Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wowon Pembunuh Berantai Diduga Beraksi Sejak Lama, Korbannya Diprediksi Lebih dari 9 Orang

Wowon (60 tahun) tinggal di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Wowon Pembunuh Berantai Diduga Beraksi Sejak Lama, Korbannya Diprediksi Lebih dari 9 Orang
Ist via Warta Kota
Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepak terjang Wowon si pembunuh  berantai bertangan dingin kini jadi sorotan.

Di usianya  yang tak lagi muda, tetangga tak pernah menyangka Wowon adalah pelaku pembunuhan berantai hingga 9 orang.

Wowon (60 tahun) tinggal di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Selama ini, tetangga  mengenal Wowon sebagai sosok yang ramah serta baik.

Bahkan Wowon sering mengikuti acara keagaaman di sekitar rumahnya.

Tidak hanya itu, Wowon laki-laki berusia sekitar 60 tahun tersebut pun dikenal telaten dan rajin.

Dia juga memperbaiki rumahnya sendiri.

BERITA REKOMENDASI

"Kalau di sini sering dipanggil Mang Wowon. Sehari-harinya dia biasa saja, tidak ada mencurigakan. Kesibukan keseharianya dia bekerja di tempat penggilingan beras," kata Yuyun Mulyani (62) tetangga Wowon di Kampung Babakan Mande RT 02/05.

Baca juga: Sosok Yeni, TKW yang Dua Kali Lolos dari Pembunuhan Wowon Cs, Kabur ke Luar Negeri karena Terancam

Diduga Banyak Korbannya

Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan walaupun 3 tersangka pelaku pembunuhan berantai Wowon Cs belum pernah masuk lapas atau belum pernah bersentuhan dengan otoritas penegakan hukum tapi mereka sudah bisa disebut residivis mengingat mereka sudah berulang kali telah melakukan aksi kejahatan berupa pembunuhan.

"Kalau mereka kita sepakai sebagai residivis maka dalam kajian risk and need assesment, kita patut dalami seberapa jauh kemungkinan para tersangka khususnya Wowon memiliki pola kepribadian anti sosial," kata Reza seperti dikutip dari Warta Kota, Senin (23/1/2023).

Dengan pertanyaan seputar pola kepribadian anti sosial pada diri tersangka Wowon, menurut Reza, pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon dan kawan-kawan.


"Pertanyaan ini patut kita ajukan karena bagi seseorang yang boleh jadi punya pola kepribadian anti sosial, maka dia pendusta, dia manipulatif, dia menutup-nutupi fakta sesungguhnya terkait kejahatan yang sudah dia lakukan," ujar Reza.

Untuk menghitung berapa episode pembunuhan yang sudah dilakukan Wowon, kata Reza, kita bisa memakai rumus.

"Hari ini anggaplah umur Wowon 65 tahun. Maka tinggal kita cari tahu kapan Wowon melakukan pembunuhan pertama kalinya. Kita bisa pakai asumsi misalnya 27 tahun. Karena ada riset yang menemukan bahwa pelaku pembunuhan berseri, berjenis kelamin laki-laki, rata-rata melakukan pembunuhan pertama kali pada umur 27 tahun," katanya.

"Nah tinggal kita hitung, setiap 35 bulan, pembunuh berseri akan mengulangi perbuatannya, itu juga berdasarkan riset," tambah Reza.

Menurut dia  data yang menunjukkan bahwa cooling of period atau masa jeda atau interval antara pembunuhan yang satu dengan pembunuhan yang berikutnya, berlangsung dalam kurun sekitar 34,5 bulan

"Jadi kita hitung hitungan kasar, dengan asumsi sedemikian rupa, paling tidak ada 10 sampai 11 episode pembunuhan Wowon," sebut Reza.

"Kalau kita terjemahkan ke dalam TKP, berarti ada 10 sampai 11 TKP, atau ada 10 sampai 11 lubang, tempat korban dibuang oleh Wowon. Silahkan dicari oleh pihak Polda Metro Jaya berapa lubang lagi, berapa tkp lagi, yang masih harus dicari keberadaannya," ujarnya.

Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan menyampaikan perkembangan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki cs.

Menurut Fadil perkembangan kasus pembunuhan berantai Wowon Cs itu akan disampaikan pada Selasa (24/1/2023) mendatang.

Jenderal bintang dua itu menyebut, penyidik masih terus mendalami motif dari para pelaku pembunuhan berantai tersebut.

Termasuk mengetahui apakah ada korban atau pelaku lain dalam kasus pembunuhan berantai ini.

"Karena tim di lapangan masih bekerja, masih mencari kalau ada korban lain, motif lain. Ada hal-hal lain perlu digali dari seorang Wowon," kata dia.

Polisi Temukan Dua Lubang Baru

Dugaan masih adanya korban pembunuhan Wowon Cs, terkini polisi menemukan dua lubang baru yang diduga akan digunakan Wowon Cs untuk mengubur korban pembunuhan selanjutnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan dua lubang baru tersebut ditemukan di dua tempat, yakni di Bekasi dan Cianjur, Jawa Barat.

Kedua lubang tersebut ditemukan setelah tim penyidik turun langsung melakukan pengecekan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Adapun kedua lubang tersebut saat ini kondisinya masih kosong.

Hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman, apakah lubang tersebut dipersiapkan untuk korban yang sebelumnya diracuninya di Bekasi ataupun untuk korban baru lainnya.

"Di TKP (tempat kejadian perkara) ada satu lubang yang sudah disiapkan, kemudian yang di Cianjur ada satu lubang yang disiapkan," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Senin (23/1/2023).

Trunoyudo mengatakan kedua lubang ditemukanlah di belakang rumah para tersangka.

"Artinya tidak menutup kemungkinan adanya korban baru," jelas Trunoyudo.

Adapun kesembilan korban yang tewas di tangan Wowon cs adalah Noneng (ibu dari Wiwin), Wiwin (istri Wowon),   Halimah (istri Wowon),  Maemunah (40) istri Wowon yang tak lain anak Halimah, Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), Bayu (2 tahun) anak kandung Wowon dan Maemunah, Farida TKW, dan Siti TKW.

Awal Mula Kasus Pembunuhan Berantai Terungkap

Untuk informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) diduga tewas karena keracunan.

Namun belakangan diketahui mereka ternyata diracun atau sengaja dibunuh dengan pestisida hingga racun tikus.

Sementara itu, masih ada dua korban yang masih dirawat di rumah sakit yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka.

Yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain yang dilakukan para tersangka.

Wowon Cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat diantaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur dengan semua barang-barangnya dan langsung dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.

Selanjutnya, satu korbang masih belum diketemukan jasadnya. Pengakuan Wowon, dia membunuh satu lagi namun tak diberi tahu dikemanakan jasad korban.

Lalu, satu korban lainya di Garut, Jawa Barat dibuang ke laut oleh Wowon cs.

Namun akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas