Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Menteri LHK: Pemerintah Harus Gencarkan Implementasi Kendaraan Listrik di Jakarta

Mantan Menteri LHK, Alexander Sonny Keraf mendorong percepatan transisi kendaraan listrik untuk atasi polusi udara di DKI Jakarta.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Mantan Menteri LHK: Pemerintah Harus Gencarkan Implementasi Kendaraan Listrik di Jakarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Berdasarkan laman resmi US Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara, tercatat kualitas udara Jakarta berada di angka 152 yang berarti berada pada kategori tidak sehat dan menjadi tingkat polusi udara tertinggi di dunia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (LHK), Alexander Sonny Keraf mendorong percepatan transisi kendaraan listrik untuk mengatasi tingginya polusi udara di DKI Jakarta yang berasal dari emisi sektor transportasi.

Sonny menyebut polutan yang berasal dari emisi kendaraan berbahan bakar fosil di Jakarta sudah mengkhawatirkan.

Jika polusi udara yang tinggi tetap dibiarkan, bisa mengancam kesehatan pernafasan masyarakat.

Berkenaan dengan itu, Sonny mengatakan penggunaan kendaraan listrik sebagai transportasi umum maupun pribadi harus segera diimplementasikan secepat mungkin, mengingat besarnya dampak negatif dari polutan.

“Jangan anggap remeh hal ini, peralihan penggunaan kendaraan bensin ke listrik perlu didorong sekuat-kuatnya untuk menurunkan emisi dan pencemaran udara di kota besar, terutama Jakarta,” ujar Sonny, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Polusi Udara Memburuk, Mantan Menteri LHK Dorong Percepatan Transisi Kendaraan Listrik

Masyarakat kata dia, dapat berkontribusi langsung dalam menurunkan tingkat polusi dengan beralih menggunakan kendaraan listrik untuk mobilitas dengan memanfaatkan insentif yang telah diberikan pemerintah.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, pemerintah juga diharapkan memacu industri otomotif untuk memperbaiki ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, mulai dari harga, tingkat efisiensi kendaraan, hingga infrastruktur pendukung.

“Sebagai langkah awal, insentif dapat menjadi pemanis untuk mendorong konsumen beralih. Tapi yang lebih penting adanya perbaikan produk dan penunjang kendaraan listrik, sehingga masyarakat dengan sukarela akan menggunakan kendaraan non-BBM ini,” kata Sonny.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), besaran subsidi yang akan digelontorkan pada tahun 2023 sebesar Rp1,4 triliun untuk sekitar 250.000 motor listrik.

Angka ini dipastikan naik pada tahun depan dengan nilai Rp4,2 triliun untuk 600.000 unit motor listrik.

Baca juga: VIDEO Bos PLN Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Listrik untuk Turunkan Polusi Udara

Selanjutnya, besaran subsidi mobil listrik pada 2023 sebesar Rp1,6 triliun, dan akan meningkat menjadi Rp4,9 triliun pada 2024.

Sementara itu, bus listrik turut menerima subsidi senilai Rp48 miliar pada tahun ini dan Rp144 miliar pada tahun depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas