Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kasus Ibu-Anak Tewas di Cinere: Ditemukan Senter dan Dupa hingga 4 Kemungkinan Penyebab Tewas

Berikut fakta terbaru terkait kasus tewasnya ibu dan anak di Cinere di mana ditemukan dupa dan senter hingga empat kemungkinan penyebab tewas.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Update Kasus Ibu-Anak Tewas di Cinere: Ditemukan Senter dan Dupa hingga 4 Kemungkinan Penyebab Tewas
Warta Kota/YULIANTO
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. Berikut fakta terbaru terkait kasus tewasnya ibu dan anak di Cinere di mana ditemukan dupa dan senter hingga empat kemungkinan penyebab tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan penyidik menemukan dupa dan senter terkait penemuan jasad ibu berinisial GAH (64) dan DAW (39) di kediamannya di perumahan di kawasan, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Hengki mengatakan dupa dan senter ini akan diteliti lebih lanjut di Laboratorium Forensik (Labfor).

"Kita juga menemukan di TKP ditemukannya jenazah ini, dua buah senter dan dua buah dupa yang berisi bebatuan. Nah ini yang akan kita teliti kembali di Laboratorim Forensik, apa jenisnya ini," tuturnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (11/9/20223) dikutip dari YouTube Kompas TV.

Selain itu, Hengki juga menyebut kedua korban bertemu dengan keluarga inti terakhir kali pada 2011 atau 12 tahun yang lalu.

Dengan temuan ini, Hengki megnatakan kasus ini memiliki kemiripan dengan tewasnya satu keluarga di Kalideres pada beberapa waktu lalu.

"Ini hampir sama dengan kejadian di Kalideres. Dengan keluarga inti jauh, kemudian anaknya ini juga belum menikah, sama seperti (kasus) di Kalideres, anak 38 tahun belum menikah," katanya.

Baca juga: Kasus Tewasnya Ibu dan Anak di Cinere, Polisi Temukan 2 Surat: Ada Kesamaan, Isinya soal Keluhan

Hengki juga mengatakan terkait update sementara soal perkiraan waktu tewasnya korban.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan pada 25 Juli 2023, korban masih menerima galon air minum.

"Karena memang keluarga ini cukup saklek. Jadi kalau galon tidak diantar jam delapan, jam delapan ke atas tidak diterima," tuturnya.

Lalu, seminggu setelah menerima galon air minum yaitu pada 1 Agustus 2023, Hengki mengatakan ada seorang warga yang menyambangi kediaman korban dengan mengetuk pintu rumahnya.

Namun, sambungnya, korban tidak membukakan pintu tersebut.

Lebih lanjut, Hengki mengatakan penyidik beserta tim forensik masih menyelidiki apakah ada orang lain yang berada di TKP sebelum tewasnya korban terjadi.

Selain itu, penyelidikan juga masih dilakukan terkait kemungkinan adanya racun di dalam tubuh korban.

Hengki mengatakan dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan, ada empat kemungkinan yang menyebabkan GAH dan DAW tewas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas