Soal Kematian Keluarga di Kalideres, Ahli Sebut Tak Ada Upaya Minta Tolong dan Naluri Bertahan Hidup
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam UI menilai tak ada upaya minta pertolongan dan naluri bertahan hidup pada keluarga yang meninggal di Kalideres.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Penyebab kematian satu keluarga yang ditemukan meninggal di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, hingga kini masih belum diketahui.
Namun yang jelas, berdasarkan hasil autopsi, tidak ditemukan zat atau sari makanan pada organ dalam keempat korban dan kondisi otot korban juga telah mengecil karena kekurangan nutrisi.
Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam berpendapat jika keempat anggota keluarga tersebut tidak memiliki naluri bertahan hidup.
Karena mereka ditemukan meninggal bersama-sama di rumah mereka, dengan kondisi mereka yang tidak mendapatkan asupan nutrisi apapun.
Ditambah lagi, dari keempat korban juga tidak ada upaya untuk meminta pertolongan atas kondisi mereka tersebut.
"Nampaknya memang masing-masing (korban) ini tetap dalam kondisi seperti itu (kelaparan). Tidak ada upaya untuk minta pertolongan," kata Ari dilansir Kompas.com, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Dua Orang Mengaku Polisi Datangi Rumah Satu Keluarga Tewas Misterius di Kalideres, Matikan Listrik
Lebih lanjut Ari menjelaskan jika setiap manusia pasti memiliki naluri untuk bertahan hidup.
Tapi berbeda dengan keempat korban, yang mungkin saja dengan sengaja untuk tidak makan dan minum.
Kondisi tidak makan dan minum tersebut pun membuat tubuh harus menghancurkan protein dari otot untuk menggantikan asupan makanan tersebut.
Hingga akhirnya membuat otot menjadi lemah, mengecil, dan menyebabkan kematian.
"Dalam arti kata, mungkin ada upaya untuk tidak makan dan minum ya mereka. Kalau begitu, yang akan dihancurkan adalah protein dari otot."
Baca juga: Polisi Klaim Temukan Titik Terang soal Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
"Itu otot jadi makin lemah, mengecil, kemudian jantung juga makin lama melemah, kemudian ada penurunan kesadaran," terang Ari.
Ari menambahkan, manusia yang normal dengan naluri bertahan hidupnya pasti akan berusaha untuk mendapatkan makanan untuk memenuhi asupan nutrisi dalam tubuhnya.
Namun itu tidak berlaku kepada empat korban yang merupakan satu keluarga tersebut.
Ari pun mengibaratkan kondisi korban yang memutus naluri bertahan hidupnya tersebut dengan kasus orang yang mogok makan.
Baca juga: Misteri Kematian 1 Keluarga di Kalideres Belum Terungkap, Penyidik Tunggu Hasil Autopsi Labfor
Tapi bedanya dalam aksi mogok makan biasanya ada tujuan atau sesuatu yang ingin dicapai dan biasanya hanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu saja.
"Ini bisa terjadi pada orang mogok makan. Tetapi, pada orang-orang yang mogok makan, dia punya right melakukan itu," imbuhnya.
Terkait motif keempat korban yang tak berupaya untuk makan dan minum tersebut, Ari mengaku tak ingin menerka-nerka.
Karena menurut Ari, untuk urusan motif itu adalah ranah dari Kepolisian.
Baca juga: Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Kompolnas Sebut Ada Temuan Buku Berbagai Agama
Tim Labfor Bareskrim Cek Suhu di Tiga Ruangan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Bareskrim Polri mengecek kelembapan dan suhu di tiga ruangan rumah tempat tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden I Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (15/11/2022).
"Kita ngukur suhu dan kelembapan saja ya di tiga ruangan. Kamar belakang, kamar depan, sama ruang tamu," kata Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad di lokasi, Selasa (15/11/2022).
Dalam proses yang dilakukan Tim Labfor itu, Faizal mengungkapkan, pihaknya akan mencari tahu sejak kapan empat jenazah itu telah tewas.
Selain itu, pengecekan kelembapan dan suhu ruangan itu juga guna mencari tau mengenai proses pembusukan yang terjadi pada empat jenazah tersebut.
Baca juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Misteri, Tinggalkan Surat Wasiat?
"Kebusukannya nanti bisa diketahui berapa lama, serta sejak kapan kematiannya," ucapnya.
Di sisi lain, dikatakan Faizal dalam proses tersebut polisi tak mengambil barang bukti apapun dalam rumah tersebut.
Ia menegaskan, kedatangan Labfor hanya sekadar melakukan tes kelembapan dan pengecekan suhu ruangan menggunakan alat yang mereka bawa.
"Nggak ada (bawa barang bukti), ambil suhu saja pake humidity meter dan termometer," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim Pusat Laboratorium (Labfor) Barekskrim Polri kembali mendatangi rumah satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden I Ekstension, Selasa (15/11/2022) sekira pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Tim Labfor Bareskrim Polri Olah TKP pada Kediaman Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres
Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad mengatakan pihaknya bakal mendalami sudah berapa lama ke empat jenazah itu telah tewas.
"Kita akan mencari tahu kira berapa lama kematian jenazah ini," kata Faizal kepada wartawan di lokasi, Selasa (15/11/2022).
Dalam proses pendalaman itu, Tim Labfor membawa dua alat pendeteksi suhu ruangan seperti Humandity dan Termometer.
Kedua alat itu dibawa Tim Labfor pada saat mendatangi rumah satu keluarga tewas untuk mengecek suhu di setiap ruangan pada rumah tersebut.
Baca juga: Perilakunya Tertutup, Korban Tewas Sekeluarga di Kalideres Diduga Penganut Apokaliptik
"Kita mengukur suhu serta kelembapan ruangan," jelasnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, adapun Tim Labfor Bareskrim Polri itu terdiri dari empat anggota tiga diantaranya mengenakan pakaian bertuliskan Labfor Bareskrim Polri dan satu anggota berpakaian preman.
Tiga anggota Labfor itu terlihat memasuki area rumah sekitar pukul 12.00 WIB untuk mengecek kelembapan dan suhu ruangan rumah tersebut.
Kemudian selang 10 menit, Tim Labfor telah selesai melakukan pengecekan suhu di beberapa ruangan rumah keluarga yang tewas itu.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahmi Ramadhan)(Kompas.com/Ellyvon Pranita)
Baca berita lainnya terkait Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.