Wanita Tewas Dibekap Selingkuhan Pakai Selimut, Jasadnya Ditemukan Pemulung di Kolong Tol Cilincing
Mayat wanita dalam karung yang ditemukan di kolong tol Cibitung-Cilincing, Jakarta Utara ternyata dibunuh selingkuhan.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayat wanita dalam karung yang ditemukan di kolong tol Cibitung-Cilincing, Jakarta Utara ternyata dibunuh selingkuhan.
Korban diketahui berinisial T (43). Ia dibunuh selingkuhannya, Volly Willy Aritonang (54).
Dari pemeriksaan sementara, Volly dan T berhubungan setelah berkenalan melalui aplikasi kencan dating Similar.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully mengatakan korban dibunuh setelah terlibat cekcok dengan pelaku.
Percekcokan tersebut dipicu karena pelaku diminta menikahi korban.
Sementara pelaku sendiri diketahui sudah memiliki istri.
Baca juga: Kasus Mayat Wanita Dalam Karung di Kolong Tol Cilincing Terungkap, Korban Dibunuh Pria Beristri
"Korban menuntut untuk dinikahi oleh Volly WA. Namun Volly WA sudah beristri," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, Senin (29/5/2023).
Takut perselingkuhannya dengan korban diketahui istri, pelaku pun lantas menghabisi T.
Baca juga: Kronologis Mayat Wanita Dalam Karung Ditemukan di Kolong Tol Cilincing, Ada Tanda Bekas Kekerasan
"Karena panik dan takut diketahui istrinya, Volly WA membekap korban dengan selimut yang sudah dilaundry sehingga korban meregang nyawa," ujarnya.
Kronologis Mayat Korban Ditemukan
Mayat korban kemudian ditemukan Sabtu (27/5/2023) sekira pukul 13.00 WIB
Penemuan mayat TR bermula saat seorang pemulung sedang berada di kolong tol mencari barang bekas.
Tiba-tiba pemulung tersebut melihat plastik hitam berukuran besar.
Penasaran, lantas ia membuka plastik hitam berukuran besar itu.
Setelah plastik hitam dibuka , ia mendapati ada karung dalam kondisi terikat.
Baca juga: Mayat Dalam Karung Ditemukan di Kolong Tol Cilincing, Dipastikan Korban Pembunuhan
Ia pun lantas membuka ikatan karung tersebut.
Saat terbuka sedikit, pemulung itu terkejut melihat ada rambut dan kuping di dalamnya.
Ia pun tak meneruskan membuka karung tersebut dan memilih melaporkan temuannya kepada warga yang lain.
Kemudian, bersama warga lain, pemulung itu membuka lebih lebar ikatan karung hingga terlihat jelas di dalamnya ada mayat.
"Memang di dalamnya ada mayat jenis kelamin wanita, kelihatan kuping dan rambutnya panjang," kata seorang saksi mata, Hendri Widrianto (25), Sabtu petang.
Setelah penemuan jenazah wanita ini, warga langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Tak berselang lama, anggota dari Polsek Cilincing dan Polres Metro Jakarta Utara langsung mendatangi lokasi.
Polisi pun bergeas melakukan olah TKP awal dengan memasang garis polisi.
Setelah itu, polisi pun mengevakusi mayat wanita tersebut ke RS Polri Kramatjati.
Sementara itu, Kapolsek Cilincing, Kompol Haris Akhmat Basuki menerangkan, pihaknya belum dapat memastikan jenis kelamin korban karena masih menunggu hasil tim forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Karena dari TKP, karung berisi mayat manusia tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri," ungkapnya.
Dipastikan Korban Pembunuhan
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan memastikan bila mayat wanita tersebut korban pembunuhan.
Ia mengatakan pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah tiba di lokasi.
"Kita lakukan tahap yang paling awal jadi olah TKP paling awal jadi karena situasi juga tidak dilakukan pembongkaran karung di TKP tapi akan dilakukan di Rumah Sakit Polri kramat Jati," ujar Gidion.
Gidion mengatakan, kematian korban diduga tak wajar.
Ada temuan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Diduga, lanjut Gidion, korban yang belum diketahui identitasnya itu merupakan korban pembunuhan.
"Iya kalau secara umum Pasal 184 KUHP sudah enggak perlu dipastikan lagi sudah pasti (korban pembunuhan)," ujarnya.
Lebih lanjut, Gidion menyebut masih mendata saksi-saksi yang akan dimintai keterangan. Salah satu saksi adalah mengetahui keberadaan jenazah.
"Belum (ada saksi yang diperiksa) tadi baru dua orang yang menemukan pertama," ujar dia.