Kronologi Seorang Ibu Gendong Bayinya Berniat Tabrakkan Diri ke Kereta di Stasiun Pasar Minggu
Aksi sang ibu tersebut berhasil dicegah oleh petugas keamanan stasiun dengan mengamankan bayinya dan menenangkan orang tuanya.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
"Pengguna tersebut memohon maaf karena khilaf dan mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Petugas KAI Commuter juga memberikan imbauan kepada yang bersangkutan untuk tidak mengulangi tindakan yang dapat membahayakan keselamatan," ungkap Leza.
Pihak KAI Commuter pun mengimbau kepada seluruh pengguna untuk berdiri di belakang garis aman saat berada di peron, serta tetap memperhatikan situasi sekitar. Jika pengguna melihat hal yang mencurigakan, diharapkan segera melapor ke petugas stasiun.
*) DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.