PWNU DKI Jakarta Gunakan Teleskop Robotik untuk Pantau Hilal
Dalam pemantauan hilal hari ini, tim yang bertugas menggunakan tiga teleskop untuk membantu pemantauan hilal.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah, Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta menggelar rukiyatul hilal atau pemantauan hilal di Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat hari ini, Kamis (20/4/2023).
Dalam pemantauan hilal hari ini, tim yang bertugas menggunakan tiga teleskop untuk membantu pemantauan hilal.
Baca juga: Jelang Pemantauan Hilal Penetapan 1 Syawal 1444 H, Area Kantor Kemenag DKI Sempat Diguyur Hujan
Ketua Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta, Abdul Kholiq mengungkapkan ada dua teleskop robotik dan teleskop semi-manual teodolite yang digunakan dalam pemantauan hilal kali ini.
"Kemudian menggunakan alat manual, yaitu rubu," kata Kholiq.
Penggunaan alat otomatis dan manual itu disebut Kholiq untuk memaksimalkan ikhtiar atau upaya pemantauan hilal.
Baca juga: Jelang Magrib, Ketinggian Hilal di Jakarta Barat Masih 1,5 Derajat
Sementara hingga menjelang Magrib ini, data hisab atau penghitungan yang dimiliki Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta menunjukkan bahwa ketinggian hilal masih berada di bawah 3 derajat.
"Kondisi sore ini, data hilal yang kami punya ada dikisaran 1,5 derajat," Abdul Kholiq.
Dari data hisab itu, diperkirakan hasil rukyatul hilal nanti akan berada pada ketinggian di bawah 3 derajat.
Meski demikian, tim pemantau hilal dari Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta tetap berikhtiar atau berupaya melakukan pemantauan hilal saat matahari tenggelam nanti.
"Sebagai hamba Allah kita tetap berikhtiyar, lita'abuddi, semata-mata melaksanakan perintah rasul," ujarnya.
Pemantauan hilal pada hari ini dilakukan karena imkanur rukiyat atau pertimbangan kemungkinan terlihatnya hilal masih memungkinkan.
"Hari ini suasananya adalah di bawah imkanur rukiyat, sesuatu yang mungkin dirukiyat. Oleh karenanya, meskipun masih ada di bawah ufuk, kami tetap berikhtiar," kata Kholiq.
Baca juga: PWNU DKI Jakarta Gelar Pemantauan Hilal Sore Ini di Masjid Hasyim Asyari
Nantinya, hasil pemantauan akan dilaporkan kepada Kementerian Agama sesegera mungkin untuk bahan Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.
Apabila petugas rukiyat melihat ketinggian hilal di atas 3 derajat, maka mereka akan diambil sumpahnya.
Namun jika sebaliknya, maka mereka tak akan diambil sumpah dan pemantauan hilal akan diakhiri pada 17.59 WIB.
"Kalau seandainya 17.59 ternyata tidak terlihat, ya sudah kami tutup dan kami laporkan ke Kemenag sebagai bahan Sidang Isbat," katanya.