Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Mutasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Ini Jabatan Barunya

Khusus di Polda Metro Jaya, dua jabatan pimpinan yakni Kapolda Metro Jaya dan Wakapolda Metro Jaya harus berganti orang.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kapolri Mutasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Ini Jabatan Barunya
Fahmi Ramadhan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mutasi sejumlah perwira tinggi (pati) hingga perwira menengah (pamen) di tubuh Korps Bhayangkara.

Khusus di Polda Metro Jaya, dua jabatan pimpinan yakni Kapolda Metro Jaya dan Wakapolda Metro Jaya harus berganti orang.

Rotasi jabatan di tubuh Polda Metro Jaya tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor registrer ST/713/III/KEP./2023 seperti yang dilihat pada hari ini, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Dimutasi, Ini Sosok Penggantinya 

Surat telegram yang dikeluarkan oleh Kapolri ini ditandatangani oleh Wakapolri, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.

Irjen Pol Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya kini berpindah tugas mengisi jabatan Kabaharkam Polri.

Dia menggantikan Komjen Pol Arief Sulistyanto yang sudah memasuki masa pensiun.

BERITA REKOMENDASI

Sementara, untuk posisi Kapolda Metro Jaya kini diisi oleh Irjen Pol Karyoto yang sebelumnya ditugaskan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, posisi orang nomor dua yakni Wakapolda Metro Jaya juga berganti.

Brigjen Pol Hendro Pandowo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolda Metro kini menjabat sebagai Sahlisosbud Kapolri.

Posisi Wakapolda Metro Jaya kini dijabat oleh Brigjen Pol Suyudi Ario Seto yang sebelumnya menjabat sebagai penyidik Tindak Pidana Utama Bareskrim Polri.

Sosok Pengganti Irjen Fadil Imran

Karier Irjen Pol Karyoto kini akan menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Fadil Imran.

Karir Karyoyo terbilang cemerlang.

Beberapa waktu lalu dia bahkan dikabarkan jadi calon kuat  Kabareskrim Polri.

Dia juga pernah menjabat Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Karyoto lalu ditarik ke Mabes Polri 2  bulan lalu. Penarikan Irjen Kartoyo dibarengi kasus Formula E di KPK yang tak kunjung tuntas. 

Disarikan Kompas.TV dari berbagai sumber, Irjen Karyoto dilahirkan di Pemalang, Jawa Tengah, pada Oktober 1968.

Dia tercatat sebagai lulusan Akpol 1990 yang berpengalaman dalam bidang reserse dengan ditandai penugasannya sebelum tahun 2008 sebagai perwira menengah di Bareskrim.

Mentas dari Bareskrim, perjalanan karier Karyoto pun dimulai sejak tahun 2008 dengan menjadi Kapolres Ketapang.

Sejumlah posisi strategis juga sempat diembannya.

Seperti Kapolres Barelang, Dirreskrimum Polda DIY, hingga dua kali memegang posisi Wakapolda yakni Wakapolda Sulawesi Utara dan Wakapolda DIY dengan pangkat Brigjen.

Pada 14 April 2020, pangkatnya naik satu tingkat lebih tinggi seiring penunjukkan dirinya sebagai Deputi Penindakan KPK.

Nama Karyoto sendiri sejatinya pernah muncul dalam dugaan kriminalisasi terhadap Komisioner KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto alias BW pada 13 Januari 2015.

Momen tersebut terjadi tak lama setelah komisi antirasuah mengumumkan penetapan tersangka kepada Budi Gunawan, yang kala itu menjadi calon tunggal Kapolri dalam kasus rekening gendut.

Saat konflik tersebut meruncing, Karyoto masih menjabat Direktur Reserse Umum Polda DIY berpangkat Komisaris Besar (Kombes).

Karyoto yang pernah bertugas di KPK itu juga sempat mendatangi bekas kantornya pada awal Februari 2015.

Ia mengantarkan surat dari Bareskrim Polri berisi panggilan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat struktural di KPK.

Polisi juga meminta berkas sejumlah kasus korupsi yang tengah disidik KPK.

Kala itu, Bareskrim sedang menggarap perkara pemberian keterangan palsu di Mahkamah Konstitusi dengan tersangka Bambang Widjojanto.

Di awal masa kepemimpinan Agus Rahardjo cs, Karyoto juga sempat mendaftar jadi Direktur Monitor KPK.

Namun, pencalonan tersebut ditentang kalangan internal KPK.

Salah satu alasannya, Karyoto sempat masuk radar Kuningan (lokasi kantor KPK) dalam perseteruan KPK dan Polri dalam kasus Budi Gunawan.

Alhasil, Karyoto pun gagal dalam seleksi ini.

Di masa kepemimpinan Firli Bahuri cs sekarang, Karyoto yang telah menjabat Wakapolda DIY, kembali mencalonkan diri untuk posisi yang lebih tinggi, yakni Deputi Penindakan KPK.

Posisi tersebut cenderung strategis karena akan membawahkan seluruh aspek penindakan komisi antikorupsi.

Mengikuti proses seleksi sejak awal Maret 2020, Karyoto akhirnya dipilih Ketua KPK Firli Bahuri dkk untuk posisi tersebut.

Perjalanan Karier:

- Pamen Bareskrim Polri

- Kapolres Ketapang (2008)

- Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol (2009)

- Penyidik Utama Tk. II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri (2010)

- Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri (2011)

- Kapolresta Barelang (2012)

- Dirreskrimum Polda DIY (2014)

- Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri (2015)

- Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN (2016)

- Analis Kebijakan Utama bidang Pidkor Bareskrim Polri (2018)

- Wakapolda Sulawesi Utara (2018)

- Wakapolda DIY (2019)

- Deputi Penindakan KPK (2020)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas