Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Ada Motif Pesugihan pada Kasus Pembunuhan oleh Wowon Cs, Kriminolog Singgung Jimat dan Tumbal

Adrianus menuturkan, pembunuhan keluarga di Bekasi dengan racun, lalu sejumlah pembunuhan berantai di Cianjur beda prosesnya.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Diduga Ada Motif Pesugihan pada Kasus Pembunuhan oleh Wowon Cs, Kriminolog Singgung Jimat dan Tumbal
Kompas.com
Lubang sedalam dua meter ditemukan di dalam rumah tersangka Wowon di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mencium adanya aroma pesugihan dalam kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diduga kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat tak sekedar soal finansial. Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mencium adanya aroma pesugihan.

Pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan, Dede Solehudi dan Solihin alias Duloh telah mengakibatkan 9 nyawa melayang.

Adrianus menuturkan, pembunuhan keluarga di Bekasi dengan racun, lalu sejumlah pembunuhan berantai di Cianjur beda prosesnya.

Baca juga: Menelusuri Asal Muasal Uang Rp 1 Miliar Milik Tersangka Pembunuhan Berantai, Wowon dan Duloh

"Dari segi motif, di Cianjur tutup mulut untuk janji. di Bekasi untuk membungkam yang tahu. Lalu, menurut saya, ada motif pesugihan," katanya seperti dikutip dari Kompas TV, Minggu (22/1/2023).

"Itulah kenapa ada korbannya anak-anak sebagai tumbal bagi meningkatnya daya supranatural mereka," sambung Adrianus.

Ia lantas menjelaskan, dalam konsep tumbal pesugihan di kasus serial killer Wowon cs ini, tumbal ini memang diperuntukkan untuk keluarga dekat.

"Konsepsi tumbal, yang ditumbalkan bukanlah harga tidak berhaga, tapi harga paling berharga. Dalam konsepsi kita kan keluarga ini harta berharga, begitu halnya korban yang lain," jelasnya.

BERITA REKOMENDASI

Ia lantas yakin, motif pesugihan jadi motif terkuat pembunuhan berantai Wowon cs.

Baca juga: Polisi Libatkan FKUI untuk Autopsi Jenazah Empat Korban Pembunuhan Wowon Cs di Cianjur

"Saya ingin eksplorasi nanti, kalau fakta terungkap lagi. Sebenarnya, faktor mendesak seperti apa sih, keluarga dekatnya sendiri ahrus dibunuh dengan cara itu?" ungkapnya.

"Misalnya, kalau keluarga tahu perbuatan 3 tersangka ini di Cianjur (lakukan rentetan pembunuhan) kan bisa diomongin, diajak konglikong atau ya apa namanya dibanding dibunuh," paparnya.

"Jangan-jangan faktor kemendesakan itu tidak ada. Lebih ke upaya lebih kuat pesugihan," jelasnya.

"Sehingga bayangan betapa egosentriknya orang ini. Jika hanya peduli diri sendiri, nyawa orang lain pun dianggap oke untuk dihabisi," terangnya.

"Berdasarkan cerita-cerita (soal pesugihan), harus pergi ke hutan, mengubur diri sampai ke leher, ada yang harus memakan darah apa. Jadi yang ini, harus tumbalkan keluarganya sendiri oleh Wowon cs," jelas Adrianus Meliala.

Bukti lain, adalah ditemukannya sejumlah jimat di rumah tersangka jadi alasan kuat motif pesugihan di serial killer ini.

"Seperti ditemukan di rumah solihin, ditemukan jimat dan benda yang mengarah pada pesugihan. Tiga orang ini percaya pada hal-hal itu," jelasnya.

Baca juga: Lubang Kosong dalam Rumah Wowon di Cianjur, Ada Calon Korban Lain yang Dibidik si Pembunuh Berantai?

Polisi Temukan Aliran Dana Rp 1 Miliar

Dalam proses penyelidikan kasus pembunuhan berantai ini, polisi menemukan aliran uang Rp 1 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan, bahwa uang Rp1 miliar yang ditemukan itu diperoleh dari para tenaga kerja wanita (TKW) yang ditipu oleh Wowon cs.

Wowon cs mendapatkannya dengan modus penggandaan uang, setelah itu korban dibunuh.

"Kemudian terkait dana-dana yang kita temukan ini, kita masih mendalami lagi hasil keterangan tersangka ini, jumlahnya kurang lebih Rp1 miliar," ujar Hengki, dikutip dari Wartakotalive.com.

Uang yang dikumpulkan tersebut, diketahui ditransfer ke rekening atas nama tersangka M Dede Solehudin.

Pihak kepolisian, kata Hengki masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut.

Baca juga: Siti, TKW Korban Bujuk Rayu Komplotan Wowon, Tewas Mengenaskan Didorong ke Laut

"Tapi masih kami dalami lagi. Ini belum tuntas. Ini masih kita dalami."

"Ini kan baru dua hari yang lalu. Penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan," katanya.

Kasus Terbongkar dari Bantar Gebang

Terbongkarnya kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.

Belakangan para korban tewas karena diracun menggunakan pestisida dan racun tikus.

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon bersama adiknya, M Dede Solehudin, dan Duloh di Cianjur dan Garut.

Pada kasus pembunuhan yang terjadi di Cianjur, pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk membuat mereka kaya raya.

Para korban sudah menyerahkan sejumlah uang kepada komplotan Wowon cs. Mereka kemudian menagih janji kekayaan tersebut ke Wowon dan saudaranya.

Saat itulah para korban dihabisi.

Baca juga: Komplotan Wowon Cs Incar Korban TKW, Polisi Temukan Pembukaan Rekening Sejak April 2019

Korban yang ditemukan tewas diracun di Bantar Gebang, Bekasi, adalah Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16).

Ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.

Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya. Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.

Selanjutnya, satu korban lainnya ternyata Halimah yang juga merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh.

Duloh mengatakan kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halima tewas akibat dicekik oleh Duloh.

Baca juga: Siti dan Farida Setor Rp 1 Miliar ke Wowon Cs, Ditransfer ke Rekening Dede

Saat ini, jasad Halimah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya. Dengan demikian, total korban yang dibunuh oleh Wowon cs ada sebanyak sembilan orang.

Diracun pakai pestisida

Polisi memastikan sekeluarga keracunan di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat merupakan korban pembunuhan dengan cara diracun dengan pestisida.

Ketiga pelaku pembunuhan adalah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer denagn motif janji janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ujar Fadil Imran di Polda Metro Jaya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Fadil mengatakan Wowon tega melakukan aksinya itu karena para korban ini dianggap berbahaya karena mengetahui praktek kejahatan tersebut.

Baca juga: Komplotan Wowon Cs Incar Korban TKW, Polisi Temukan Pembukaan Rekening Sejak April 2019

"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucapnya.

Polisi sudah menetapkan Wowon, Solihin, dan Dede sebagai tersangka pembunuhan berencana dan dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Penyidik Polda Metro Jaya masih akan melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada korban ataupun pelaku lain.

Polres Cianjur sudah membuka posko pengaduan untuk menjaring para terduga korban penipuan atau bahkan pembunuhan berantai Wowon dan komplotannya. (Tribunnews.com/KompasTV)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas