Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iwan Sumarno, Penculik Bocah di Gunung Sahari Dikenal Tempramental Tapi Ramah Terhadap Anak-anak

Iwan Sumarno penculik bocah berusia 6 tahun di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat dikenal sebagai pribadi yang memiliki sifat tempramental.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Iwan Sumarno, Penculik Bocah di Gunung Sahari Dikenal Tempramental Tapi Ramah Terhadap Anak-anak
Fahmi/Tribunnews
Iwan Sumarno penculik bocah berusia 6 tahun di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat dikenal tempramental terhadap sesama pemulung. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iwan Sumarno penculik bocah berusia 6 tahun di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat dikenal sebagai pribadi yang memiliki sifat tempramental.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengungkap hal itu setelah penyidik menelusuri riwayat Iwan Sumarno melalui keterangan saksi di lapangan.

Iwan Sumarno disebut kerap berlaku tempramental khususnya terhadap rekan seprofesinya sesama pemulung ketika mencari barang bekas.

"Kalau berdasarkan keterangan saksi yang bersangkutan cukup tempramental. Jadi jika ada saksi yang mengatakan kalau dia sudah berada di sana pemulung lain tidak boleh di sana," ucap Komarudin ketika dikonfirmasi, Selasa (3/1/2023).

Akan tetapi, sifat Iwan Sumarno itu berbanding terbalik dengan keterangan yang diberikan oleh keluarga korban.

Baca juga: Sosok Iwan Sumarno, Penculik Malika Bocah 6 Tahun di Gunung Sahari, Residivis Kasus Pencabulan Anak

Disebutkannya, Iwan justru memiliki sifat yang ramah terutama terhadap anak-anak kecil yang berada di lingkungan rumah M.

Berita Rekomendasi

Hal ini lah yang disebut Komarudin akan digali lebih dalam apakah sifat itu berpengaruh terhadap aksi penculikan yang dilakukan oleh Iwan Sumarno.

Baca juga: 6 Fakta Malika Bocah Korban Penculikan, Sebulan Dipaksa Jadi Pemulung hingga Pengakuan Penculik

"Jadi itulah gambaran tentang kondisi pelaku yang tentunya kami akan coba korek kami dalami keterkaitan dengan kasus yang ditangani," ucapnya.

Korban Diminta Sembunyi di Gerobak

Selama diculik Iwan Sumarno, MA didoktrin pelaku agar tak keluar dari dalam gerobak.

Tujuannya, agar keberadaannya tidak terdeteksi pihak kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan doktrin dilakukan Iwan dengan menekan M agar menuruti kemauannya.

"Dalam gerobak itu 'kamu enggak boleh keluar dari gerobak' gerobak itu kan tertutup. Dia disuruh dalam gerobak itu jongkok, menunduk," kata Zulpan ketika dikonfirmasi, Selasa (3/1/2023).

Beruntung, M yang kala itu mendengar kegaduhan saat penyidik Polres Metro Jakarta Pusat hendak menangkap Iwan Sumarno berdiri di atas gerobak hingga akhirnya diketahui petugas.

Baca juga: Rekam Jejak Penculik Bocah di Gunung Sahari Jakpus: Pernah Dipenjara 7 Tahun Kasus Pencabulan Anak

"Dia (M) spontan keluar dari dalam gerobak itu dari tadinya dia jongkok dia berdiri kelihatan lah sama penyidik," jelasnya.

Melihat keberadaan hal itu, polisi pun lantas dapat memastikan bocah perempuan itu adalah M sesuai dengan ciri-ciri yang didapat.

"Mukanya kayaknya ini nih M, teridentifikasinya kan disitu lalu terungkap," katanya.

Sebelumnya, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat berhasil menemukan Malika Anastasya (6) sekaligus menangkap penculiknya yakni Iwan Sumarno di kawasan Ciledug pada Senin (2/1/2023) malam.

Adapun Malika berhasil ditemukan oleh polisi di dalam gerobak yang sedang digunakan oleh Iwan Sumarno untuk mencari barang bekas.

"(Pelaku) kita tangkap di pinggir jalan tadi, Malika di dalam gerobak yang ditarik pelaku sambil memulung," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Gunarto ketika dihubungi, Senin (2/1/2023) malam.

Saat ini dikatakan Gunarto, pihaknya Malika tengah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penanganan medis.

Baca juga: Pelaku Penculik Bocah di Gunung Sahari Merupakan Residivis Pencabulan dan Pernah Dipenjara 7 Tahun

"Setelah ini akan kami bawa langsung ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan visum dan pengobatan medis," ucapnya.

Gunarto mengatakan pihaknya Malika langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mendapatkan penanganan medis.

"Setelah ini akan kami bawa langsung ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan visum dan pengobatan medis," ucapnya.

Sementara itu pelaku sendiri disebutkan Gunarto, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui perkembangan terkait aksinya tersebut.

"Pelaku masih kita kembangkan," ujarnya.

MA (6) diketahui diculik Iwan di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat pada 9 Desember 2022 lalu.

Dalam video yang beredar, MA terlihat berjalan dengan seorang pria menggunakan pakaian warna hitam menaikin bajaj.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan dalam video yang beredar, sang anak tidak terlihat terpaksa saat mengikuti pria tersebut hingga naik ke dalam bajaj.

"Jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajai, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," ucapnya.

Dari keterangan orangtua korban, pelaku dikenal karena sudah hampir tiga bulan terakhir kerap mendatangi kedai milik orangtua korban.

"Dari hasil pemeriksaan sementara bahwa orangtua anak tersebut mengenal (terduga pelaku). Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan. Jadi sudah cukup dikenal dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," ujar dia.

Di sisi lain, Komarudin mengatakan jika sopir bajaj yang mengantar korban tak tahu-menahu perihal kasus dugaan penculikan.

"Supir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orangtua dan anak. Mereka turun di jalan. Masih di jakarta," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas