Polisi Ambil Sampel Tanah Makam hingga DNA TKW Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Panjiyoga menerangkan saat dimakamkan, keluarga Siti tidak melihat jasadnya karena korban meninggal dunia pada 2021 atau pada saat pandemi Covid-19.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengambil sampel tanah hingga sampel DNA setelah melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam terhadap korban pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki Cs bernama Siti pada Selasa (24/1/2023).
Diketahui, Siti merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dibunuh Wowon Cs dengan cara dibuang ke laut di Surabaya, Jawa Timur dan jasadnya telah dimakamkan di Garut, Jawa Barat.
"Itu kan kita ambil dari sampel tanah per 30 cm penggalian kita ambil, terus jenazahnya kita bawa untuk diautopsi sama diambil sampel DNA untuk (tahu) itu betul enggak (jenazah) Siti yang dimakamkan," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dihubungi, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: Siti Setorkan Gaji sebagai TKW kepada Wowon Cs untuk Diinvestasikan, Diimingi Keuntungan Berlipat
Panjiyoga menerangkan saat dimakamkan, keluarga Siti tidak melihat jasadnya karena korban meninggal dunia pada 2021 atau pada saat pandemi Covid-19.
Sehingga, jasad Siti sudah dimasukan ke dalam peti mati dan langsung dimakamkan.
"Kan pandemi Covid-19 itu, jadi keluarganya menerima jenazah pada saat sudah dalam peti terus sudah di wrapping dan enggak boleh dibuka," ucap Panjiyoga.
Lebih lanjut, Panjiyoga mengatakan proses pengambilan sampel melalui proses ekshumasi ini untuk memastikan penyebab tewasnya Siti hingga apakah orang yang dimakamkan merupakan Siti atau bukan.
"Kita mau menentukan bahwa itu betul enggak Siti yang dimaksud, terus kita cek dulu betul enggak matinya karena itu ada penyebab lain kah, kan begitu," tuturnya.
Wowon Perintahkan Korban Ceburkan Diri ke Laut
Tersangka pembunuhan berantai Bekasi hingga Cianjur, Wowon Erawan menyamar sebagai sosok sakral bernama 'Aki Banyu' yang berperan memerintahkan pembunuhan.
Baca juga: Keluarga Tak Sangka Siti Jadi Korban Wowon Cs, Dikira Meninggal karena Kecelakaan, Ternyata Dibunuh
Lewat peran sebagai 'Aki Banyu', Wowon memerintahkan para korban untuk menceburkan diri ke laut dengan dalih agar bisa sukses.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan salah satu saksi yang hampir menjadi korban menceritakan detik-detik dirinya hampir tewas diceburkan ke laut.
Saksi itu menyebut jika dirinya diminta menyeberangi laut dan berdiri di pinggiran kapal. Namun, beruntung kecurigaannya akan didorong ke laut membuat dirinya selamat dari maut.
"Kemudian, untuk meraih kesuksesan, harus menyeberang ke laut. Tapi salah satu saksi ada yang menyampaikan 'pada saat itu saya disuruh di pinggir kapal-kapal, saya curiga akan didorong ke laut'," kata Hengki kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).
Wowon juga mengaku jika dirinya yang menjelma sebagai 'Aki Banyu' memerintahkan para korban untuk terjun ke laut jika ingin sukses.
"Ternyata saat kita konfirmasi ke Tersangka benar 'Saya memerintahkan, bila ingin sukses, harus nyemplung ke laut'," ujarnya.
"Jadi kalau itu sudah dibawa ke sana, itu salah satu modus pembunuhan yang akan dipraktikkan oleh kelompok ini dengan cara menghasut untuk terjun ke laut," sambungnya.
Korban tewas akibat perintahnya itu adalah seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Siti. Sementara, mertuanya bernama Noneng berhasil selamat namun akhirnya dibunuh oleh Wowon cs.
"Nah, ini yang jadi tanda tanya kok nurut saja? Termasuk yang kami dalami saat ini ternyata yang ada di Bali itu terjun ke laut bukan hanya Siti, namun juga Noneng dan ini hasil konfirmasi kami dengan Polres Karang Asem. Kita terima laporan ternyata yang masuk ada dua," jelas Hengki.
Baca juga: Makam Siti Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs akan Dibongkar Hari Ini, Keluarga: Semuanya Siap
Kasus pembunuhan berantai Wowon Cs terungkap setelah adanya peristiwa keracunan satu keluarga di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam peristiwa tersebut korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.
Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.
Sementara itu, seorang anak bernama Neng Ayu (5) selamat dari tindakan biadab Wowon Cs.
Sementara seorang pelaku bernama M Dede Solehudin yang ikut menenggak racun guna mengaburkan pembunuhan tersebut selamat karena kadar racun yang diminum sedikit.
Setelah terbongkar aksi jahat tersebut, polisi pun menangkap tiga tersangkanya yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.
Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain yang dilakukan para tersangka.
Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Di Cianjur, terdapat lima orang korban, empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.
Wowon membunuh istrinya Wiwin.
Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.
Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida.
Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.
Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya.
Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.
Selanjutnya, satu korban lainnya bernama Halimah yang merupakan istri kelima Wowon.
Halimah diketahui dibunuh Duloh.
Duloh saat itu mengaku kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit.
Padahal, Halimah tewas akibat dicekik Duloh.
Jasad Halimah pun kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng.
Jasad Siti ditemukan dan dimakamkan secara layak di Garut.
Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya.
Hingga kini total korban yang dibunuh Wowon cs berjumlah sembilan orang.
Baca juga: Alasan Pembunuh Berantai Wowon Cs Bunuh Anak-anak: Ingin Dapat Kesuksesan, Diduga Ritual Pesugihan
Atas perbuatannya Wowon, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin kini mendekam di tahanan Polda Metro Jaya.
Para pelaku dijerat Pasal 380 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Mereka terancam pidana 20 tahun penjara, atau penjara seumur hidup atau pidana mati.