Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambut Paskah, Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Bakal Percantik Altar Gereja Di Jabotabek

Dalam rangka perayaan Minggu Palma, Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) membuat dekorasi gereja dengan memadukan daun palma dan anyaman janur

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Sambut Paskah, Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Bakal Percantik Altar Gereja Di Jabotabek
tribunnews.com/oro
Lucia Raras Purwaningrum, Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (nomor satu dari kiri) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu Palma merupakan pembuka Pekan Suci bagi umat Katolik. Dalam perayaan Minggu Palma, umat Katolik mengenang Yesus ketika memasuki Kota Yerusalem yang disambut dengan nyanyian dan lambaian daun palma.

Sebab itu Minggu Palma identik dengan daun palma. Di dalam liturgi Minggu Palma, ruang gereja dihiasi dengan ornamen palma. Begitu pula umat yang menggenggam sehelai daun palma.

Dalam rangka perayaan Minggu Palma, Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI) membuat dekorasi gereja dengan memadukan daun palma dan anyaman janur. IPBI menggandeng desainer flora dan perangkai janur dari Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Suasana pembuatan rangkaian janur
Suasana pembuatan rangkaian janur

"Mereka bergerak bersama menghias altar dan ambo di 14 gereja, baik gereja Katolik maupun gereja Kristen, yang tersebar di wilayah Jakarta dan Tangerang," ungkap Ketua Ikatan Perangkai Bunga Indonesia, Lucia Raras Purwaningrum, Jumat (31/3/2023)

Rangkaian acara dimulai pada tanggal 30 Maret 2023, bertempat di showroom Abbasource X Taiping Indonesia, Menteng, Jakarta. Lebih dari seratus perangkai bunga, perangkai bunga gereja, dan 25 pengrajin janur mulai merangkai janur dan palma nonstop hingga 31 Maret 2023. Pada tanggal 1 April, rangkaian mulai dikirim ke 14 gereja.

“Acara ini merupakan bakti IPBI kepada gereja dan tidak dipungut biaya. Tujuan kami mengangkat budaya bangsa Indonesia sebagai bentuk toleransi umat beragama. Meski acaranya memperingati Minggu Palma, namun para perangkai berasal dari lintas agama,” kata Lucia Raras Purwaningrum.

Pada saat merangkai bertepatan dengan Bulan Ramadhan. Pada saat berbuka, mereka bersama-sama menikmati buka puasa di showroom. 

BERITA REKOMENDASI

Raras menambahkan, acara ini terselenggara atas bantuan dan donasi banyak pihak. Raras atas nama IPBI mengucapkan terima kasih kepada pihak semua pihak mulai dari gereja, tokoh agama, perusahaan, mitra, dan seluruh anggota IPBI yang memberikan dukungan.

altar gereja yang sudah dihias
altar gereja yang sudah dihias

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kardinal Ignatius Suharyo yang memberi kesempatan kami untuk mendekorasi gereja di Keuskupan Agung Jakarta. Juga Romo Thomas Ulun Ismaya, wakil sekretaris Keuskupan Agung Jakarta, yang membuka tangan membantu kelancaran acara ini, dan Abbasource yang menyediakan tempat untuk merangkai,” kata Raras.

Keindahan dekorasi janur bisa dinikmati di 14 gereja pada tanggal 1 April 2023, yaitu St. Maria Regina, St. Barnabas, Gereja Kristen Citra 1, Kapel Kedutaan Besar Vatikan, Maria Bunda Karmel, Regina Celi, St. Yakobus, St. Lukas, St. Maria Immaculata, St. Thomas Rasul, St. Gabriel, Wisma Samadi, Gereja Katedral, dan Gereja Stefanus Cilandak, Jakarta Selatan.

Palma dan Ragam Jenisnya

Perangkai juga memanfaatkan tanaman palma lain seperti palem kuning, palem kipas, dan palem waregu. Palma merujuk pada tanaman anggota keluarga Arecaceae. Ada begitu banyak tanaman palma yang tersebar di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Di Timur Tengah tanaman palma merujuk pada genus Phoenix, khususnya kurma Phoenix dactylifera. Adapun bumi Nusantara yang subur membuat aneka jenis tanaman palma tumbuh sentosa. Yang paling fenomenal dan layak dibanggakan adalah kelapa Cocos nucifera. Iklim tropis yang hangat membuat populasi tanaman kelapa di tanah air melimpah.


Masyarakat Indonesia sudah turun temurun memanfaatkan tanaman kelapa, terutama daunnya untuk berbagai kegiatan. Daun kelapa alias janur sangat lekat dengan budaya bangsa Indonesia. Janur menjadi bagian dari tradisi masyarakat Bali, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua.

Utamanya untuk pelengkap upacara adat dan keagamaan. Janur telah menjelma sebagai simbol perdamaian dan keberagaman di tanah air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas