Polisi Telah Periksa Enam Saksi Terkait Tewasnya Atlet Tenis Meja David Jacobs
Kombes Pol Komarudin mengatakan, keenam saksi tersebut merupakan petugas Stasiun Gambir dan Juanda yang pada saat kejadian langsung menangani korban.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi telah meminta keterangan terhadap enam orang saksi terkait peristiwa penemuan atlet para tenis meja Dian David Michael Jacobs di pinggir rel kereta sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan, keenam saksi tersebut merupakan petugas Stasiun Gambir dan Juanda yang pada saat kejadian langsung menangani korban.
"Sementara enam saksi. Ini baru petugas di (Stasiun) Gambir dan Juanda yang memang menangani korban langsung," ucap Komarudin ketika dihubungi, Minggu (30/4/2023).
Baca juga: Menpora Dito Minta Kapolda Metro Jaya Usut Tuntas Penyebab Meninggalnya David Jacobs
Terkait hal itu dikatakan Komarudin petugas tersebut menjelaskan bahwa benar melalukan pengecekan terhadap David Jacobs yang kala itu ditemukan terbaring oleh seorang masinis KRL di rel kereta KM4+700 antara Stasiun Gambir dan Juanda.
"Pada saat ditemukan korban terlihat masih hidup dilihat dari hembusan nafas yang masih terlihat di perut korban," sebut Kapolres.
Pada saat proses pengecekan tersebut para saksi menjelaskan kepada polisi bahwa juga ditemukan ponsel milik David Jacobs telah tergeletak di atas perut.
Komarudin pun menegaskan, bahwa pada saat ponsel itu ditemukan posisinya sudah berada di atas perut korban.
Baca juga: Fakta Atlet Para Tenis Meja David Jacobs Meninggal: Diduga Lompat dari Kereta karena Salah Jurusan
"Jadi bukan dipegang oleh korban terus dipindahkan ke perut, tidak. Jadi memang sudah diatas perut," ungkapnya.
Diduga Lompat dari Kereta
Polisi disebut masih melakukan penyelidikan pasca penemuan tubuh atlet para tenis meja David Jacob di pinggir rel kereta Gambir-Juanda KM 4+700, Kamis (27/4/2023) kemarin.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan, pada saat penyelidikan awal pihaknya menduga bahwa korban loncat dari kereta karena salah menaiki kereta.
"Kemungkinan, sekali lagi ini dugaan awal mungkin ia (korban) mengira itu kereta yang akan ia naiki maka ia naik, kemudian ketika tahu itu salah begitu masuk ternyata kosong kemungkinan loncat mau turun," ucap Komarudin kepada wartawan, Jum'at (28/4/2023).
Komarudin menuturkan, korban sendiri diketahui memiliki tiket kereta dengan tujuan menuju Solo, Jawa Tengah dengan jadwal keberangkatan 20.40 WIB.