Tak Hanya Rumah, Tabungan Haji Milik Iriana Turut Ludes saat Depo Pertamina Plumpang Terbakar
Sulistiawati mengungkapkan bahwa ibunya memiliki tabungan haji sebesar ratusan juta rupiah.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain rumah, tabungan haji milik Iriana (61) korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) lalu turut ludes dilahap di jago merah.
Tabungan haji yang bernilai ratusan juta pun ikut terbakar dalam insiden tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Sulistiawati (44) anak dari almarhumah Iriana.
Baca juga: Hingga H+3, Keluarga Korban Kebakaran Depo Plumpang Masih Berdatangan ke Posko Ante Mortem RS Polri
Selain kehilangan ibundanya, rumah yang dihuninya pun kini sudah rata dengan tanah akibat kebakaran hebat itu.
Serta seluruh harta benda yang berada di dalam rumahnya juga ludes dilahap si jago merah.
Sulistiawati mengungkapkan bahwa ibunya memiliki tabungan haji sebesar ratusan juta rupiah.
"Duit Rp 120 juta untuk pelunasan haji ludes terbakar, tidak ada yang tersisa. Uang ditaruh di kaleng," ujar dia di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Uang itu, kata Sulistiawati disimpan dalam kaleng biskuit.
Bahkan, ibunya selalu menaruhnya di kamar tidur depan, tepatnya di bawah dipan.
"Uangnya masih ada di kaleng, tapi hancur. Kayak koran dibakar. Kalengnya masih di kamar depan," kata Sulistiawati.
Tabungan haji milik Iriana itu untuk membayar pelunasan biaya haji dan modal berdagang.
Almarhum ibunya itu juga sudah lama menabung uang tersebut.
Baca juga: Ikuti Arahan Jokowi, Pertamina Lakukan Kajian Relokasi Depo Plumpang
Selain tabungan haji, barang-barang lainnya pun ikut terbakar.
Seperti sepeda motor dan sejumlah perhiasan miliknya.
"Emas juga belum ketemu. Ada kalung dan cincin. Cuma satu aja yang ketemu, baru gelang. Masih dalam kondisi utuh, cuma ada bekas hitam yang digosok hilang," jelas dia.
Kondisi ayah Sulistiawati
Setelah mengetahui istrinya tewas dalam insiden tersebut, kondisi sang suami pun kian tak karuan.
Sulistiawati mengungkapkan, ayahnya sering bengong sendiri setelah sang istri meninggal.
"Ayah saya bingung harus ngapain. Ayah saya sekarang bengong aja. Cuma ngomong, 'Ma, kok lu ninggalin gua sih?' gitu," ungkap Sulistiawati di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Bahkan, pada kejadian itu, saat Iriana terjebak di dalam rumah, adik Sulistiawati sempat akan menolongnya.
Tetapi sang adik terlambat, yang di mana saat itu ibunya sudah tertimpa reruntuhan bangunan terlebih dahulu.
"Adik saya mau nolong mama, tapi keburu ketiban mama saya dari atas," kata Sulistiawati.
Kediaman Iriana berlokasi di Kampung Bendungan Melayu, RT 006/RW 001, Desa Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Baca juga: Komisi VII DPR RI Segera Panggil Pertamina Minta Penjelasan soal Kebakaran Depo Plumpang
Iriana teridentifikasi
Pada Minggu (5/3/2023), di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, pihak kepolisian mengumumkan sejumlah korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang berhasil teridentifikasi.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa terdapat 15 jenazah dan satu bagian tubuh yang diterima oleh RS Polri Kramatjati.
Lebih rincinya, 15 jenazah itu terdiri dari sembilan laki-laki dan enam perempuan.
"Sampai saat ini, keluarga yang melapor baru 14, dan 14 ini telah diambil sampel DNA-nya," ucap Ahmad.
"Kami imbau kepada keluarga, bagi yang merasa kehilangan anggota keluarga, agar dapat bekerja sama dengan kami untuk melapor ke posko di RS Polri Kramatjati," imbuh dia.
Sementara itu, Karumkit RS Polri Kramatjati, Brigjen Hariyanto mengungkapkan, pihaknya sudah menidentifikasi jenazah jenazah dengan nomor PM016.
Dilansir dari Kompas.com, nomor tersebut teridentifikasi korban bernama Iriana berusia 61 tahun.
"Jenazah dengan nomor PM016 teridentifikasi sebagai Iriana," kata Hariyanto di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).
Identifikasi tersebut berhasil dilakukannya melalu pemeriksaan sidik jari, gigi dan rekam medis.
Lalu, Kapus Inafis Brigjen Pol Mashudi menjelaskan, sidik jari diperiksa dari jempol kiri Iriana dengan perbandingan manual pun ikut dilakukan.
"Kami cocokkan dengan database kependudukan, dan kami yakini bahwa jenazah bernomor PM016 itu teridentifikasi atas nama Iriana," tegas Mashudi.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Pilu Lansia Jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Sudah Siapkan Tabungan Haji