Aksi Andre Rosiade Gebrak Meja Jadi Sorotan, Curigai Meikarta Cabut Gugatan karena Dipanggil DPR
Aggota Komisi VI DPR RI Gerindra, Andre Rosiade dibuat emosi saat rapat dengar pendapat umum dengan petinggi Lippo terkait proyek Meikarta mangkrak.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM – Proyek Meikarta yang mangkrak hingga merugikan konsumen kini menjadi trending di Twitter dengan tagar Meikarta.
Salah satu yang menjadi trending soal Meikarta yakni aksi anggota Komisi VI DPR RI Gerindra, Andre Rosiade yang tampak emosi hingga gebrak meja saat rapat dengar pendapat umum dengan petinggi Lippo terkait proyek Meikarta mangkrak.
Hal ini terjadi saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Ketut Budi Wijaya dan CEO PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), Indra Azwar.
MSU merupakan pengembang dari Meikarta.
Sebelumnya, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews, Senin (13/2/2023), PT MSU, pengembang proyek Meikarta menggugat konsumen Meikarta yang tergabung dalam komunitas PKPKM senilai Rp 56 miliar.
Anak usaha dari PT Lippo Cikarang TBK itu menggugat 18 orang konsumen Meikarta ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan alasan pencemaran nama baik yang dinilai merugikan perusahaan.
Namun, belum lama ini Presiden Direktur Lippo Cikarang Tbk, Ketut Budi Wijaya mengatakan telah memerintahkan anak perusahaannya, MSU, untuk mencabut gugatan tersebut.
Namun pembahasan tersebut diduga menjadi kemarahan Andre.
Awalnya, Andre mempertanyakan konsorsium mana saja yang menghilang dari proyek Meikarta.
Andre menyebut tak ingin kasus Meikarta berlarut-larut.
Ia bahkan menyinggung pihak Meikarta yang mau mencabut gugatan Rp 56 miliar hanya karena dipanggil DPR.
“Kita nggak ingin kasus Meikarta berlarut-larut, karena mohon maaf ya pak kalau kita nggak bejek bapak, nggak panggil ke DPR, bapak injak orang-orang itu pak, mohon maaf ya pak,” ujar Andre Rosiade dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (13/2/2023).
Dalam paparan pendapatnya, Andre menyebut bahwa ia mendengar Meikarta bisa mengatur polisi, jaksa dan hakim hingga akhirnya perusahaan tersebut berani menuntut para konsumen.
“Yang saya dengar ‘oh kita bisa atur polisi, kita bisa atur jaksa, kita bisa atur hakim, makannya bapak berani menuntut orang-orang itu,”
“Bahkan, tuntutan bapak, harta bergerak dan tidak bergerak orang-orang itu mau disita di pengadilan, sakit jiwa bapak, orang bapak yang hutang kok orang yang menuntut malah dizalimi,” ujarnya.
Dengan suara lantang, Andre Rosiade menyebut Meikarta tidak akan mencabut tuntutannya jika tidak dipanggil oleh DPR.
“Kalau nggak DPR turun, nggak mungkin bapak cabut,” ujarnya.
Lebih lanjut, sambil menggebrak meja, Andre Rosiade menyebut bahwa Indonesia tidak bisa diatur oleh Lippo.
“Ini Republik Indonesia, bukan Republik Lippo,”
“Nggak ada yang bisa ngatur-ngatur republik ini, negara ini punya Republik Indoensia,” ujarnya.
Meski sempat naik darah, namun Andre Rosiade mengapresiasi Meikarta yang akan mencabut gugatannya tersbeut.
Ia juga meminta agar rapat tersebut segera diakhiri lantaran petinggi PT MSU tidak menghadirinya.
“Kita akhiri aja pimpinan, nggak usah lama-lama,
“Kita apresiasi cabut oke alhamdulillah, tapi kita ingin menyelesaikan tuntas pak, apalagi [engaduan mereka,” ujarnya.
(Tribunnews.com/Linda)