Polda Metro Jaya: Body Checking Finalis Miss Universe Indonesia Dilakukan Oleh 3 Pria dan 1 Wanita
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan kronologi dugaan pelecehan yang dialami oleh finalis Miss Universe Indonesia 2023.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi membeberkan kronologi dugaan pelecehan yang dialami oleh finalis Miss Universe Indonesia 2023.
Kombes Hengki menyebut Polda Metro Jaya sebelumnya telah menerima laporan polisi (LP) terkait dugaan pelecehan oleh pengacara finalis Miss Universe Indonesia 2023.
Dalam laporan tersebut terungkap dugaan pelecehan para finalis Miss Universe Indonesia 2023 ini terjadi pada Selasa (1/8/2023) kemarin.
Sebelum dugaan pelecehan tersebut terjadi, para finalis Miss Universe Indonesia 2023 tengah dilakukan karantina di sebuah hotel di Jakarta Pusat.
Kemudian tiba-tiba para finalis Miss Universe Indonesia diminta untuk melakukan body checking.
Padahal agenda body checking ini sebelumnya tidak ada dalam rundown acara para finalis.
Baca juga: Finalis Miss Universe yang Alami Pelecehan Kini Trauma, Polisi Beri Pendampingan Psikologis
Body checking para finalis tersebut pun dilakukan di Ballroom hotel yang tempatnya sedikit terbuka.
"Kita sudah menerima LP dan sudah dilaporkan oleh lawyer daripada korban. Bahwa dalam laporan tersebut disampaikan kejadian pada tanggal 1 Agustus 2023 yang lalu."
"Dimana para finalis Miss Universe dikarantina selama satu minggu di TKP, di salah satu hotel. Kemudian tiba-tiba dilakukan body checking yang sebenarnya tidak ada di dalam rundownnya."
"Tempatnya juga sedikit terbuka," kata Kombes Hengki dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (11/8/2023).
Lebih lanjut Kombes Hengki menuturkan, saat body checking korban merasa dipaksa untuk melepas pakaiannya.
Baca juga: Rio Motret Ungkap Alasan Dirinya Dituding Terlibat Kasus Body Check Tanpa Busana Miss Universe 2023
Tak hanya itu, korban juga difoto saat melakukan body checking.
Parahnya, body checking ini dilakukan bukan oleh ahli medis atau orang yang berkapasitas.
"Kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas pakaiannya. Kemudian difoto dan lain sebagainya, bukan oleh ahli medis maupun orang yang berkapasitas," terang Kombes Hengki.
Kombes Hengki menambahkan, keterangan pelapor menyebut saat body checking terdapat tiga orang laki-laki dan satu orang wanita.
"Menurut keterangan dari pelapor, disana ada tiga orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita, serta beberapa saksi yang lain," imbuhnya.
Baca juga: Polisi Cek CCTV Ballroom Hotel yang Diduga Jadi Lokasi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia
Atas kejadian tersebut korban pun melapor ke Polda Metro Jaya dengan menggunakan pasal UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual.
Karena dinilai melakukan pelecehan seksual baik secara fisik maupun nonfisik, dan telah merekam gambar tanpa hak.
"Oleh karenanya mereka melaporkan kepada Polda Metro Jaya, dimana konstruksi pasalnya adalah terkait dengan pelecehan seksual fisik atau non fisik."
"Serta merekam gambar tanpa hak. Sesuai UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual," tandas Kombes Hengki.
Baca juga: Sindir Gelaran Miss Universe Indonesia, Rossa: Kontes Kecantikan, Tapi Tak Menghormati Wanita
Finalis Miss Universe Indonesia Juga Dihina hingga Dikatai Anak Broken Home
National Director Miss Universe Indonesia Bali, yakni Sally Giovanny mengaku ada finalis Miss Universe Indonesia 2023 yang dihina dan dikata-katai.
Finalis Miss Universe Indonesia tersebut merupakan perwakilan dari Bali.
Sally Giovanny mengatakan bahwa sang finalis disebut jelek dan diremehkan tak bisa menang.
Dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Jumat (11/8/2023), Sally Giovanny menyampaikan perkataan oknum terkait yang menyerang finalis tersebut.
Baca juga: PUAN Siap Beri Pendampingan Korban Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia
Momen itu terjadi saat para finalis dipanggil satu per satu.
"Dari Bali tiga, yang difoto dua, yang satunya lagi baru curhat setelah grand final."
"Setelah sesi itu, dia dipanggil one by one."
"Terus dia dibilang gini 'Kamu tuh nothing, kamu pikir dengan badan jelek kayak kamu itu kamu bisa menang? Jangan mimpi! Kamu nggak akan menang, kamu tuh udah dibenci'," ungkap Sally Giovanny.
Tak sampai di situ, finalis tersebut dihina dan dikata-katai berasal dari keluarga broken home.
Baca juga: Dukung 3 Finalis Miss Universe Speak Up soal Pelecehan, Celine Evangelista: Tegakkan Keadilan
"Pokoknya penghinaan dan dia (oknum) bilang 'Oh aku tau, kamu kayak gini karena kamu berasal dari keluarga broken home'," jelasnya.
Hal tersebut membuat Sally Giovanny merasa emosi setelah perihal body checking tanpa busana yang mengorbankan 30 finalis Miss Universe Indonesia.
"Itu kan ngamuknya berarti saya double, saya denger gitu setelah grand final," paparnya.
Menurut Sally Giovanny, penghinaan dan cacian tersebut telah melampaui batas wajar dan tak bisa ditoleransi lagi.
"Makanya ini udah nggak bisa ditoleransi lagi, udah kurang ajar," ucapnya.
Baca juga: Finalis Miss Universe Indonesia Nangis, Tak Bisa Tidur, hingga Ngadu ke Orang Tua setelah Dilecehkan
Meski merasa geram, Sally Giovanny masih berusaha untuk menunggu itikad baik atau permintaan maaf dari oknum terkait.
Namun, hingga berakhirnya babak grand final Miss Universe Indonesia, oknum tersebut tak memberikan respons baik.
"Saya masih menunggu, nggak ada permintaan maaf, nggak ada itikad baik."
"Sampai setelah grand final juga nggak ada, apalagi yang mau ditunggu?" lanjutnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Katarina Retri Yudita)
Baca berita lainnya terkait Miss Universe Indonesia Dilecehkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.