Jumlah Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung Bertambah, Warga Diminta Tak Panik
Makin hari jumlah kucing mati mendadak di Sunter Agung bertambah banyak, warga pun diminta tak panik karena tim investigasi sudah turun tangan.
Penulis: Theresia Felisiani
Kepala Dinas KPKP DKI Suharini Eliawati mengatakan, investigasi sudah dilakukan dengan menerjunkan tim khusus ke lapangan.
“Kemarin petugas telah melaksanakan investigasi terkait laporan tersebut bersama ketua RW setempat,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (12/7/2023).
Selanjutnya, petugas membawa sampel kucing mati untuk dilakukan nekropsi atau pembedahan guna memeriksa penyebab kematian kucing tersebut.
“Pemeriksaan patologi dilakukan di laboratorium Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan agar mendapatkan diagnosa penyebab kematian kucing-kucing tersebut,” ujarnya.
Puluhan Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung, Dokter Hewan Ungkap 2 Dugaan Penyebabnya
Menanggapi kasus puluhan kucing mati mendadak tersebut, dokter hewan Drh. Ihwan mengungkapkan dua dugaan penyebab kematian hewan berkaki empat tersebut.
"Jika kasus kematiannya serentak di tempat yang sama, kemungkinan karena keracunan. Tapi jika kematiannya tempat-tempat berbeda namun masih satu wilayah, besar kemungkinan disebabkan oleh penyakit infeksius," kata dia saat dihubungi, Rabu (12/7/2023).
Untuk lebih detail mengetahui, hal itu maka diperlukan observasi langsung dan pengambilan sampel.
"Hal ini dilakukan dengan pemeriksaan lab untuk membantu meneguhkan diagnosa dan dicari tahu penyebab kematiannya," ujar pemilik ls.petcare Bekasi ini.
Diketahui, beberapa sampel kucing yang mati sudah dibawa ke laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta untuk dilakukan penelusuran terkait penyebab kematian puluhan kucing.
Polisi Turun Tangan
Kepolisian pun turun tangan menangani fenomena puluhan kucing mati secara misterius itu.
Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Nazirwan mengatakan hingga saat ini sudah ada puluhan kucing yang mati secara misterius di kawasan tersebut yang belum diketahui penyebab pasti kucing-kucing tersebut mati.
Namun dari keterangan pemilik dan warga sekitar, sebelum mati kucing tersebut kejang dan mengeluarkan air kencing.
"Tanda-tanda awal yang di temukan kejang-kejang dan mengeluarkan air kencing," tuturnya.
Nazirwan menambahkan, pihak kepolisian saat ini berkoordinasi dengan Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara untuk menyelidiki kasus yang ada dan mencari tahu penyebab pasti belasan kucing mati.
21 Kucing di Sunter Agung Mati Mendadak
Puluhan ekor kucing peliharaan mati mendadak.
Peristiwa ini terjadi di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kucing-kucing peliharaan ini mati mendadak dengan gejala seperti lemas dan kejang-kejang.
Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Shobah, mengatakan, fenomena ini sudah terjadi setidaknya 10 hari belakangan.
"Iya, kucing mati mendadak per hari ini sudah ada 21 ekor yang mati," kata Nurus saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Selasa (11/7/2023).
"Ini kucing-kucing memang ada yang pelihara walaupun kadang-kadang ke luar rumah. Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," sambungnya.
Fenomena Kucing Mati Mendadak Terjadi di Lima RT
Nurus mengatakan, kematian mendadak kucing-kucing peliharaan warga terjadi di lima RT di wilayah RW 05 Sunter Agung.
Lima RT yang dimaksud yakni RT 01 RT 06 RT 11 RT 12, dan RT 15.
Kucing Tiba-Tiba Lemas, Kejang Lalu Mati
Seluruh kucing itu mati mendadak dengan gejala lemas sampai akhirnya kejang-kejang dan meregang nyawa.
"Kalo ngelihat videonya tiba-tiba kayak lemas terus malas gerak sampai kayak kejang-kejang menahan sakit," ucap Nurus.
Sampel Bangkai Kucing Dibawa ke Laboratorium
Nurus menambahkan, pada hari ini petugas dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah melakukan kunjungan ke lokasi.
Beberapa sampel kucing yang mati sudah dibawa ke laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta untuk dilakukan penelusuran terkait penyebab kematian puluhan kucing.
"(Penyebabnya) itu yang belum ke-detect, hanya pada pemilik itu memperhatikan proses sakitnya, tapi begitu cepat. Nggak sampe seharian, langsung sakit dan mati," kata Nurus.
"Oleh dokter ahlinya di Dinas KPKP sudah dibawa ke laboratorium, hasilnya menunggu tiga hari," tandasnya.
21 Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung Diduga Diracun
Sebanyak 21 kucing mati secara mendadak di wilayah Sunter Muara, RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ketua RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Nurus mengatakan, banyak warga beranggapan kucing tersebut mati karena keracunan.
"Bicara penyebab, ya dugaan yang punya kucing, sepertinya keracunan. Cuma enggak tahu, dari mana sumber racunnya," kata Nurus saat ditemui di Kantor RW 05, Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (11/7/2023).
Kendati demikian, Nurus sendiri tidak ingin mengambil kesimpulan terlalu dini.
Pasalnya, penyebab kematian kucing-kucing tersebut saat ini tengah ditelusuri Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara.
Nurus menyampaikan, penyabab kematian bakal diungkap Suku Dinas KPKP dalam kurun waktu tiga hari ke depan.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa sebelum hewan peliharan ini mengembuskan napas terakhirnya, kucing tersebut mengalami kejang-kejang.
Kucing-kucing tersebut seperti menahan rasa sekit saat mengalami kejang-kejang.
"Umumnya itu kucing tiba-tiba mati, melihat videonya ya kejang-kejang, (seperti) menahan sakit, terus mati," ungkap Nurus.
Butuh waktu 3 hari
Menindaklanjuti keresahan masyarakat ini, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara untuk mengecek langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (11/7/2023).
"Kebetulan saat itu ada juga bertambah satu ekor kucing yang mati di RT 011 pada hari ini dan langsung itu kucing yang mati hari ini dipakai buat sampel dan dibawa ke laboraturium," imbuh Nurus.
Berdasarkan informasi yang diterima Nurus, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara membutuhkan waktu tiga hari untuk memastikan apakah kucing tersebut mati karena keracunan atau disebabkan oleh penyebab lain. (tribun network/thf/TribunJakarta/Kompas.com/Wartakota)