TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut situasi arus lalu lintas yang mengarah keluar DKI Jakarta dan sekitarnya terkait mudik lebaran 2023 masih normal.

Meski begitu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyebut sudah terlihat adanya peningkatan jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta.

 "Mulai sudah ada peningkatan (jumlah kendaraan), tapi belum ada kemacetan hari ini. Masih normal," kata Latif kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Latif menyebut prediksi puncak arus mudik akan terjadi mulai besok, Selasa (18/4/2023) hingga Jumat (21/4/2023).

Dia mengatakan kepadatan kendaraan akan terjadi disejumlah titik.

"Hari ini masih landai. Kita perkirakan besok. Besok sudah mulai ada peningkatan," ucapnya.

Selain jalur tol, Latif menyebut pihaknya juga akan menerapkan sejumlah rekayasa lalu lintas di jalan arteri tersebut guna mengurai kepadatan.

"Di sana nanti tidak ada buka tutup kita hanya mengatur rekayasa dan membuat rekayasa lalin. Pengaturan saja," tuturnya. 

Jumlah Pemudik Meningkat

Sebelumnya, Sebanyak ratusan ribu personel gabungan akan diturunkan pada saat Operasi Ketupat 2023 jelang Lebaran 1444H.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan nantinya sebanyak 148.211 personel gabungan akan disiagakan untuk pengamanan Lebaran.

"Kita melakukan bersama-sama, agar operasi ini berjalan dengan aman, lancar dan tertib. Sesuai dengan tagline ‘Mudik Aman dan Berkesan," kata Sandi dalam keterangannya, Sabtu (1/4/2023).

Baca juga: Mobil Pemudik Ludes Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Satu Keluarga Berhasil Selamat

Sandi mengatakan jumlah personel yang diturunkan terdiri dari 1.240 personel Mabes Polri, 91.153 personel seluruh Polda dan 55.818 personel TNI, Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda) beserta instansi terkait.

Ratusan ribu personel itu dikerahkan lantaran prediksi jumlah pemudik yang meningkat pada Lebaran kali ini.

"Prediksi ada sekitar 123,8 juta orang yang akan merayakan lebaran 2023 di kampung halamannya. Jumlah tersebut meningkat 14,2 persen dibandingkan tahun 2022 sebanyak 85,5 juta jiwa," ucapnya.

Kenaikan jumlah pemudik ini karena sejumlah faktor yang satu di antaranya kondisi Covid-19 yang sudah mulai melandai dan memasuki masa endemi.

"Alhamdulillah perekonomian kita bisa kembali pulih dan masyarakat bisa bersilaturahmi dengan sanak-keluarga di kampung halamannya,” ucapnya.