Menengok Kerkhof Laan: Makam Tua Jakarta di Era Batavia, Dibuka Sejak 1795
Taman Prasasti ini memang berbeda dengan makam kebanyakan di Jakarta saat ini dengan ciri khas patung-patung dan nisan besar.
Editor: Choirul Arifin
Ternyata, di era Hindia Belanda, orang-orang penting dikuburkan di Kerkhof Laan shingga saat ini peruntukannya dibuah menjadi Museum Taman Prasasti.
Adapun tokoh penting yang tercatat pernah dikuburkan di Kerkhol Laan atau Museum Taman Prasasti ialah sastrawan JLA Brandes.
Baca juga: The Mukaab, Bangunan Mirip Kabah di Arab Saudi, Berisi Hotel, Museum, hingga Teater
Brandes ialah seorang filolog yang terkenal karena menemukan manuskrip Kakawin Nagarakretagama di Puri Cakranegara Lombok pada 1894, dan juga karena penerjemahan Serat Pararaton dan ulasannya.
Selain Brandes dikebumikan juga di sana tokoh Dokter HF Roll, yaitu pendiri STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen (Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera).
Di sana juga bersemayam sosok Olivia Marianne Raffles. Konon, atas usul Olivia Marianne inilah Raffles kemudian tergerak memanfaatkan lahan luas di tempat mereka tinggal di Buitenzorg atau Istana Bogor sekarang.
Maka dibuatlah sebuah taman botani bergaya Inggris klasik, yang menjadi cikal bakal Kebun Raya Bogor yang sekarang kita kenal dan masih bisa dinikmati hingga kini.
Sedangkan orang Indonesia yang turut dikebumikan di sana adalah aktris tahun 1930-an, Miss Riboet atau sohor dengan panggilan Miss Tjitjih, selain juga seorang aktivis pergerakan mahasiswa generasi 1960-an yang terkenal super idealis yang bernama Soe Hok Gie.
Setelah Indonesia merdeka Kerkhof berganti nama jadi Kebun Jahe Kober hingga pada waktunya nanti berubah nama menjadi Museum Taman Prasasti.
Pada 1975, karena alasan sudah penuh maka kawasan makam ini ditutup sebagai pemakaman.
Kemudian pada 9 Juli 1977, kawasan pemakaman dijadikan sebagai Museum Taman Prasasti dan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Penulis: Desy Selviany | Sumber: Warta Kota