TikTok Jadi Media Sosial yang Paling Banyak Menghabiskan Waktu
TikTok menjadi media sosial di dunia yang paling banyak menghabiskan waktu penggunanya baik di dunia maupun di Indonesia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - TikTok menjadi media sosial di dunia yang paling banyak menghabiskan waktu penggunanya.
Data We Are Social per Januari 2024, terdapat 5,35 miliar individu di dunia telah menggunakan internet atau 66,2 persen populasi dunia.
Sebanyak 5,04 miliar di antaranya memiliki akun media sosial.
Rata-rata tiap hari orang menghabiskan waktu 2 jam 23 menit untuk bermedia sosial.
Indonesia menjadi urutan ke-9 di dunia negara paling lama menghabiskan waktu bermedia sosial dengan rata-rata 3 jam 11 menit per hari, di atas rata-rata dunia.
Urutan pertama ada Kenya dengan 3 jam 43 menit.
Urutan kedua hingga kedelapan ialah Afrika Selatan, Brasil, Filipina, Nigeria, Kolombia, Chili, dan Meksiko.
Rata-rata Waktu yang Dihabiskan untuk Scroll TikTok
TikTok menjadi media sosial urutan kelima dari jumlah pengguna, di bawah Facebook, Youtube, WhatsApp, dan Instagram.
Jumlah akun TikTok dunia menurut data We Are Social per Januari 2024 adalah 1,5 miliar.
Meski nomor lima dari segi jumlah pengguna, TikTok menjadi media sosial yang paling banyak menghabiskan waktu.
Rata-rata tiap bulan, pengguna TikTok di dunia menghabiskan waktu 34 jam, atau 1 jam 8 menit per harinya.
Sementara urutan kedua ialah YouTube (28 jam 5 menit) dan Facebook (19 jam 47 menit) tiap bulannya.
Di Indonesia, waktu yang dihabiskan untuk scroll TikTok lebih lama dari rata-rata dunia.
Pengguna TikTok di Indonesia rata-rata menggunakan TikTok selama 38 jam 26 menit tiap bulannya atau 1 jam 17 menit per hari.
Baca juga: 7 Keluarga di Prancis Gugat TikTok atas Konten Berbahaya, Buntut 2 Remaja Akhiri Hidup
Jumlah Pengguna TikTok
Berdasar data Statista per Juli 2024, jumlah pengguna TikTok di Indonesia mencapai 157,6 juta.
Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna TikTok di dunia.
Jumlah pengguna TikTok di Indonesia bahkan melampaui Amerika Serikat (AS) yang sebesar 120,5 juta.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)