Mahasiswi UPH Diduga Dianiaya Pacar, Komnas Perempuan: Korban Tak Melanjutkan Laporan
Seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS mengaku dianiaya oleh kekasihnya berinisial BJ.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS mengaku dianiaya oleh kekasihnya berinisial BJ.
Dalam pengakuannya pada akun twitter pribadinya @annisasknh8, AS mengaku telah melapor ke Komnas Perempuan.
Namun tidak melanjutkan laporannya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan korban tidak melanjutkan untuk melapor.
"Korban enggak menarik laporan melainkan tidak melanjutkan untuk melapor," ujar Andy kepada Tribunnews.com, Sabtu (18/2/2023).
Baca juga: Akademisi UPH: Indonesia Miliki Peran Vital dalam Diplomasi Internasional
Andy mengatakan Komnas Perempuan telah menindaklanjuti laporan yang pertama.
Menurut Andy, Komnas Perempuan telah menanyakan lebih rinci kepada korban terkait kekerasan yang menimpanya.
Lalu kemudian korban tidak melanjutkan pelaporan.
"Laporan pertama sudah kami tindaklanjuti dengan menanyakan lebih rinci apa yang dialami agar bisa disikapi dengan utuh, tetapi pelapor tidak melanjutkan pelaporannya," ungkap Andy.
Seperti diketahui, mahasiswi Universitas Pelita Harapan (UPH) berinisial AS mengaku dianiaya oleh kekasihnya berinisial BJ.
Atas penganiayaan itu, AS melaporkan ke Polres Tangerang Selatan pada Rabu (15/2/2023) yang teregister dengan nomor laporan polisi nomor TBL/B356/II/2023/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.
Awalnya, dia sudah pernah melaporkan hal ini ke Komnas Perempuan, namun laporan itu dia cabut karena kekasihnya meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
AS menyebut dirinya sudah dianiaya pacarnya sebanyak lima kali. Namun, penganiayaan yang paling parah dia terima adalah pada penganiayaan ke-4.
"Pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karna aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang ga bareng sama dia, pelaku menganiaya aku mulai dari nyeret aku masuk ke mobil dan memaksa sampe dorong aku masuk ke mobil dia, tonjok hidung aku sampe geser, jedotin kepala aku ke dashboard, kaca, dan stir mobil, jambak aku, tampar aku, seret dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang “mati lo ya anj**g gapernah dengerin gue b***sat," ucapnya.
Selanjutnya, penganiayan yang diterima AS terjadi pada Januari 2023 sehingga dirinya melaporkan ke pihak kampus.
"Investigasinya usut kasus ini karna sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di 'area kampus' yang lumayan cukup parah, verbal abuse terus berlangsung hingga 11 Februari kemarin hingga aku akhirnya sadar dan memberanikan diri untuk bilang orang tua," tuturnya.
Dalam hal ini, AS juga menunjukan sejumlah luka yang diterimanya akibat penganiayaan tersebut pada akun twitter pribadinya @annisasknh8.