Tolak UU Cipta Kerja, Massa Aksi Bakar Pembatas Jalan di Depan Gedung DPR
Pantauan Tribunnews.com di lokasi aksi, water barrier atau road barrier berwarna oranye disulut api oleh beberapa peserta aksi.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi tolak Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja membakar pembatas jalan atau water barrier di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi aksi, water barrier atau road barrier berwarna oranye disulut api oleh beberapa peserta aksi.
Baca juga: Mahasiswa Gelar Demo di DPR, Ribuan Personel Gabungan Disiagakan untuk Pengamanan
Api kemudian membakar perlahan-lahan benda yang kerap digunakan sebagai pembatas jalan itu.
Seiring berkobarnya api melahap water barrier, asap hitam mengepul dan menyebar tak karuan.
Selain itu, amarah mahasiswa begitu terlihat dengan spanduk-spanduk yang digantung di pagar Gedung DPR RI.
Baca juga: Partai Buruh Dukung Mahasiswa Gelar Aksi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja
Kemudian, berbagai tulisan menggunakan cat semprot atau phylox di tembok pagar Gedung DPR RI.
Di antara tulisan itu berbunyi "Ini bukan gedung, ini tong sampah" dan "Batalkan UU Cipta Kerja".
Sebelumnya diberitakan, ribuan massa aksi dari masyarakat sipil bersama mahasiswa menolak pengesahan Undang Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Berdasarkan pengamatan wartawan Tribunnews.com, longmarch massa aksi tiba di depan Gedung DPR RI, sekira pukul 16.00 WIB sore.
Berbagai atribut masing-masing instansi tampak meramaikan kerumunan massa aksi. Di antaranya berupa spanduk bertuliskan "Tolak UU Cipta Kerja" dan "Batalkan UU Cipta Kerja".
Kemudian, berbagai bendera berlogo masing-masing kampus yang mengikuti aksi tampak berwarna-warni berkibar di di atas kerumunan mahasiswa.
Baca juga: Tak Hanya Mahasiswa, Ketua BEM UI Sebut Aksi Tolak UU Cipta Kerja Diikuti Ribuan Masyarakat Sipil
Orator di atas mobil komando (moko) menyerukan kepada massa aksi, bahwa mereka telah tiba di depan DPR RI dengan kalimat umpatan.
"Kawan-kawan massa aksi. Saat ini kita telah berada di depan gedung wakil kita, yang tidak mewakili kita," kata seseorang di atas moko.