Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres, Terakhir Bertemu Dua Bulan Lalu

Terakhir bertemu, si tukang jamu melihat perubahan sikap pada Dian, anak Rudyanto Gunawan. Fisik Dian yang tadinya gemuk kala itu terlihat kurus.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kesaksian Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres, Terakhir Bertemu Dua Bulan Lalu
Ist
Dua orang yang mengaku dari pihak kepolisian datangi rumah di Citra Grand I Ekstension AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (15/11/2022) sore. 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, rupanya langganan jamu.

Tukang jamu langganan keluarga tersebut berinisial R menyampaikan kesaksiannya saat mereka bertemu terakhir kalinya.

Sekira dua bulan silam, R mengaku bertemu Rudyanto Gunawan (68) dan anaknya Dian (42).

"Dian jalan dari sini (arah pasar). Dia jalan kaki sama bapaknya bawa kresek item jalan," kata R seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Namun, R merasa janggal karena bapak dan anak itu hanya diam.

Baca juga: Mobil Milik Keluarga yang Tewas di Kalideres Ditemukan, Dijual di Showroom Seharga Rp 160 Juta

Padahal, menurut R, Dian dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka menyapa.

"Terus tukang bubur nanya ke saya, 'itu Dian kan Mba?' Iya kata saya. Kok diem aja ya biasanya kan dia negor," ucap R sambil menirukan percakapannya dengan tukang bubur kala itu.

BERITA TERKAIT

Dian juga tampak berbeda beberapa waktu belakangan. Perempuan yang tadinya bertubuh gemuk itu, kata R, menjadi lebih kurus.

R juga mengaku baru pertama kali itu melihat keluarga Dian pergi dengan berjalan kaki.

"Biasanya mereka keluar itu enggak pernah jalan. Mereka selalu bawa mobil atau enggak motor. Dan baru kali itu lihat dia jalan, Dian sama Bapaknya," kata R.

R mengungkapkan, Dian dan keluarganya sudah berlangganan jamunya sejak lama.

Menurut R, mereka terkadang membeli jamu setiap dua pekan atau satu bulan sekali.

Namun semenjak pandemi Covid-19, keluarga ini tak pernah lagi memesan jamu darinya. R sendiri tak mengetahui alasannya.

Baca juga: Soal Kematian Keluarga di Kalideres, Ahli Sebut Tak Ada Upaya Minta Tolong dan Naluri Bertahan Hidup

"Pokoknya sebelum pandemi virus corona masih sering mesen jamu. Pas pandemi itu enggak pernah mesen lagi," tutur R.

Belakangan, menurut R, keluarga itu lebih banyak berada di dalam rumah.

R pun kini tak percaya bahwa keempat korban tewas secara misterius. Ia juga meragukan dugaan bahwa korban tewas akibat kelaparan.

Tim Labfor Polda Metro Jaya Bawa Sejumlah Barang Bukti Usai Olah TKP di Kediaman Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jakarta Barat
Tim Labfor Polda Metro Jaya Bawa Sejumlah Barang Bukti Usai Olah TKP di Kediaman Satu Keluarga Tewas di Kalideres Jakarta Barat (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan)

"Katanya meninggal karena laper, saya juga enggak percaya. Wong dia dulu mobil punya, motor punya," ujar R.

Diberitakan satu keluarga terdiri dari empat orang yang menghuni rumah di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Kamis (10/11/2022).

Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial Rudiyanto Gunawan (71), anak berinisial Dian (42), ibu berinisial K. Margaretha Gunawan (66), dan paman berinisial Budiyanto Gunawan (68).

Baca juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres Masih Misteri, Tinggalkan Surat Wasiat?

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan menerangkan penemuan empat mayat itu awalnya saat warga curiga setelah mencium bau busuk yang berasal dari salah satu rumah.

"Pada saat dibuka ditemukan ada empat jenazah di dalam, dua laki-laki dan dua perempuan," kata Haris kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Haris menyebut dari informasi masyarakat di lokasi, keempat jasad yang ditemukan itu merupakan satu keluarga dengan keadaan sudah membusuk.

Hasil pemeriksaan dokter forensik

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menyebut dari hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, keempat orang yang tewas itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan maupun minuman.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," ucap Pasma.

Pasma menyebut keempat jenazah itu sudah meninggal dunia sejak tiga minggu yabg lalu sehingga saat ditemukan jasadnya sudah membusuk.

Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok.
Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok. (Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha)

"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pasma juga mengungkapkan bahwa pihaknya tak menemuka ada bercak darah di lokasi penemuan keempat mayat tersebut.

Selain itu, kata Pasma, kondisi rumah juga dalam keadaan rapi, tidak berantakan, serta layak untuk ditinggali.

"Enggak ada (bercak darah)," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas