Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengeroyokan Sesama Tahanan di Polres Depok hingga Tewas Dipicu Kasus Korban Cabuli Anak Kandungnya 

8 tahanan Polres Metro Depok aniaya tahanan inisial AR (50) hingga tewas lantaran kesal korban tega mencabuli anak kandungnya sendiri.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pengeroyokan Sesama Tahanan di Polres Depok hingga Tewas Dipicu Kasus Korban Cabuli Anak Kandungnya 
shutterstock
ilustrasi penjara. 8 tahanan Polres Metro Depok aniaya tahanan inisial AR (50) hingga tewas lantaran kesal korban tega mencabuli anak kandungnya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM, PANCORAN MAS - Motif dibalik delapan tahanan di Polres Metro Depok menganiaya seorang tahanan berinisial AR (50) hingga korban tewas terungkap. 

Rupanya peristiwa yang terjadi pada Minggu (9/7/2023) ini dipicu karena para pelaku kesal korban tega mencabuli anak kandungnya sendiri.

Diketahui AR masuk penjara lantaran kasus rudapaksa terhadap anak kandungnya.

Sementara itu, Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan, total ada delapan tahanan yang menganiaya korban hingga akhirnya tewas.

"Hari ini kita rilis perkara pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya meninggal dunia dengan Pasal 170 KUHP Ayat 2E atau Pasal 351 Ayat 3," kata Nirwan di Polrestro Depok, Pancoran Mas, Senin (10/7/2023).

"Adapun pelakunya adalah MY, PAN, FA, HN, AN, HLG, MF, dan HNA. Korban meninggal dunia, langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk dilaksanakan autopsi," sambungnya lagi.

Nirwan mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terjadi di dalam sel.

BERITA TERKAIT

Saat itu, korban sempat pingsan sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.

"Peristiwa ini terjadi di dalam kamar tahanan, sempat korban itu pingsan. Setelah pingsan, pelaku panik dilaporkan ke penjaga, kemudian oleh penjaga tahanan dicek pada saat itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter menyatakan korban meninggal dunia," ungkapnya.

Baca juga: Tersangka TPPO di Pandeglang Tewas di dalam Sel, Ngaku Sering Dirundung Tahanan lain

Terakhir, Nirwan mengatakan pemicu penganiayaan ini adalah karena para pelaku kesal dengan kasus korban yang tega mencabuli anak kandungnya sendiri.

"Pemicunya berawal karena si korban ini kasusnya adalah cabul terhadap anak kandung. Mungkin para pelaku ini kesal karena dilakukan terhadap anak kandung sendiri," tutur Nirwan.

"Jadi saat korban ditanya, kasusnya apa, pencabulan anak kandung sendiri, akhirnya itu menjadi pemicu para pelaku kesal terhadap korban," pungkasnya.

Kabar soal penganiayaan AR hingga tewas mulanya disampaikan saudaranya berinisial J.

J mengatakan, korban awalnya ditahan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) sejak Selasa (4/7/2023) lalu.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas