Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mario Teguh dan Istri Ceritakan Duduk Perkara Dituduh Menipu Rp 5 Miliar, Bermula dari Grup WA

Linna Teguh istri motivator Mario Teguh menceritakan kronologi kasus yang menjerat keluarganya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mario Teguh dan Istri Ceritakan Duduk Perkara Dituduh Menipu Rp 5 Miliar, Bermula dari Grup WA
Warta Kota/Puji Waluyo
Motivator Mario Teguh (paling kanan) bersama istrinya Linna Teguh dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Linna Teguh istri motivator Mario Teguh menceritakan kronologi kasus yang menjerat keluarganya yakni tuduhan bahkan laporan dugaan pencurian dan penggelapan uang Rp 5 miliar.

Kasus dugaan pencurian dan penggelapan uang Rp 5 miliar yang diterima Mario Teguh dan Linna Teguh, buntut dari kerjasamanya bersama Sunyoto dan Syarah, dalam produk kecantikan.

"Jadi semula saya dan ibu S berada dalam satu grup WhatsApp (WA) yang sama tahun 2021. Kemudian, S ini chat saya mengirimkan foto kami bersama saat bertemu di bandara tahun 2018 lalu," kata Linna Teguh dalam jumpa persnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/7/2023).

Baca juga: Mario Teguh Tegaskan Posisinya, Minta Pelapornya Buktikan Penipuan dan Penggelapan Dana Rp 5 Miliar

Saat bertemu di bandara, Linna pun merasa biasa saja dengan Syarah yang menganggap wanita itu layaknya sebagai seorang penggemar.

"Karena saat itu kondisinya banyak yang minta foto sama saya dan bapa di airport," ucapnya.

"Terus setelah di grup yang sama dan dia (Syarah) kirim foto di personal chat 2021. Dia bilang senang bisa satu grup WhatsApp sama saya," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Menurut Linna, Syarah menjelaskan kalau dirinya tak lagi di Jepang dan menetap di Jakarta, menjalani bisnis skincare.

Pelapor pun mengirimkan produk kepada istri Mario Teguh sebagai bukti bisnisnya itu.

"Kemudian dia kirimlah produk-produk, saya telepon bilang terima kasi terus dia bilang 'semua produk kami, skincare, souvenir asli dari Jepang', saya bilang oke terima kasih. Udah enggak ada pembicaraan lain," jelasnya.

Kemudian, Maret 2022 diakui Linna kalah Syarah dan Sunyoto meminta bertemu dengan Linna dan Mario.

Akan tetapi, keinginan bertemu pun belum diindahkan dan dibalas singkat oleh Linna.

"Karena terus memaksa dan mereka mau ke Jakarta, akhirnya yaudah lah kami bertemu. Di situ dijelaskan lah sama mereka dan berkali-kali dia nyatakan itu dari Jepang," ungkapnya.

Linna pun menemui Syarah dan Sunyoto yang menginginkan adanya pertemuan lagi.

Lalu, hal itu terjadi ketika Linna berada di Bandung, Jawa Barat pada 18 Agustus 2022, guna pembahasan kerjasama soal pendampingan produk skincare itu.

Pertemuan tersebut pun berbuah kesepakatan kerjasama, Linna mau bergabung dan memberikan pendampingan yang terdiri dari tiga poin, yakni brand logo produk, posting di media sosial guna mengenalkan produk, dan terakhir networking offline pembuatan website.

"Di situ Syarah menanyakan berapa biaya yang harus ia keluarkan dalam kerjasama mereka ini. Saya pun memberikan form kosong untuk mereka isi," katanya.

"Jadi nilai mereka yang tawarkan, bagaimana cara pembayarannya, kontraknya berapa lama. 5 tahun kontrak mulai dari 18 Agustus 2022 sampai 18 Agustus 2027," tambahnya.

Usai penandatanganan kontrak kerjasama terjadi kesepakatan, Linna mengaku Sunyoto dan Syarah pun molor melakukan pembayaran.

"Jadi kalau kita yang minta pembayaran di awal itu benar, dari seluruh pembayaran dia, empat kali pembayaran, termasuk bayar DP telat, dua kali tepat waktu, satu kali lebih awal sehari. Jadi pembayaran tertera setiap tanggal 15 setiap bulannya mulai dari September 2022," terangnya.

