Sosok Tiko, Pemuda yang sejak Kecil Rawat Ibunya di Rumah Mewah Terbengkalai, Dikenal Tertutup
Terungkap sosok Tiko yang merawat ibunya yang mengalami depresi di rumah mewah terbengkalai di Cakung.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sosok pemuda bernama Tiko yang tinggal di rumah mewah terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, tengah menjadi perbincangan di media sosial.
Pasalnya, Tiko diketahui merawat sang ibu, Eny, yang mengalami depresi di rumah mewah terbengkalai tersebut.
Ibu Eny diduga mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada 2010 silam.
Di rumah itu, keduanya tinggal tanpa listrik dan air selama puluhan tahun.
Tiko disebut harus menampung air hujan untuk keperluan mandi dan masak.
Petugas keamanan sekaligus rekan kerja Tiko, Dede Sulaeman, menyebut warga sekitar sempat bingung mengenai kronologi permasalahan yang terjadi pada keluarga Ibu Eny.
Sebab, lanjut Dede, Tiko tidak pernah menceritakan hal itu ke warga sekitar atau kepadanya.
"Tiko tertutup orangnya, tidak pernah cerita."
"Yang jelas tidak ada warga yang diperbolehkan masuk ke rumahnya, dan tertutup saja," ungkap Dede, Rabu (4/1/2023), dilansir Wartakotalive.com.
Perilaku tertutup Tiko itu disebut sudah terlihat selama bertahun-tahun.
Akibatnya, rumah mewah dengan dua lantai yang ditinggali Tiko dan Ibu Eny tersebut menjadi terbengkalai.
Baca juga: Fakta-fakta Rumah Mewah Terbengkalai yang Ditinggali Ibu Eny dan Tiko: Puluhan Tahun Tak Ada Listrik
Tiko Sempat Menolak Ibunya Dibawa ke RSJ
Sejak masih anak-anak hingga berusia 23 tahun, Tiko merawat ibunya seorang diri.
Tiko pun sempat menolak saat ibunya hendak dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).
Hal ini disampaikan oleh Komandan Regu Tim Reaksi Cepat Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur, Kurniawan Muhammad.
"Tiko sempat menolak keras bahwa ibunya enggak boleh dibawa ke Rumah Sakit (RS)," ujarnya di Kantor Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kisah VIral Tiko 10 Tahun Rawat Ibunya yang Depresi di Rumah Tak Layak, Sosok Ayahnya Terungkap
Menurutnya, penolakan dan perlawanan terjadi karena Tiko merasa akan jauh dari ibunya.
"Jadi merasa, ketika kita jemput ibunya atau akan dirujuk ke RS, di situ dia akan jauh dari orang tuanya," terang Kurniawan.
Selain itu, ada kemungkinan Tiko mengira bahwa perawatan di RSJ bisa memakan waktu yang cukup lama.
"Itu yang mengakibatkan kekhawatirannya."
"Saat itu, dia juga sempat, ada bahasanya, keberatan, bahwa ibunya akan dibantu," lanjut Kurniawan.
Namun, sejumlah pihak terus melakukan perundingan dan pendekatan secara perlahan terhadap Tiko.
Sehingga, Dinas Sosial akhirnya berhasil membujuk Tiko agar mengizinkan ibunya dievakuasi ke RSJ Duren Sawit.
Tiko Bantu Proses Evakuasi Ibu Eny
Kurniawan mengungkapkan, Ibu Eny mengunci pintu masuk rumah dan mengurung diri saat tim tiba di lokasi.
Meski Tiko juga mencoba membantu proses evakuasi, Eny tetap tidak ingin keluar.
"Pintu rumah dikunci dan diganjal besi."
"Kami koordinasi dengan pengurus lingkungan, dan diizinkan oleh Tiko untuk membuka pintu secara paksa," kata Kurniawan, Rabu, dilansir Kompas.com.
Ia melanjutkan, pintu yang dibuka adalah pintu belakang samping rumah.
Saat pintu berhasil dibuka, ternyata ada Eny di belakang pintu.
"Bu Eny nolak, bahkan sempat beberapa kali memukul petugas dan melawan."
"Tapi karena jumlah kita agak banyak, akhirnya bisa mengevakuasi," beber Kurniawan.
Baca juga: Kisah Tiko, 10 Tahun Urus Ibu yang Depresi: Tanpa Listrik dan Rumah Terbengkalai
Setelah itu, ternyata Eny masih melakukan perlawanan dengan memukul dan meludahi para petugas.
"Di mobil ada beberapa anggota tim yang dipukul."
"Tapi ini sudah jadi tanggung jawab kami."
"Alhamdulillah (evakuasi) bisa berjalan dengan baik."
"Bu Eny dan Tiko dibawa ke RSJ Duren Sawit," jelas Kurniawan.
Eny dibawa ke RSJ Duren Sawit pada Jumat (30/12/2022) pukul 16.30 WIB.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Wartakotalive.com/Rendy Rutama) (Kompas.com/Nabilla Ramadhian)