Sopir Taksi Online Dibunuh Tukang Tapai Akibat Salah Ucap, Apa Kalimat yang Bikin Pelaku Naik Pitam?
Mereka tidak saling kenal, pada saat di perjalanan keduanya terlibat perbincangan hingga keluar kata-kata yang menyinggung.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AS (27) seorang penjual tapai di Bekasi nekat menghabisi nyawa sopir taksi online berinisial SP (53).
Pelaku merupakan warga Desa Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
AS sakit hati atas ucapan dan sikap korban tersebut karena pertanyaan tidak dijawab oleh korban
Pada Hari kejadian Senin (17/7/2023), pelaku memesan taksi online melalui aplikasi dari daerah Kranji menuju tempat tinggalnya di Desa Cilangkara, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Beli Potas untuk Racuni Korban
Sepanjang perjalanan, sopir dan penumpang berbincang hingga menyulut pertengkaran akibat perkataan yang tidak mengenakkan.
"Pelaku merasa tersinggung kemudian setelah berbincang-bincang dengan korban, dia merasa tersinggung dan merasa direndahkan dan lain sebagainya," ucap Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.
Kronologi Kejadian
Pembunuhan itu dipicu rasa sakit hati karena ucapan korban yang menusuk ke hatinya.
Peristiwa penusukan ini terjadi ketika AS memesan jasa SP dari rumahnya di Kranji, Bekasi menuju kediaman orangtuanya di Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (17/7/2023) malam.
Di perjalanan, keduanya sempat berbincang hingga sampai ke pembahasan ilmu.
Ucapan SP rupanya menyakiti hati AS.
Baca juga: Pembunuh Sopir Taksi asal Karanganyar Ungkap Alasan Meracun Korban dengan Potas
"Lu kalau merantau kemana-mana harus ada isi ilmu, emang lu mau diinjek-injek?" tanya korban seperti diungkap Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi dalam konferensi pers, Kamis (20/7/2023).
Rupanya korban sempat menelpon seseorang setelah mengucapkan hal tersebut kepada pelaku.
Saat korban berteleponan, pelaku pun berpindah duduk ke depan di samping sopir tersebut.
Hingga akhirnya pelaku meminta klarifikasi ucapan korban yang sempat menyakiti hatinya tersebut.
"Pelaku pindah dudukdi kursi depan sebelah kiri di samping posisi sopir, setelah korban selesai menelepon, pelaku bertanya kepada korban," kata Twedi.
"Maksud bapak bilang gitu sambil dorong kepala saya apa?" tanya si pelaku diutarakan Twedi.
Korban tak menjawab apapun hanya diam.
Merasa kesal dan sakit hati dengan ucapan korban, AS langsung menusuk SP dengan sebilah pisau yang dibawanya.
"AS sakit hati atas ucapan dan sikap korban tersebut karena pertanyaan tidak dijawab oleh korban," ujarnya.
Baca juga: Mayat Sopir Taksi Online dan Offline asal Karanganyar Ditemukan di Bandung, Korban Tewas Diracun
AS yang berprofesi sebagai pedagang tapai itu langsung menusuk korban di bagian perut, dagu, dan punggung. Twedi mengatakan, AS selalu membawa pisau yang digunakan untuk memotong tape.
"Dia merasa tersinggung dan merasa direndahkan dan lain sebagainya. Padahal, korban ini pada saat itu hanya memberikan nasihat kepada pelaku," kata Twedi.
Kata-kata yang Memantik Emosi Pelaku
Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, hubungan pelaku dengan korban sebatas penumpang dengan sopir.
Mereka tidak saling kenal, pada saat di perjalanan keduanya terlibat perbincangan hingga keluar kata-kata yang menyinggung.
"Menurut pengakuan pelaku, ada kalimat dari korban 'kita hidup itu jangan sampai nanti diinjak-injak oleh orang', Nah di situ pelaku langsung merasa diejek oleh korban," kata Twedi, Kamis (20/7/2023).
Pelaku memesan taksi online dari kawasan Kranji, Kota Bekasi menuju kediamannya di Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Sehari-hari, pelaku AS berprofesi sebagai penjual tape. Pisau yang dia gunakan untuk menghabisi nyawa korban biasa dibawa untuk keperluan berjualan.
"Dia kan memang pedagang tape, jadi pisau yang digunakan juga pisau buat jualan tape itu," jelas Twedi.
Baca juga: Driver Taksi Online asal Karanganyar Ditemukan Tewas di Bandung, Pelaku Pembunuhan Telah Ditangkap
Pelaku Tukang Tapai
Polres Metro Bekasi berhasil mengungkap kasus pembunuhan driver taksi online. Pelaku berinisial AS yang berprofesi sebagai penjual tape.
AS dihadirkan dalam kenferensi pers ungkap kasus yang berlangsung di Mapolres Metro Bekasi, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/7/2023).
Mengenakan seragam tahanan oranye, pelaku tampak tertunduk saat polisi melakukan ekspos hasil ungkap kasus di hadapan awak media.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, pelaku berinisial AS merupakan warga Desa Desa Cilangkara, Kecamatan Serang Baru.
"Pelaku berhasil kami tangkap Rabu 19 Juli (2023) pukul 01.00 WIB dini hari di tempat tinggalnya di Desa Cilangkara," kata Twedi.
Hubungan pelaku dengan korban berinisial SP (53), tidak saling kenal. Mereka bertemu sebatas pengemudi taksi online dengan penumpang.
"Pelaku berprofesi sebagai tukang tape pedagang, ini kejadian antara driver dan penumpang, mereka tidak saling kenal," jelas dia.
Baca juga: Pengakuan Tersangka Pembunuhan Driver Taksi Online di Bandung, Beli Potas untuk Racuni Korban
Pada Hari kejadian Senin (17/7/2023), pelaku memesan taksi online melalui aplikasi dari daerah Kranji menuju tempat tinggalnya di Desa Cilangkara, Kabupaten Bekasi.
Sepanjang perjalanan, sopir dan penumpang berbincang hingga menyulut pertengkaran akibat perkataan yang tidak mengenakkan.
"Pelaku merasa tersinggung kemudian setelah berbincang-bincang dengan korban, dia merasa tersinggung dan merasa direndahkan dan lain sebagainya," ucap Twedi.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340 juncto pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)