Berjalannya waktu, Linna sudah mengerjakan tugasnya dalam pendampingan produk skincare Syarah, seperti logo hingga font.

"Logo dan font sudah dipakai dipenjualan produk mereka bahkan mereka dengan bangga memposting semua unboxing," ungkapnya.

Linna mengakui pada November 2022, pihaknya mendapatkan kabar kalau produk kecantikan Sunyoto dan Syarah diduga berjamur hingga berbusa.

"Tanpa tedeng aling-aling bapak (Mario Teguh) menuliskan di sini mohon ibu bapak jangan menjual, jangan membagikan, jangan menghadiahkan produk cap beauty skinncare," jelasnya.

Hingga akhirnya, Linna mengajak Sunyoto dan Syarah bertemu guna menanyakan kualitas produk yang dijual mereka.

Pertemuan terjadi di kantor pengacara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat akhir tahun 2022.

"Akhirnya mereka bertemu dengan orang penasihat hukum di daerah Menteng, bertemu di periksa ada saksi-saksi dari kita datang ya dia ceritakan banyak sekali yang diduga berjamur," katanya.

"Oke stop penjualan, oke karena ini sifatnya klien dan pengacara kami mundur selanjutnya kami tidak tahu apa yang terjadi," tambahnya.

Pengara Sunyoto pun menanyakan soal kealsian produk skincare itu di depan Linna. Hasilnya, istri Mario Teguh mengetahui produk itu bukan asli dari Jepang.

"Nah ternyata di situ disampaikan ditanya sama penasihat hukum mereka, ini dari mana Jepang-nya kok bisa begini. Barulah keluar bukan dari Jepang tapi dari Cibinong, nah," katanya.

“Padahal boleh dilihat beritanya dari negeri Sakura, makanya saya tanya negeri sakura di mana ya," sambungnya.

Tak lama kemudian, Linna mengaku mendapatkan laporan kalau produk skincare milik Sunyoto dan Syarah diduga berbelatung, Desember 2022.

Dari laporan itu lah, Linna pun berpikir untuk mengakhiri produk kerjasamanya dengan Sunyoto karena dianggap adanya pelanggaran dalam kerjasama, yakni pembohongan terhadap konsumen.

"Kita lebih panik lagi karena kita tidak pengin melanjutkan, ini sudah terlalu parah tapi saya tegur mereka dengan keras mengapa tidak disampaikan kepada kami sebelom MOU terjadi," ucapnya.

“Ya patut diduga ini pembohongan kepada publik. Sampai detik ini bahkan teman-teman buka, masih di jual di Shoope," sambungnya.

Linna pun melakukan mediasi dengan Sunyoto, dimana pelapor ini meminta uang kerjasama mereka dikembalikan oleh pihak Mario Teguh seratus persen.

"Akhirnya Februari 2023 kami bertemu di kantor pengacara. Mereka minta uang kerjasama kembali tapi saya sudah kerjakan tugas saya. Saya bilang, bisa saya kembalikan tapi saya bisa saja menuntut lebih dari hasil kerjasama," katanya.

"Di situ mereka diam. Akhirnya kami selesaikan secara kekeluargaan, kami berpelukan di depan kuasa hukum kami," tambahnya.

Akan tetapi, dua bulan setelah mediasi atau tiga hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, Linna mengaku disomasi oleh Syarah dan Sunyoto yang meminta uang Rp 2,3 miliar tapi tanpa penjelasan secara rinci.

"Kami pun membalas somasi itu. Tapi, balasan somasi kita tidak dijawab. Tapi, mereka kirim lagi somasi kedua dan lalu kami dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 19 Juni 2023, terkait dugaan penipuan dan penggelapan," katanya.

Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/3505/V/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Akan tetapi, sebelum dilaporkan, Linna Teguh pun menggugat Sunyoto dan Syarah ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, atas dugaan tindakan melawan hukum dan pemerasan.

"Proses gugatan saya sudah berjalan dan memasuki tahapan mediasi. Saya tetap dalam gugatan saya," ujar Linna Teguh

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas