Polisi Ungkap 2 Orang Perekrut TKW Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Termasuk Siti Fatimah
Adapun sembilan TKW yang berhasil direkrut yakni bernama Farida, Aslem, Hanna, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene, Sulastini.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
Mereka mengirimkan uangnya kepada tersangka M. Dede Solehudin melalui dua cara yakni dengan transfer maupun wesel.
"Ada dua jenis melalui rekening maupun melalui western union sejenis wesel yang bisa diambil di kantor pos, di kantor pegadaian," lanjutnya.
Saat ini, para korban penipuan yang sudah teridentifikasi itu masih ada yang berada di luar negeri maupun yang sudah kembali ke Indonesia.
Sementara korban yang masih belum dapat dihubungi, penyidik akan melakukan penelusuran dengan mencari keluarga TKW yang ada di Indonesia.
"Beberapa orang sudah kembali ke indonesia, dan dalam perjalanan ke Polda Metro Jaya untuk kita ambil keterangan tiga orang, nah sisanya ini sedang kami cari," ucapnya.
Awal Mula Terungkap
Kasus pembunuhan berantai ini terungkap bermula dari kasus sekeluarga diduga keracunan makanan di wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, beberapa waktu lalu.
Saat itu lima anggota keluarga yang ditemukan tergeletak lemas di dalam sebuah rumah kontrakan wilayah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, pada Kamis (12/1/2023).
Belakangan terungkap mereka ternyata bagian dari rencana pembunuhan berantai.
Setelah satu minggu penyelidikan, kasus ini ternyata bukan peristiwa keracunan, melainkan sebuah kasus pembunuhan rumit dengan metode eksekusi yang sederhana, yaitu meracun.
Lima anggota keluarga yang diracun itu adalah Ai Maimunah (40) dan NR (5) berjenis kelamin perempuan; serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) berjenis kelamin laki-laki.
Pelakunya pun ternyata merupakan komplotan serial killer atau pembunuh berencana yang sudah menghabisi nyawa banyak korban.
Tiga orang pun kini ditetapkan tersangka. Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulah, dan Muhammad Dede Solehudin.
Mirisnya, pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan dengan para korban. Peristiwa sadis meracuni keluarga sendiri itu pun menyingkap tabir kejahatan mereka yang disimpan bertahun-tahun.