Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dede Solehudin Mengaku Dapat Jatah Rp 1 Juta Setiap Menipu TKW, Uangnya Buat Mancing, Ngopi & Rokok

Dede Solehudin mmengaku menggunakan uang hasil penipuan terhadap korban TKW hanya untuk keperluan sehari-hari.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dede Solehudin Mengaku Dapat Jatah Rp 1 Juta Setiap Menipu TKW, Uangnya Buat Mancing, Ngopi & Rokok
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Dede Solehudin, tersangka kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi, mengaku menggunakan uang hasil penipuan terhadap korban TKW hanya untuk keperluan sehari-hari. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dede Solehudin tersangka kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi mengaku menggunakan uang hasil penipuan terhadap korban TKW hanya untuk keperluan sehari-hari.

Dikatakan Dede, dari sekali menipu korban ia bisa mendapat jatah Rp 1 hingga 2 Juta sebelum sisanya diberikan kepada Wowon.

"Itu dibuat mancing aja, jajan, rokok gitu lah, ngopi, buat sehari-hari aja," ucap Dede di Polda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

Saat menipu korban tiap bulan biasanya kaki tangan Wowon alias Aki itu biasa mendapat kiriman Rp 3 sampai Rp 4 juta dari para TKW.

Baca juga: Wowon Akui Tega Habisi Nyawa Anaknya Berusia 2 Tahun karena Rewel, Perintahkan Duloh Jadi Eksekutor

Lalu uang itu sebagian besar ia berikan kepada Wowon, sementara sebagian kecilnya ia ambil sebagai imbalan melancarkan penipuan tersebut.

"Yang dari TKW ngirimnya 4 juta dipotong sama Dede satu juta terus dikasih ke Aki (Wowon) 3 juta," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Rata-rata dalam sebulan, ia bisa menipu empat hingga lima TKW.

Dikatakan Dede, tiap TKW biasanya bervariasi dalam mengirimkan uang, namun pelaku tersebut mengaku hanya mendapat jatah Rp 1 juta dari setiap pengiriman uang tersebut.

"Per orang ada Rp 3 juta-4 juta, sama Dede dipotong Rp 1 juta sisanya dikasih Aki," jelasnya.

Untuk informasi, Polda Metro Jaya menangkap tiga tersangka pembunuhan berantai di Bekasi hingga Cianjur, Jawa Barat.

Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki Banyu, Solihin alias Duloh dan Muhammad Dede Solehudin.

Total ada sembilan orang yang tewas yang terdiri dari tujuh orang keluarga yakni Halimah, Ai Maemunah, Ridwan Abdul Muiz, M. Riswandi, Wiwin Winarti, Noneng, dan Bayu (2).

Baca juga: Polisi Akan Periksa Ponsel Wowon untuk Dalami Perintah Sosok Fiktif Aki Banyu Kepada Duloh dan Dede

Sementara dua orang korban tewas lainnya adalah tenaga kerja wanita (TKW) yakni Farida dan Siti Fatimah.

Kasus pembunuhan ini dimulai dengan penipuan yang dilakukan ketiga tersangka dengan modus penggandaan kekayaan melalui supranatural.

Ketiga tersangka mengincar para TKW untuk menguras habis hartanya. Total ada 11 orang TKW yang menjadi korban penipuan Wowon cs.

Mereka adalah Hanna, Aslem, Sulastini, Entin, Hamidah, Evi, Yanti, Nene dan Yeni Nursaada. Selanjutnya Siti Fatimah dan Farida yang tewas dibunuh oleh Wowon cs karena menagih janji penggandaan kekayaan dalam kasus ini.

Wowon menjadi peran penting dalam melakukan penipuan tersebut. Dia berperan sebagai sosok yang dianggap sakral dan sakti bernama Aki Banyu.

Bahkan, kedua tersangka lain Duloh dan Dede tertipu dengan sosok Aki Banyu ini. Keduanya baru mengetahui jika Aki Banyu adalah Wowon setelah kasus ini terungkap.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas