Ribuan Jamaah Hadir, Pedagang Minuman di Reuni Alumni 212 Sebut Keuntungan Meningkat Dua Kali Lipat
Suyatim pedagang minuman di acara Reuni Alumni 212 Tahun 2022 mengungkapkan mendapat untung besar dari gelaran tersebut.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suyatim (56), seorang pedagang minuman di acara Reuni Alumni 212 Tahun 2022 mengungkapkan mendapat untung besar dari gelaran tersebut.
Diketahui, acara Reuni Alumni 212 tahun ini digelar, di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Jumat (2/12/2022).
Suyatim berdagang ditemani sang Istri. Ia menjual berbagai macam minuman kemasan.
Mulai dari air mineral, kopi, susu jahe dan mie instan kemasan gelas.
Suyatim mengatakan, ia dan istrinya jarang berjualan di Masjid At-Tin. Ia berjualan hanya karena ada acara Reuni 212 ini.
"Biasanya saya (shalat) Jumatan jualan di Mega Kuningan dan istri di PLN situ," kata Suyatim, saat ditemui, Jumat.
"Jualannya jarang. Kalau ada event-event saja. Maulid, acara reuni ini," sambungnya.
Adapun Suyatim mengatakan, ia mengetahui adanya acara Reuni Alumni 212 dari tetangganya.
Sementara itu, Suyatim mengungkapkan, acara Reuni 212 membuat keuntungannya meningkat dari hari-hari biasanya.
Menurutnya, hal itu karena jamaah yang hadir dalam acara tersebut berjumlah ribuan.
"Alhamdulillah lebih meningkat. Dalam arti kata ini kan acara reuni besar. Jamaah juga banyak. Yang beli tambah banyak dan tambah besar," ungkapnya.
Ia menjelaskan, penghasilannya pada Jumat ini meningkat dua kali lipat.
"Meningkat dua kali lipat penghasilan," kata Suyatim.
"Biasanya sehari kita dapat Rp 50 ribu. Sekarang bisa Rp 100 ribu," jelasnya.
Kemudian, ia menjelaskan, harga minuman yang dijualnya berkisar dari Rp 4 ribu sampai Rp 10 ribu.
Baca juga: Pengacara Rizieq Shihab Sebut Reuni 212 Tahun Depan Bisa Saja Diadakan di Monas
"Kapal api Rp 4 ribu. Susu Jahe Rp 4 ribu. Aqua Rp 5 ribu. Pop mie Rp 10 ribu," ungkap pria berpeci biru itu.
Suyatim bersyukur dengan adanya acara Reuni 212 karena memberikan dampak positif bagi perekonomian keluarganya.
Terlebih, ia mengatakan harus membiayai sang anak yang saat ini tengah menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Ponorogo, Jawa Tengah.
"Karena jamaahnya ribuan. Lebih dari seratus orang yang beli (dagangan). Alhamdulillah setidaknya membawa rejeki lah. Membantu sekali," ujar Suyatim.