Rafif Mengaku Siap Jawab Kekhawatiran Gus Muhaimin Soal Tingginya Biaya Politik di Dapil Jakarta
Rafif mengungkapkan bahwa pendekatan terhadap pemilih muda saat ini (Gen Z & Milenial) menjadi kunci utama untuk meminimalisir tingkat pragmatisme
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rafif Muhammad Rizqullah siap menjawab kekhawatiran Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar terkait tingginya tingkat pragmatisme dalam pelaksanaan Pemilu, khususnya di daerah pemilihan Jakarta yang diperkirakan membutuhkan biaya hingga 40 miliar rupiah.
Rafif yang merupakan Calon Legislatif dari PKB di Dapil DKI Jakarta 2 (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat & Luar Negeri) menanggapi pidato Gus Muhaimin sebelumnya atas keprihatinan terhadap daerah pemilihan DKI Jakarta dimana biaya yang dibutuhkan sangat tinggi.
“Cost- nya sekitar 40 miliar, ada yang 20 miliar hingga 25 miliar tetap nggak jadi, yang selalu jadi sekitar 40 miliar,” ujar Cak Imin ketika itu.
Baca juga: Komisi III DPR Minta PPATK Tindak Lanjuti Dugaan Aliran Uang Kejahatan Lingkungan untuk Pemilu 2024
“Apa yang disampaikan Ketua Umum saya, tentu menjadi sebuah tantangan bagi saya seorang anak muda di DKI Jakarta untuk mampu mengembalikan kompetisi politik dari nilai pragmatisme menjadi kompetisi politik yang penuh gagasan untuk keberlangsungan generasi kami selanjutnya,” ujar Rafif di Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).
Rafif mengungkapkan bahwa pendekatan terhadap pemilih muda saat ini (Gen Z & Milenial) menjadi kunci utama untuk meminimalisir tingkat pragmatisme/money politic yang selama ini menghiasi pelaksanaan pemilu di Indonesia.
“Pemilih muda merupakan demografi terbesar dalam pemilu yang akan datang. Proses komunikasi yang kreatif, related dengan isu-isu keseharian mereka serta ruang untuk anak muda mampu berkreasi dan berkarya, menjadi cara yang lebih efektif untuk menyasar kelompok mereka.”
Rafif kemudian mengatakan bahwa jika anak – anak muda di Jakarta bisa berkolaborasi bersama menjaga pemilu yang akan datang dengan penuh riang gembira, tentu banyak sedikitnya akan mampu meredam nilai – nilai pragmatisme yang ada selama ini.
“Jakarta ini merupakan mercusuar Indonesia. Oleh karena itu jika anak – anak muda di Jakarta mau bergerak bersama menyongsong pemilu 2024 dengan penuh riang gembira, bukan tidak mungkin seluruh anak – anak muda di wilayah lainnya akan tergerak untuk menjaga pemilu ini dengan penuh kreativitas, kecerdasan dan kegembiraan."
Baca juga: Bawaslu Diminta Tidak Memilih Anggota Pengawas Pemilu yang Diduga Terafiliasi dengan Parpol
Di samping itu, Rafif juga mengungkapkan bahwa dirinya siap untuk menjadi penghubung popularitas Ketua Umum dan elektabilitas PKB dengan anak – anak muda yang ada di DKI Jakarta, untuk bisa mendengar dan bersama – sama memperjuangkan karya dan kreativitas anak muda di DKI Jakarta.
“Sebagai salah satu tokoh besar di Negara ini dan juga Ketua Umum dari salah satu Partai terbesar, Ketum (Gus Muhaimin) pasti memiliki visioning Indonesia untuk kami–kami selaku anak muda di kemudian hari melangkah serta berjuang. Selain itu saya juga yakin Ketum pasti akan mampu memperjuangkan mimpi – mimpi kami untuk Indonesia hari esok,” katanya.