Siti Elina, rumah pelaku rutin diadakan pengajian.
"Tiap malam Sabtu pengajian, tapi tapi saya nggak tahu pengajiannya seperti apa," ucapnya.
Sedangkan beberapa tetangga mengatakan, Siti Elina mengalami perubahan perilaku beberapa minggu ke belakang.
Indah Widiarti, tetangga Siti Elina mengaku mengetahui soal aktivitas pengajian Siti Elina.
Indah mengatakan saat pengajian, Siti Elina akan mengubah penampilanya, dengan menggunakan hijab panjang dan mengenakan cadar.
Indah juga menyebutkan sering dihubungi Siti Elina, diajak untuk mengikuti pengajian.
"Ngechat gitu via WA, ayo mbak ngaji, neraka serem lho, jadi istilahnya kaya memaksa untuk harus ikut gitu," katanya.
Siti Elina disebut sering memaksa Indah untuk mengikuti pengajian.
Bahkan kadang terduga pelaku menelepon Indah via panggilan WhatsApp.
Soal Pistol Browning Hi Power
Wanita yang nekat menerobos masuk ke istana pada Senin (25/10/2022), membawa senjata api (senpi) jenis pistol Browning Hi Power.
Senjata ini merupakan senjata pistol semi automatik dengan kaliber 9 mm.
Wanita berkerudung dan mengenakan cadar tersebut sempat menodongkan pistol Browning Hi Power kaliber 9 mm kepada Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang berjaga.
Aksi wanita tersebut akhirnya digagalkan oleh petugas yang berjaga.
Lantas soal senpi yang dibawa wanita tersebut pun menjadi sorotan.
Hal ini lantaran Browning Hi Power Kaliber 9 mm bukan senjata biasa.
Berikut fakta-faktanya:
Baca juga: POPULER NASIONAL Wanita Terobos Istana Diduga Anggota JAD | Kesaksian Kamaruddin di Sidang Bharada E
Diperkenalkan pada abad ke-20
Pistol Browning Hi Power Kaliber 9 mm merupakan senjata yang didesain oleh John Moses Browning.
John Browning adalah seorang perancang senjata api yang lahir di Ogden, Utah, Amerika Serikat yang mengembangkan senjata api, peluru, dan mekanisme senjata api semi dan otomatis modern.
Dikutip Tribunnews dari laman browning.com, Hi-Power adalah salah satu desain terbaiknya.
Kini Hi-Power secara teknis sudah tidak diproduksi lagi.
Pistol Browning Hi Power diperkenalkan pada awal abad ke-20.
Disempurnakan FN Herstal
Dalam perkembangannya, pistol ini disempurnakan pada tahun-tahun setelah kematian John Browning oleh desainer produktif Fabrique Nationale (FN Herstal), Dieudonne SaiveIt.
Dieudonne SaiveIt menawarkan keseimbangan sempurna antara penanganan, ukuran, dan daya tembak, dengan kapasitas magasin 13 peluru.
Sementara dikutip dari Wikipedia, Browning Hi Power merupakan pistol yang paling banyak digunakan di kalangan militer, di mana jumlah penggunanya lebih dari 50 negara.
Pistol ini mempunyai kapasitas amunisi yang hampir dua kali lipat lebih banyak dari pistol kompetitor di masanya seperti pistol Luger dan Mauser 1910, dengan jumlah 13 butir.
Dipakai saat Perang Dunia II
Pistol Browning Hi Power Kaliber 9 MM rupanya digunakan saat Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, Pistol Browning Hi-Power digunakan oleh kedua belah pihak di Perang Dunia II.
Di bawah pendudukan Jerman, FN Herstal memproduksinya sebagai pistol yang digunakan oleh Wehrmacht (angkatan bersenjata Nazi-Jerman) dengan nama Pistole 640(b), tepatnya untuk Angkatan Darat Jerman.
Di pihak Sekutu, pistol ini dibuat di Kanada oleh John Inglis and Company.
FN Herstal terus membuat senjata untuk pasukan sekutu dengan memindahkan lini produksi mereka ke pabrik John Inglis and Company di Kanada tersebut, di mana namanya diubah menjadi "Hi Power".
Perubahan nama Hi Power tetap dipertahankan bahkan setelah produksi kembali ke Belgia.
Pistol buatan Kanada ini populer di kalangan operasi dan komando rahasia Amerika dan Inggris karena kekuatan dan kapasitas amunisinya meskipun ukurannya ringkas.
Saat ini, pistol Browning Hi-Power masih menjadi senjata standar berbagai tentara di seluruh dunia, termasuk Belgia, Inggris Raya (L9A1), Irlandia (Browning Automatic Pistol atau BAP), Australia, Singapura, Argentina (Rosario, FM90, dan FM95) , dan lain-lain.